TERAS BERITA.ID, Cianjur – Kabupaten Cianjur dinilai telah memanfaatkan posko desa dalam mendukung Permberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM). Tak hanya itu, daerah tersebut juga telah melakukan berbagai upaya lainnya dalam menanggulangi Covid-19 di tingkat desa.
Hal ini diketahui setelah Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) melalui Direktorat Jenderal (Ditjen) Bina Pemerintahan Desa (Pemdes) menurunkan tim untuk memonitoring dan mengevaluasi pelaksanaan posko desa di Kabupaten Cianjur. Berdasarkan Instruksi Menteri Dalam Negeri (Inmendagri) Nomor 9 Tahun 2022 tentang Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat Level 3, Level 2, dan Level 1 Covid-19 di Wilayah Jawa dan Bali, Kabupaten Cianjur masuk pada kriteria level 1.
Adapun tim yang diturunkan tersebut terdiri dari Analis Kebijakan Ahli Madya Subdit Fasilitasi Bimbingan Kemasyarakatan Desa Dini Anggraini dan Analis Kebijakan Ahli Muda Subdit Fasilitasi Bimbingan Kemasyarakatan Desa Hidayat Rachmat. Mereka mengunjungi sampel posko di Desa Cipanas Kecamatan Cipanas dan Desa Cipendawa Kecamatan Pacet.
Dini menuturkan, posko PPKM di desa merupakan garda terdepan pengendalian Covid-19. Sebab, implementasi tugas dan fungsi posko tersebut dapat lebih bersentuhan langsung dengan masyarakat. Adapun tugas dan fungsi posko tersebut yakni melakukan pencegahan Covid-19 sekaligus pembinaan terhadap masyarakat
Upaya pencegahan itu misalnya dengan mengedukasi masyarakat agar disiplin menerapkan protokol kesehatan. Sedangkan langkah pembinaan, yakni seperti membina masyarakat yang belum patuh menerapkan protokol kesehatan.
“Pembinaan harus dilakukan dengan cara-cara yang manusiawi sehingga ajakan untuk disiplin protokol kesehatan dapat diterima dan diikuti. Kemudian tugas dan fungsi yang berikutnya adalah mendorong pelaksanaan 3T atau testing (tes), tracing (penelusuran/pelacakan) dan treatment (penanganan) dan 5M yaitu mencuci tangan, memakai masker, menjaga jarak, menjauhi kerumunan, dan mengurangi mobilitas,” terang Dini dalam keterangan tertulisnya, Jumat (11/2/2022).
Sementara itu, Camat Cipanas Firman Edi menuturkan, penanggulangan Covid-19 di daerahnya dilakukan dengan cukup ketat. Ini mengingat Kecamatan Cipanas termasuk destinasi wisata di Kabupaten Cianjur. Semua arahan dari pemerintah pusat diakui telah diterapkan di Kecamatan Cipanas, khususnya pelaksanaan posko desa dalam mendukung PPKM.
Selain itu, pelaksanaan vaksinasi di kecamatan tersebut juga sudah mencapai target, yakni sekitar 82 persen untuk dosis pertama, dosis kedua sekitar 70 persen, sedangkan booster masih dalam pelaksanaan.
“Hal itulah yang menjadikan Kecamatan Cipanas berkontribusi dalam menjadikan Kabupaten Cianjur termasuk ke dalam level 1,” ujarnya.
Hal senada juga disampaikan Kepala Desa Cipanas M. Agus Sahputra. Dia menuturkan, warganya cukup antusias mengikuti vaksinasi. Meski diakui, jumlah vaksinasitor di daerahnya masih kurang memadai, sehingga capaian target vaksinasi berlangsung sedikit lama.
“Selain itu juga, dengan perkembangan keadaan pandemi Covid-19 yang fluktuatif dan berakibat pembatasan kegiatan masyarakat untuk tidak menimbulkan kerumunan, juga menjadi bagian dari hambatan pelaksanaan vaksinasi,” tambahnya.
Di lain pihak, Camat Pacet Yudi Suhartoyo menyampaikan, penanggulangan Covid-19 di Kecamatan Pacet terbilang terkendali. Seperti misalnya upaya penanggulangan melalui penerapan posko PPKM yang secara keseluruhan berjalan lancar.
Selain posko PPKM, lanjut Yudi, daerahnya juga memiliki rumah khusus karantina atau rumah isolasi mandiri yang dipersiapkan oleh desa untuk warga yang terpapar Covid-19. Fasilitas tersebut didukung dari APBDesa dan alokasi Dana Desa.
Kepala Desa Cipendawa Acep Ganda Permana menambahkan, keberadaan rumah khusus karantina tersebut juga bentuk dukungan dan fasilitasi dari tim PKK Desa Cipendawa. Mereka bersedia mengalihkan fungsi sementara ruangan Sekretariat PKK Desa Cipendawa menjadi rumah khusus karantina atau rumah isolasi mandiri.
Terkait pelaksanaan vaksinasi, lanjut Acep, desanya telah mencapai target sekitar 70 persen untuk dosis pertama. Sedangkan dosis kedua dan booster masih dalam pelaksanaan, karena sempat ditunda menyusul adanya vaksinasi untuk anak-anak usia sekolah.
Pada kesempatan berbeda, Direktur Jenderal (Dirjen) Bina Pemdes Yusharto Huntoyungo menitipkan pesan agar seluruh jajaran pemerintah desa di Kabupaten Cianjur senantiasa menerapkan testing, tracing, dan treatment (3T) bila menemui kasus Covid-19. Dengan demikian, penanganan masyarakat yang terpapar Covid-19 dapat lebih optimal dan penyebaran virus bisa terkontrol. Selain itu, Yusharto mengingatkan agar masyarakat tetap disiplin protokol kesehatan 5M, yakni memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, menjauhi kerumunan, serta membatasi mobilitas dan interaksi. (Acan)