TerasBerita.id, Jakarta – Wisuda Tahfidz Al-Qur’an Pondok Pesantren Al-Qur’an dan Sains Nurani di Jakarta berlangsung dalam suasana yang penuh khidmat. Acara tersebut dihadiri oleh berbagai tokoh penting, termasuk Wakil Presiden Republik Indonesia ke-13, Prof. Dr. KH. Ma’ruf Amin, yang turut memeriahkan acara ini.
Kehadiran KH. Ma’ruf Amin menegaskan, prestasi Pondok Pesantren Nurani dalam mencetak generasi hafiz Al-Qur’an, yang dimulai sejak usia dini. Dalam orasi ilmiahnya, beliau menekankan peran vital ulama dalam menghadapi tantangan disinformasi di era digital.
“Pengembangan kecerdasan intelektual dan spiritual adalah kunci untuk menciptakan para pemimpin umat yang bijak dan berakhlak mulia,” papar KH. Ma’ruf Amin.
Ia juga mengingatkan bahwa kehilangan ulama akan mengakibatkan munculnya pemimpin yang tidak berilmu dan menyesatkan.
Kesuksesan Pondok Pesantren Nurani juga terlihat dari prestasi salah satu santrinya yang meraih juara pertama dalam lomba tahfidz di Kota Fes, Maroko. Beberapa santri bahkan sudah menyelesaikan hafalan 30 juz Al-Qur’an sebelum lulus Sekolah Dasar. Lebih jauh, KH. Ma’ruf Amin memberi apresiasi kepada para penghafal Al-Qur’an yang menurutnya telah mendapatkan “Inayah Rabbaniyah”.
“Tugas utama ulama adalah mengajak umat kepada jalan Allah SWT dan menghasilkan generasi penerus yang tafaqquh fiddin,” kata beliau.
Ia menggarisbawahi bahwa kejahilan akan selalu ada, dan hanya ulama yang dapat membimbing umat setelah masa Rasulullah SAW. Dalam pidatonya, beliau juga menyoroti tantangan zaman yang penuh dengan disinformasi, yang ia sebut “setan gepeng”.
Selain itu, Beliau menegaskan pentingnya kemampuan membedakan yang haq dan yang batil, serta peran ulama dalam memberikan bimbingan yang tepat, dan mengajak para santri untuk terus belajar dan siap menghadapi tantangan zaman dengan memiliki kemampuan membedakan yang benar dan salah.
Pidato beliau ditutup dengan pesan agar para santri berusaha menjadi cerdas dan sholeh demi kepemimpinan masa depan yang gemilang bermanfaat untuk agama dan bangsa.
Acara wisuda ini juga dihadiri oleh Nyai Hj Siti Haniatunnisa, LLB., M.H., Rektor Universitas Syeikh Nawawi Banten (USNB), serta jajaran pengurus DPP Persaudaraan & Kemitraan Pesantren se-Indonesia (PK-TREN), dan ulama terkemuka dari Maroko dan Demak.
Kehadiran tokoh-tokoh ini semakin menguatkan jalinan silaturahmi dan nilai keilmuan antar ulama, baik di tingkat nasional maupun internasional. Wisuda Tahfidz Pondok Pesantren Nurani tidak hanya merayakan kelulusan, tetapi juga menunjukkan komitmen pesantren terhadap pengembangan pendidikan berbasis Al-Qur’an dan sains, dengan mengintegrasikan nilai-nilai keislaman serta teknologi mendukung penguatan sanad keilmuan dari Nusantara hingga ke dunia Islam internasional.
Di kesempatan yang sama, Dr. KH. Ilyas Marwal juga memaparkan tantangan serta solusi transformasi pesantren di era digital dalam konferensi internasional, menegaskan pentingnya pendekatan integratif yang mendukung tradisi sekaligus mengadopsi inovasi guna mempersiapkan santri menghadapi tantangan global.