Teras Berita.ID – Direktorat Jenderal Cipta Karya Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) bekerja sama dengan PT PP (Persero) Tbk dan perusahaan rintisan atau startup Autoconz, sukses melakukan uji coba teknologi beton cetak 3D atau 3D Concrete Printing.
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan, inovasi teknologi beton cetak 3D karya anak bangsa ini merupakan bukti nyata kolaborasi Kementerian PUPR dengan BUMN dan startup yang beranggotakan generasi muda Indonesia.
“Inovasi ini sejalan dengan cita-cita mendukung roadmap Making Indonesia 4.0 guna memberikan arah fokus pengembangan sektor penting yang mendorong kekuatan Indonesia di mata dunia termasuk di bidang konstruksi dan infrastruktur,” kata Menteri Basuki dalam keterangan tertulis, Senin (6/12/21).
Dirjen Cipta Karya Diana Kusumastuti menjelaskan, 3D Concrete Printing menggunakan metode additive manufacturing yang menghasilkan cetakan objek 3 dimensi dari material mortar. Proses pencetakan dilakukan secara layer by layer hingga bangunan terbentuk secara utuh.
“Metode ini akan mengubah ekosistem dalam dunia konstruksi menjadi lebih efektif dan efisien sehingga bisa menciptakan perumahan yang affordable bagi seluruh kalangan,” kata Diana.
Keunggulan teknologi ini yaitu mengurangi limbah material, menghemat biaya, waktu dan meningkatkan kualitas konstruksi, serta memungkinkan pekerjaan dengan desain yang kompleks untuk dikerjakan.
Dilansir dfari beritasatu.com, teknologi 3D Concrete Printing ini dapat mendukung pembangunan prasarana pendidikan (sekolah dan madrasah), juga dapat didorong untuk pemenuhan backlog rumah (3D printed house).
“Teknologi ini sangat membantu kita, sehingga bisa membangun lebih cepat, akurat, dan presisi. Ini bisa dimasukkan ke dalam e-katalog sehingga proses lelang tidak membutuhkan waktu yang lama. Diharapkan teknologi baru ini terus dikembangkan untuk pembangunan sekolah sesuai dengan ketentuan purwarupa Kementerian PUPR,” ujar Diana.