TERAS BERITA, AMBON – Kominfo dan Persandian Kota Ambon melaksanakan evaluasi terhadap program/kegiatan Smart City di Kota Ambon tahun 2021, dimana dari hasil evaluasi tersebut didapati bahwa dari 125 kegiatan yang terealisasi hanya 34 kegiatan.
Kepala Dinas (Kadis) Kominfo dan Persandian Kota Ambon, Joy Adriaansz, dalam evaluasi dilaksanakan secara virtual di Ruang Rapat Vlissingen, Balai Kota, Kamis (9/12/21) menjelaskan, peningkatan kasus dan kluster Covid-19 turut mempengaruhi realisasi program/kegiatan karena ada refocusing dan efesiensi anggaran dialihkan dan diprioriaskan pada penanganan Covid-19.
“Sampai akhir tahun 2021, dari total 125 kegiatan, hanya 34 kegiatan yang bisa terealisasi, dan penjelasan itu sudah kita sampaikan ke tim evaluator Smart City dari berbagai kementerian; baik dari Kementerian Kominfo, PUPR, KemenPan-RB, Kantor Staf Presiden (KSP) dan sebagainya,” ujar Joy Adriaansz .
Dikatakan, masalah ini tidak hanya terjadi di kota Ambon, namun semua kabupaten/kota yang menjadi Pilot Project Smart City.
“Bahkan yang tidak termasuk smart City juga mengalami kondisi yang sama, karena anggaran itu digunakan penanganan Covid maupun penyediaan jaring pengaman sosial dan ini bisa dipahami oleh tim evaluator,” jelasnya.
Sementara itu dari presentasi kadis, disampaikan enam dimensi dalam pengembangan smart city di kota ambon, meliputi smart governance, smart branding, smart economy, smart living, smart society dan smart environment.
Di jelaskan, program kerja unggulan mewakili masing-masing dimensi tersebut adalah adalah Pembangunan Command Center dan Ambon Satu Akses oleh Dinas Komunikasi Informatika Dan Persandian, Pengembangan Ambon City Of Music oleh Dinas Pariwisata & Kebudayaan serta Ambon Music Office (AMO), Pengembangan Urban Farming Dan Pertanian Organik oleh Dinas Pertanian & Ketahanan Pangan serta pengadaan standar kemeterologian oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan.
Selain itu, ada “On The Spot Promotion KB” Dan Pelayanan KB Mobile oleh Dinas Pengendalian Penduduk & Keluarga Berencana, Forum Anak Kota Ambon oleh Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Masyarakat & Desa, serta Pembuatan Bank Sampah oleh Dinas Lingkungan Hidup & Persampahan.
Kadis menjelaskan sejak tahun 2019, kota Ambon telah masuk dalam 100 kabupaten/kota terpilih untuk pengembangan Smart City dari Kementerian Kominfo RI kerjasama dengan kementerian lainnya. Selanjutnya pengembangan Smart City ini terus dievaluasi tiap tahun.
“Kita ketahui kota Ambon telah ditetapkan sebagai salah satu kota yang menjadi Pilot Project menuju 100 Smart City tahun 2019, dan evaluasi tahap dua yang dilakukan saat ini bertujuan melihat kesesuaian Smart City di kota Ambon, apakah mengalami peningkatan atau tidak, jika dikaitkan dengan masterplan yang sduah kita susun,” tandasnya.
Sementara itu, Plh.Sekretaris Kota (Sekot) Ambon, Rulien Purmiassa, dalam sambutannya menyampaikan apresiasi terhadap dukungan kementerian dan lembaga terkait terhadap implementasi Ambon Smart City.
“Implementasi Smart City bukan karena merupakan kebijakan secara nasional untuk kota Ambon saja, tapi merupakan kebutuhan dari seluruh masyarakat,” tandasnya.