TERASBERITA ID, JAKARTA – PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) berkolaborasi dengan PT Pelindo dan PT Pelni melalui kegiatan Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) menyalurkan 1000 paket sembako kepada para nelayan perahu klotok di Pelabuhan Umum Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur, kemarin.
Corporate Secretary PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) Shelvy Arifin mengatakan, penyaluran sembako ini sebagai bentuk komitmen dan tanggung jawab sosial perusahaan dalam membawa kemanfaatan yang lebih besar di dalam lingkungan transportasi.
“Kami ingin agar kehadiran ASDP benar-benar dapat bermanfaat dan dirasakan oleh masyarakat sekitar. Harapan kami bantuan sembako ini sedikit mengurangi kesulitan masyarakat di area Pelabuhan Umum Labuan Bajo khususnya nelayan perahu klotok,” ungkap Shelvy.
Dalam mendukung peningkatan kesejahteraan masyarakat di sektor ekonomi, ASDP berkoordinasi dengan KSOP Labuan Bajo membagikan paket sembako kepada para nelayan dalam rangka membantu
meningkatkan kesejahteraan masyarakat di area pelabuhan.
ASDP menyalurkan 250 paket sembako, sedangkan Pelindo dan PELNI masing-masing memberikan bantuan sembako sebanyak 500 dan 250 paket, sehingga total 1000 paket sembako disalurkan kepada masyarakat nelayan Labuan Bajo.
Adapun Labuan Bajo menjadi salah satu dari daerah yang menjadi fokus perhatian ASDP dan merupakan pintu masuk provinsi NTT.
“ASDP bersama dengan BUMN lain akan terus berupaya menjadi entitas yang memberikan kemanfaatan bagi pembangunan ekonomi, sosial, dan lingkungan serta mengalirkan kemakmuran bagi masyarakat,” tutur Shelvy lagi.
Sebelumnya, upaya peningkatan di sektor ekonomi juga menjadi konsentrasi dari Menteri BUMN Erick Thohir, salah satunya adalah dengan memberikan pembiayaan bagi UMKM di kawasan wisata Labuan Bajo. Erick menilai kehadiran ‘Bali Baru’ mutlak diperlukan melihat pertumbuhan sektor pariwisata Indonesia telah menjadi sumber yang menjanjikan.
“Saya di BUMN ditugaskan membangun pelabuhan. Ini semua inisiasi Bapak Presiden Jokowi karena beliau yakin yang namanya Bali itu sesuatu yang luar biasa.
Tapi dengan kebutuhan pertumbuhan pariwisata baru, perlu Bali-Bali baru, salah satunya Labuan Bajo. Jadi kolaborasi pemerintah pusat dan daerah kalau jadi satu, insyaAllah hasilnya bagus,” ujar Menteri Erick.
(deros d.rosyadi)