TerasBerita.id, Bekasi – Perguruan Attaqwa Bekasi menggelar seminar internasional bertema, Bersinergi untuk Institut Attaqwa KH. Noer Alie yang Unggul, Kompetitif, dan Transformatif.
Acara ini diselenggarakan di Auditorium Utama Yayasan Attaqwa menghadirkan tokoh-tokoh pendidikan, antaranya Dr. KH. Fadlurrahman, MA dari Institut Attaqwa KH. Noer Alie (IAN), Assoc. Prof. Dr. Hj. Nur Arfiyah Febriani, MA dari Universitas PTIQ Jakarta, serta Syeikh Prof. Dr. Muhammad Sharief Al Sawaf Rektor Universitas Bilad Syam Mujamma’ Syeikh Ahmad Kuftaro Suriah
Salah satu momen penting dalam acara ini adalah penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) antara Perguruan Attaqwa, IAN, Ma’had Aly Attaqwa KH. Noer Ali dan Universitas Bilad Syam Mujamma Syeikh Ahmad Kuftaro Suriah.
MoU ini diharapkan menjadi landasan untuk kolaborasi pendidikan di masa depan, memungkinkan pertukaran mahasiswa dan dosen di kedua perguruan tinggi di bawah Attaqwa tersebut serta pemberian beasiswa bagi alumni pesantren Attaqwa putra dan putri.
Dalam sambutannya, Ketua Umum Yayasan Attaqwa, Dr. KH. Irfan Mas’ud, Lc. MA menekankan, pentingnya kolaborasi strategis dalam menghadapi tantangan global di dunia pendidikan.
“Transformasi sudah menjadi bagian dari sejarah Attaqwa sejak didirikan oleh KH. Noer Alie, yang memiliki visi jauh ke depan dengan mengirim anak-anaknya belajar ke luar negeri,” ujar KH. Irfan Mas’ud.
Lebih jauh KH. Irfan Mas’ud juga mengatakan, pentingnya pembaruan kurikulum yang relevan dengan perkembangan zaman.
“Fiqih politik, ekonomi, teknologi, dan kewarganegaraan adalah bidang-bidang yang perlu digali lebih dalam oleh perguruan tinggi Islam agar mampu menjawab tantangan zaman yang semakin kompleks,” jelasnya.
Dalam seminar internasional tersebut KH. Irfan Mas’ud begantian dengan Dr. KH. Kolilullah Ahmasy (Warek III IAN) menjadi penerjemah syeikh Prof. Dr. Muhammad Sharief Al Sawaf.
Dr. Muhammad Sharif Al-Sawwaf, salah satu pembicara utama, turut menekankan pentingnya mengikuti kajian keilmuan.
“Islam sangat luas bukan hanya membahas tentang ibadah tetapi juga kajian-kajian tentang ilmu-ilmu budaya, politik sejarah dan lain-lain,” tegasnya.
Sharif Al-Sawwaf juga mengumumkan pemberian beasiswa bagi mahasiswa dan dosen IAN dan Ma’had Aly Attaqwa KH. Noer Ali serta alumni pesantren Attaqwa yang berminat melanjutkan studi di Universitas Bilad Al Syam.
Pimpinan Pondok Pesantren Attaqwa Putra, KH. Husnul Amal menyampaikan, bahwa kerjasama dengan Universitas. Bilad Syam Mujamma membuka peluang bagi para alumni pesantren untuk melanjutkan studi di Suriah dengan beasiswa penuh.
“Ini merupakan kesempatan emas bagi para santri untuk memperdalam ilmu dan pengalaman internasional,” tutur KH. Amal.
Acara ini tidak hanya memperkuat hubungan antara Institut Attaqwa Noer Alie, Ma’had Aly Attaqwa KH. Noer Ali dan Universitas Bilad Syam, tetapi juga membuka peluang baru bagi mahasiswa dan dosen untuk mengeksplorasi ilmu pengetahuan di tingkat internasional.
Sinergi antara kedua institusi ini diharapkan akan melahirkan generasi pemikir dan praktisi Islam yang unggul, kompetitif, dan transformatif, siap menghadapi tantangan global.