Bupati Sambas, Satono menjadi delegasi mengikuti persidangan ke-8 Review Border Crossing Agreement (BCA) RI-Malaysia di Kuching, Sarawak, Malaysia, Senin-Kamis (13-16) Februari 2023.
Bupati Satono mengatakan, pertemuan tersebut membahas kerjasama ekonomi antara Indonesia dan Malaysia. Selain itu, kerjasama tersebut memang sudah terjalin lama antara Kabupaten Sambas dan Malaysia.
Alhamdulillah hari ini saya menghadiri kegiatan BCA membahas perjanjian kerjasama Malindo yang dihadiri, Kemenlu, Kemendagri, BNPP, BPPD dan provinsi perbatasan,” kata Bupati Satono.
Bupati Sambas Satono menjelaskan bahwa kerjasama yang baik antara Indonesia dan Malaysia ini dapat memberikan dampak positif bagi sektor ekonomi di Kabupaten Sambas, terutama pada tiga potensi yang menjadi unggulan Kabupaten Sambas, yaitu pertanian, perikanan dan pariwisata.
“Sebenarnya hubungan antara Indonesia Malaysia terutama Sambas itu sudah lama terjalin, karena satu rumpun Melayu. Tentu melalui BCA ini, kita harapkan bisa membawa dampak positif terutama ekonomi masyarakat perbatasan,” katanya.
Bupati Satono mengatakan, kerjasama antara Indonesia dan Malaysia khususnya Sambas bisa menjadi andalan untuk mendongkrak potensi ekonomi masyarakat. Diapun menjelaskan ada potensi yang berpeluang maju dengan matangnya kerjasama Indonesia dan Malaysia.
“Sering saya sampaikan di mana-mana bahwa Sambas punya tiga potensi yang luar biasa dan belum tergali maksimal. Pertama potensi pertanian, lebih dari 70 persen masyarakat Sambas adalah petani, dan kita adalah lumbung pangan Kalbar,” katanya.
Kedua sambung Bupati Satono Sambas punya potensi perikanan yang luar biasa, panjang pantai dari ujung Selakau sampai Temajuk itu ada lebih dari 158 kilometer.
“Sehingga potensi laut dan potensi perikanan itu sangat luar biasa, dan belum tergali maksimal. Inilah upaya-upaya kita agar masyarakat bisa sejahtera, memanfaatkan Sumber Daya Alam yang ada,” katanya.
Terakhir kata Bupati Satono adalah potensi wisata, Pantai Temajuk adalah objek wisata yang sangat indah, disebut Surga di Ekor Borneo. Namun menurut dia,. potensi itu belum terjamah maksimal oleh pemerintah pusat.
“Kalau kita poles, kita tata dengan baik, Temajuk itu jauh lebih indah dari pantai di Bali. Karena itu mudah-mudahan dengan adanya pertemuan ini, rakyat Sambas bisa meraih keuntungan di sektor ekonomi, dan mampu memacu geliat ekonomi kerakyatan pascapandemi Covid-19,” pungkasnya.
Karena itu kata Bupati, adanya exit dan entry point akan memudahkan masyarakat antar kedua negara untuk melakukan perdagangan internasional secara legal, beragam produk lokal Kabupaten Sambas menjadi mudah untuk dijual ke Malaysia, keluar masuk orang secara legal juga akan mendongkrak pariwisata Kabupaten Sambas, yang pada akhirnya akan berdampak pada geliat ekonomi usai dihantam pandemi
“Pemerintah Daerah selalu berupaya untuk mendorong pengembangan perbatasan, mudah-mudahan melalui pertemuan ini kedepan Indonesia, khususnya rakyat Sambas bisa meraih keuntungan terutama disektor ekonomi dan pariwisata, untuk meningkatkan geliat ekonomi kerakyatan pacsa covid-19,” pungkas Bupati Satono.