TerasBerita.ID-Memperingati Hari Kesehatan Nasional (HKN) ke-57 beberapa hari lalu, Juru Bicara Pemerintah Untuk COVID-19, dr.Reisa Broto Asmoro mengajak masyarakat untuk mensyukuri keberhasilan Indonesia menekan laju kasus COVID-19.
Menurutnya, HKN merupakan momentum bagi masyarakat Indonesia untuk mengevaluasi dan merefleksi perjalanan Indonesia dalam menangani pandemi.
“Hari ini kita jadikan momentum penyemangat khususnya pegiat sektor kesehatan untuk terus mengabdi dan berkarya bagi indonesia, agar kita terus bangkit dari keterpurukan masa gawat darurat yang lalu,” kata dr Reisa dikutip dalam keterangan tertulis, Jumat (12/11/2021).
dr Reisa mengulas kesuksesan Kota Blitar, kota pertama yang meraih Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 1 dan mengujicobakan adaptasi kebiasaan baru dengan pembukaan bertahap kegiatan masyarakat sejak bulan Oktober.
“Selain solidaritas masyarakat yang diperlihatkan dengan saling membantu dan menaati prokes serta peraturan PPKM Darurat, seperti menurunkan mobilitas sampai dengan 30 persen, Blitar kini menggencarkan vaksinasi door to door, menjemput bola bagi masyarakat yang masih belum mendapatkan akses vaksin COVID-19,” papar dr Reisa.
Untuk mencegah lonjakan kasus, dr Reisa menyampaikan pemerintah terus berupaya menumbuhkan kesadaran masyarakat untuk ikut berpartisipasi menangani penyebaran COVID-19 dari titik sekecil apapun, sebelum menjadi besar.
“Selesaikan sebelum menyebar dengan cepat. Dalam bahasa Pak Moeldoko adalah, kalau kita memadamkan api itu saat apinya kecil, bereskan, jangan beri kesempatan membesar,” ungkap dr Reisa.
“Pesan Pak Moeldoko inilah yang harus kita hayati untuk mencegah gelombang ketiga,” imbuhnya.
Dalam upaya menekan potensi munculnya gelombang ketiga, dr Reisa juga meminta masyarakat segera vaksin lengkap serta tetap disiplin protokol kesehatan, seperti pakai masker, rajin mencuci tangan, menjaga jarak dan menjauhi kerumunan, serta selektif dalam bermobilitas.
Ia menambahkan percepatan proses vaksinasi terutama bagi lansia, terus dilakukan pemerintah. Dalam mendukung program tersebut, dr Reisa memaparkan semua provinsi harus mengadopsi sejumlah solusi seperti perluasan sentra vaksinasi, pemanfaatan vaksin keliling, vaksinasi door to door (rumah ke rumah), dan kampanye melalui media.
Dikutip dari detikhealth.com, dr. Reisha menegaskan sudah lebih dari 215 juta dosis disuntikkan ke lengan orang Indonesia, sehingga tidak perlu lagi ada keraguan terhadap vaksin yang ada dan tidak perlu memilih-milih merek vaksin.
“Gunakan vaksin yang tersedia terlebih dulu saat ini. Pemerintah menjamin semua vaksin yang diberikan kepada masyarakat adalah vaksin yang aman, bermutu, dan berkhasiat,” cetus dr Reisa.
Lebih lanjut, dia mengajak masyarakat mendukung Kementerian Kesehatan yang saat ini tengah bersiap melakukan transformasi sistem kesehatan. Transformasi tersebut berfokus pada enam bidang, yaitu transformasi layanan primer, layanan rujukan, sistem ketahanan kesehatan, sistem pembiayaan kesehatan, SDM kesehatan, dan teknologi kesehatan.
dr Reisa juga menyampaikan seperti yang disampaikan Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, Indonesia sebagai Presiden G-20 akan menunjukkan transformasi sistem kesehatan bisa dimulai di Indonesia.
“Dari Indonesia, kita ikut mengubah sistem kesehatan global untuk memastikan anak cucu kita akan jauh lebih siap menghadapi kemungkinan munculnya wabah atau pandemi di masa yg akan datang. Mari kita bersama sehatkan negeri, kawal pertumbuhan bangsa,” pungkas dr Reisa.