TERASBERITA.ID, JAKARTA – Perayaan hari jadi adalah selebrasi tahunan yang dirayakan baik oleh individu, institusi, maupun organisasi, salah satunya Majelis Ulama Indonesia (MUI). Memasuki usia ke-47 tahun, MUI pun dituntut untuk dapat meningkatkan kinerja dan kebaikan untuk seluruh umat.
“Majelis Ulama Indonesia untuk bisa lebih berbuat lagi melakukan kerja-kerja kebaikan, amal saleh itu. Kerja-kerja kebaikan yang diridai oleh Allah, artinya meningkatkan kinerja kita setelah 47 tahun,” tutur Wakil Presiden (Wapres) K.H. Ma’ruf Amin saat menghadiri acara Milad ke-47 MUI di Hotel Sultan Jakarta, Selasa (26/07/2022).
Lebih lanjut Wapres menyampaikan, peningkatan kinerja ini harus dilakukan oleh seluruh perwakilan MUI, baik di tingkat pusat maupun daerah.
“Supaya semua bagian-bagian MUI ini diberikan kemampuan untuk berkinerja dengan baik, beramal saleh semuanya, baik yang ada di pusat yang ada di daerah-daerah, provinsi, maupun kabupaten, semua sudah bisa bekerja, berkinerja lebih baik lagi. Saya kira itulah makna kita memperingati 47 tahun usia MUI,” urai Wapres.
Kinerja baik tersebut, tambah Wapres, diantaranya adalah dalam mengemban tugas sebagai mitra pemerintah dan pelayan umat. Wapres pun mengilustrasikan beberapa tugas yang berkaitan dengan kondisi terkini dunia yaitu dalam menghadapi dampak perang Ukraina dan Rusia serta perkiraan akan terjadinya krisis energi dan pangan.
“Oleh karena itu, partisipasi Majelis Ulama Indonesia juga tentu diharapkan untuk masyarakat supaya bersabar, berhati-hati, kemudian masyarakat juga melakukan upaya-upaya persiapan dalam menghadapi ini. Karena memang, agama menyuruh kita selalu _prepare_ dalam menghadapi itu,” papar Wapres.
“Salah satu bahaya yang diperkirakan datang adalah krisis pangan, krisis energi, dan krisis keuangan. Karena itu kita menjadi kewajiban kita Majelis Ulama Indonesia bersama-sama untuk juga menghadapi keadaan ini, tidak panik, tidak risau, dan tapi juga kita mempersiapkan diri untuk mempersiapkan pangan di berbagai daerah supaya kita tidak kekurangan pangan,” imbuhnya.
Sementara dari sisi politik nasional, Wapres mengungkapkan bahwa tidak lama lagi Indonesia akan merayakan pesta demokrasi melalui Pemilihan Umum (Pemilu). Dimana, pada momen ini kerap terjadi perbedaan visi misi politik diantara para pemilih. Untuk itu, Wapres mengingatkan bahwa perbedaan merupakan hal yang wajar dan seyogyanya disikapi dengan bijak dan MUI memiliki peran penting dalam menjaga keutuhan bangsa di tengah perbedaan yang ada.
“Yang penting lagi tentu dalam mitra pemerintah, menjaga keutuhan bangsa, terutama dalam menghadapi pemilu yang akan datang ini. Jangan sampai terjadi pilihan yang berbeda itu menimbulkan konflik di kalangan bangsa, juga di kalangan umat Islam,” imbau Wapres.
Menutup sambutannya, Wapres berharap agar partisipasi dan kontribusi MUI dalam menjadi mitra pemerintah serta pelayan umat dapat terus dirasakan masyarakat, baik dalam masa pandemi maupun di luar pandemi.
“Pemerintah sangat berharap bahwa partisipasi dan kemitraan Majelis Ulama itu akan terus diberikan tidak hanya ketika pandemi tapi juga ketika menghadapi krisis-krisis, seperti krisis pangan yang mungkin datang,” harap Wapres.
“Bahaya yang diduga-duga akan tiba, dan juga dalam rangka kita menjaga keutuhan umat, keutuhan bangsa, dalam rangka menjaga Pemilu Pilpres yang akan datang,” pungkasnya.
(Dede Rosyadi)