Teras Berita
No Result
View All Result
  • News
    • Pemda
    • Pemerintahan
  • BUMN
    • BUMDes
    • BUMD
  • Keuangan
    • Asuransi
    • CSR
  • Ekonomi Bisnis
  • Infrastruktur
  • Teras Kita
  • Teras Muslim
  • Tokoh Publik
  • UMKM
  • Wisata Budaya
  • News
    • Pemda
    • Pemerintahan
  • BUMN
    • BUMDes
    • BUMD
  • Keuangan
    • Asuransi
    • CSR
  • Ekonomi Bisnis
  • Infrastruktur
  • Teras Kita
  • Teras Muslim
  • Tokoh Publik
  • UMKM
  • Wisata Budaya
No Result
View All Result
Teras Berita
No Result
View All Result
Home BUMD

Kisah BUM Desa Raup Ratusan Juta Ekspor Kentang dan Buncis ke Singapura

Share on WhatsappShare on FacebookShare on Twitter

TERASBERITA.ID, PENGALENGAN – Produk pertanian kentang dan buncis kenya BUM Desa Pulosari Handal, Pangalengan, Bandung, Jawa Barat menembus pasar Singapura dan mampu meraup ratusan juta. Kerja keras yang dilakukan kini berbuah manis.

Kades Pulosari, Agus Rusman menuturkan, BUM Desa Pulosari Handal didirikan selama tiga bulan dan telah miliki badan hukum.

Awalnya, Agus tertantang untuk mengembangkan hasil alam Desa Pulosari berupa produk pertanian yang dikenal memiliki kualitas bagus. Dia pun mengaku memutar otak dan berusaha untuk mencari pasar bagi produk pertania agar memiliki nilai jual yang tinggi.

Usaha kerasnya tak sia-sia. Dia bertemu dengan manajemen PT Elevasri Agri Indonesia (Elevarm) yang mau diajak kerja sama memasarkan kentang dan buncis ke pangsa pasar luar negeri atau ekspor.

“Alhamdulillah, kami baru 10 hari ketemu Elevarm dan terjadi kesepakatan untuk memasarkan produk kelompok tani, termasuk ekspor kentang dan buncis kenya ini,” ungkapnya saat menuturkan kisah sukses dihadapan Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Mendes PDTT), Abdul Halim Iskandar di Pangalengan, Selasa (21/2/2023).

Setelah melalui beberapa proses dan tahapan, akhirnya terwujud ekspor perdana kentang yang mencapai 8 ton per minggu. Sedangkan buncis kenya 200 kg. Jumlah nilai ekspor perdana kentang Rp112.000.000, dan buncis kenya Rp3.400.000 per minggu atau total mencapai Rp115.400.000.

Kini rata-rata per bulan pendapatan BUM Des Pulosari Handal Pulosari bisa menembus Rp15 juta.

Sedangkan Desa Pulosari memberikan anggaran sebesar Rp70 juta untuk membantu BUM Desa Pulosari Handal Pulosari.

BUM Des Pulosari Handal Pulosari juga mampu menyerap tenaga kerja sekitar 60 orang yang terdiri dari tenaga kerja dan mitra usaha pada unit usaha air bersih, pariwisata, energi terbarukan, agen bank dan pertanian.

Selain telah mampu mengekspor kentang dan buncis kenya, dia juga meminta perhatian Kemendes PDTT untuk membantu produk kopi Desa Pulosari agar pemasarannya bisa semakin luas.

Direktur BUM Desa Pulosari Handal Toto menambahkan, pihaknya juga membina sejumlah kelompok wanita tani yang telah mengolah kentang menjadi makanan ringan.

Dalam sebulan, kelompok wanita tani bisa mengolah 1 kuintal kentang menjadi kripik. Dalam satu bulan ditargetkan bisa memproduksi olahan 16 ton kentang dan sekitar 300 kuintal buncis kenya.

Menanggapi kisah sukses tersebut, Mendes PDTT yang akrab disapa Gus Halim menyatakan bahwa tugas Kemendes PDTT untuk mencarikan pasar bagi produk-produk yang dihasilkan desa.

“Inilah kunci hilirisasi proses ekonomi di Kemendes PDTT,” kata Gus Halim.

Dia menyebut kesuksesan BUM Des Pulosari Handal Pulosari ini bisa menjadi pelajaran dan contoh BUM Des lainnya.

“Karena membangun desa paling mudah itu mereplikasi,” tandasnya.

Kemendes PDTT, lanjut Gus Halim, akan fokus pada ekspor produk yang dikelola, dihasilkan atau dikonsolidasi oleh BUM Desa dan BUM Desa Bersama.

Sementara itu, Lintang Kusuma dari Elevarm mengatakan, saat ini ada sekitar 3.000 petani binaan di 12 daerah, termasuk Pangalengan.

Kerja sama dengan Desa Pulosari dimulai setahun lalu dan mendapat respons positif. Elevarm memuji Kemendes PDTT yang mendukung ekspor perdana ini dan berharap bisa replikasi di daerah lain.

Saat ini Elevarm miliki kapasitas ekspor kentang 16 ton per minggu, dan buncis kenya 1,5 ton per minggu.

Untuk meningkatkan kapasitas bisnis, BUM Desa Pulosari Handal Pulosari mulai fokus pada komoditas kentang dan buncis kenya yang saat ini dapat memenuhi standar ekspor ke Singapura.

(deros)

Tags: Badan Usaha Milik Desa (Bumdes)DK-PRIMA Teken MoU Pengusaha Ekspor dan Impor Asal MarokoKentang dan Buncis

Related Posts

Ekonomi Bisnis

DK-PRIMA Teken MoU Pengusaha Ekspor dan Impor Asal Maroko

Juli 27, 2022
BUMDes

Omzet Tembus Rp800 Juta, Bupati Bogor Harap Bumdes Bojongkulur Jadi Percontohan

Desember 6, 2021
Next Post

Dengan Alsintan, Panen Raya di Rembang Lebih Menguntungkan Petani

Please login to join discussion
Pemda

Sungai Pebayuran Dinormalisasi, Ini Alasan Pemkab Bekasi

Mei 9, 2025

TerasBerita.id - Dinas Sumber Daya Air Bina Marga dan Bina Konstruksi (DSDABMBK) Kabupaten Bekasi tengah melaksanakan kegiatan normalisasi sungai di...

Read more

Dokter Forensik Ungkap Proses Ekshumasi Soleh Darmawan Korban TPPO Kamboja 

Mei 9, 2025

Wamen Koperasi dan UKM RI Dijadwalkan Berkunjung Ke Sambas, Agenda Peluncuran Kopdes Merah Putih

Mei 8, 2025

Launching Kopdes Merah Putih di Sambas, Pemda Sambas Terima Kunjungan dari Dirut LPDB

Mei 8, 2025

Sepak Bola Persikasi: Dari Berdirinya hingga Menjadi Tim yang Diperhitungkan

Mei 8, 2025

seedbacklink

Seedbacklink

Teras Berita

Jalan MT Haryono Kav 10
Jatinegara, Jakarta Timur, DKI Jakarta

Follow us

No Result
View All Result
  • Homepages
    • Home Page 1
    • Home Page 2
  • News
  • Politics
  • National
  • Business
  • World
  • Entertainment
  • Fashion
  • Food
  • Health
  • Lifestyle
  • Opinion
  • Science
  • Tech
  • Travel

© 2023 JNews - Premium WordPress news & magazine theme by Jegtheme.

Go to mobile version