TERAS BERITA. ID, Tangerang – Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) melalui Balai Pengembangan Talenta Indonesia (BPTI) yang merupakan Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pusat Prestasi Nasional (Puspresnas) telah sukses menyelenggarakan ajang Olimpiade Sains Nasional (OSN) tahun 2022 untuk jenjang SD dan SMP. Direktur Sekolah Dasar Kemendikbudristek, Muhammad Hasbi mengatakan peserta OSN 2022 merupakan generasi emas bagi masa depan bangsa Indonesia untuk menuju Indonesia yang lebih baik.
Menurutnya, penguasan ilmu sains merupakan hal dasar bagi kemajuan teknologi Indonesia. “Terus berjuang, bersemangat belajar dan jadilah pribadi-pribadi tangguh yang memiliki ahlak luhur dan mulia. Teruslah berkarya dalam bidang sains, manfaatkanlah diri kalian masing-masing, dengan menjadi tutor sebaya bagi teman-teman kalian di daerah atau dengan cara yang lainnya. Bantulah teman-teman kalian dalam memahami sains tanpa harus membebani diri kalian,” terang Muhammad Hasbi saat menutup secara resmi OSN 2022 di Tangerang, pada Sabtu (6/8/22).
Hasbi berharap ajang OSN menjadi wadah silaturahmi seluruh siswa peserta dari wilayah Indonesia yang beraneka ragam. “Sesuai semboyan kita Bhinneka Tunggal Ika, berbeda tapi tetap satu jua. Jangan kita lupakan semboyan dari para pendiri bangsa, tapi terus kita pelihara sehingga Indonesia kuat dan kokoh dalam menghadapi segala tantangan maupun cobaan,” ujar Hasbi.
“Kalian semua adalah kado terindah bagi Indonesia di hari Kemerdekaan Indonesia yang ke 77 tahun, yang sama-sama akan kita rayakan pada tanggal 17 Agustus 2022 nanti,” ucapnya.
Senada dengan Direktur SD, Kepala BPTI sekaligus Pelaksana tugas (Plt.) Kepala Puspresnas, Asep Sukmayadi menyampaikan OSN 2022 tidak hanya memupuk prestasi akademik siswa saja melainkan juga menanamkan karakter luhur Pancasila. “Kita ingin memupuk kecerdasan dan juga menanamkan karakter Pelajar Pancasila menjadi bagian dari Manajemen Telenta Nasional,” ungkap Asep Sukmayadi.
Menjelang peringatan kemerdekaan, lanjut Asep, OSN menandai pesan kemerdekaan Republik Indonesia tahun ini yaitu Pulih Lebih Cepat, Bangkit Lebih Kuat. “Kita ingin adik-adik menjadi inspirasi bagi adik-adik sendiri, keluarga dan teman-teman di sekolah. Adik-adik sudah meluangkan waktu dan menunjukkan prestasi. Itulah juara yang sesungguhnya,” tuturnya.
“15-20 tahun kemudian, adik-adik akan meraih emas yang sesungguhnya dalam Generasi Indonesia Emas,” ucap Asep.
Sebagai informasi, peserta OSN 2022 jenjang SD dan SMP merupakan hasil seleksi dari total peserta 88.975 siswa. Tes OSN telah dilaksanakan selama 2 (dua) hari, yaitu pada tanggal 2 dan 3 Agustus 2022 secara serentak di seluruh Indonesia dan peserta Indonesia yang berada di wilayah luar negeri.
OSN tingkat nasional tahun 2022 ini menghasilkan 60 pemenang jenjang SD dan 135 pemenang jenjang SMP. Selain diberikan medali emas, perak, dan perunggu, peserta juga diberikan plakat penghargaan predikat kategori The Best Theory (Teori Terbaik), The Best Overall (Keseluruhan Terbaik), The Best Observation (Observasi Terbaik), dan The Best Exploration (Eksplorasi Terbaik) untuk OSN SD bidang lomba Matematika dan IPA. Plakat penghargaan predikat juga diberikan untuk kategori Best Theory dan Best Observation untuk OSN jenjang SMP bidang lomba IPA dan IPS.
Kemendikbudristek juga melalui Puspresnas akan memberikan E-Sertifikat kepada seluruh peserta dan Piagam Penghargaan bagi para pemenang yang ditandatangani oleh Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) serta uang pembinaan kepada para pemenang peraih medali OSN SD dan SMP tingkat nasional tahun 2022.
Daftar Juara OSN 2022
Berikut adalah daftar para pemenang OSN Tahun 2022. Untuk jenjang SD bidang lomba Matematika, lima siswa peraih medali emas yaitu Seraphine Peyton Zhang dari SD Pelita Cemerlang, Kota Pontianak, Kalimantan Barat; Ryan Stefano dari SDS Kristen X BPK Penabur, DKI Jakarta; Lionel Wijaya dari SD Cahaya Nur, Kabupaten Kudus, Jawa Tengah; Celso Rayi Al Khairy Firman dari SD Bina Tunas Cemerlang, Kota Bogor, Jawa Barat; dan Yehezkiel Pandapotan Siagian dari SD Swasta Bona Pasogit, Kabupaten Toba Samosir, Sumatera Utara.
Kategori The Best Over All diraih oleh Serephine Peyton Zhang, The Best Theory diraih oleh Ryan Stefano, dan The Best Exploration diraih oleh Lionel Wijaya.
Sementara itu, untuk Bidang IPA, lima siswa peraih medali emas yaitu Cakra Buana dari SD Unggulan Al-Ya’lu, Kota Malang, Jawa Timur; Muhammad Khalish Khairul Azzam dari SD Al Bayan Islamic School, Kota Tangerang, Banten; Azkiano Kenzo Nawafa dari MI Swasta Muhammadiyah I, Kota Probolinggo, Jawa Timur; Shane Nicholas Darmawan dari SD Kristen 6 BPK Penabur, Kota Bandung, Jawa Barat; dan Rianson Noah Seputra dari SD Kristen Penabur Gading Serpong, Kabupaten Tangerang, Banten.
Kategori The Best Over All diraih oleh Cakra Buana, The Best Theory diraih oleh Jennifer dari SDS Kristen II BPK Penabur, DKI Jakarta; dan The Best Exploration diraih oleh Azizirohim dari SD Luqman Al Hakim, Surabaya, Jawa Timur.
Untuk jenjang SMP, peraih medali emas bidang lomba Matematika yaitu Chrysander I A Setiawan dari SMP Kristen 4 Penabur, DKI Jakarta; Grace Christinalie dari SMP Darma Yudha, Kota Pekanbaru, Riau; Danica Odelia dari SMP Santo Aloysius, Kota Bandung, Jawa Barat; Audrey Felicity Hadi Siswoyo dari SMP Katolik Bhara Widya, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur; Fernando Almer Renjiro dari SMP Negeri 2 Bangkalan, Kabupaten Bangkalan, Jawa Timur.
Kemudian, Salsabila Bilqis Hisannah dari SMP Al Hikmah Surabaya, Jawa Timur; Raditya Edafausta Tjiaman dari SMPS Lentera Kasih, Kabupaten Badung, Bali; Matthew Ravanelli Tjiptono dari SMP BPK Penabur Banda, Kota Bandung, Jawa Barat; Yuriko Khang dari SMP K IPEKA, Kota Balikpapan, Kalimantan Timur; dan Jenover Viano Yoshield dari SMP Katolik Santu Petrus, Kota Pontianak, Kalimantan Barat.
Sementara itu, untuk medali emas bidang lomba IPA diraih oleh Alfreda Risqullah Saputra dari MTSN 1 Kota Malang, Jawa Timur; Bara Makiyya Madani dari SMP Unggulan Al-Ya`Lu Kota Malang, Jawa Timur; Gusti Komang Abhika Atmaja dari SMP Negeri 4 Depok, Kabupaten Sleman, DI Yogyakarta; Alicia Nabila Rynfa dari UPT SMP Negeri 1 Gresik, Jawa Timur; Daniel Agastya Naranda dari SMP Negeri 5 Yogyakarta; Afrand Mirza Herwinsyah dari SMP Negeri 115, Kota Jakarta Selatan; Gabriella dari SMP Santo Aloysius, Kota Bandung, Jawa Barat; Aurellyallodia Faiza Kusuma dari SMP Sukma Bangsa, Kabupaten Bireuen, Aceh; Aegean Ceska Milano dari SMP Suria Harapan School, Jambi; dan Marfyn Perdana Wijaya dari SMP Negeri 76 Jakarta.
The Best Theory diraih oleh Gusti Komang Abhika Atmaja dan The Best Observation diraih oleh Gabriella dari SMP Santo Aloysius, Bandung, Jawa Barat.
Untuk kategori IPS, 10 medali emas diraih oleh Karina Jasri Cawir Rejeki Br Ginting dari SMP Swasta Santa Maria Kabanjahe, Kabupaten Karo, Sumatera Utara; Gladys Kayana Purba dari SMP Cinta Rakyat 1 Kota Pematangsiantar, Sumatera Utara; Naftali Adventia Perdana dari SMP Negeri 2 Gombong Kab. Kebumen, Jawa Tengah; Arfan Erzananda Dildar dari SMP Negeri 9 Jakarta; Daniel Edhi Wicaksono dari SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta; Mahmud Abiddin Qohhar dari SMP Unggulan Alya`Lu Kota Malang, Jawa Timur; Kezzia Emily Winterstein dari SMP Yos Sudarso Kab. Kuningan, Jawa Barat; Sherly Maulia Syfa Marinko dari SMP Negeri 2 Bukittinggi, Sumatera Barat; Daniel Berkat Bungaran Sitinjak dari SMP Negeri 3 Muara Siatas Barita, Kab. Tapanuli Utara, Sumatera Utara; dan Marco Keenanda Tamba dari SMP K 7 BPK Penabur Kota Jakarta.
The Best Theory diraih oleh Karina Jasri Stefano dari SMPS Santa Maria Kabanjahe, Karo, Sumatera Utara dan The Best Observation diraih Karina Jasri Stefano dari SMPS Santa Maria Kabanjahe, Karo, Sumatera Utara.
(Farhan Firmansyah)