TERASBERITA.ID, SAMBAS – Bupati Sambas, Satono menghadiri reuni akbar Sekolah Menengah Pertama (SMP) Tunas Harapan tahun 1980-2022, di Kecamatan Sebawi, Kabupaten Sambas, Senin (25/7/2022).
Bupati Satono mengatakan, reuni akbar tersebut merupakan ajang silaturahmi lintas generasi, dari alumni angkatan pertama sampai angkatan terakhir. Termasuk para dewan guru sejak angkatan pertama.
“Reuni akbar ini mengingatkan kita, betapa pentingnya nilai pendidikan bagi kita semua. Hari ini kita berkumpul dari berbagai macam profesi, ada guru, TNI, pegawai kecamatan, penyuluh, pemerintah desa dan banyak lagi,” kata Bupati Satono.
“Insyaallah apapun jabatan kita, kita manifestasikan dalam bentuk dakwah ilallah, sehingga apapun yang kita lakukan, mendapat pahala, ridha dan berkah dari Allah SWT,” sambungnya.
Bupati Satono mengatakan, yang paling penting adalah niat untuk maju, bukan di mana tempat kita menempuh pendidikan. Seperti contoh kata dia, SMP Tunas Harapan adalah sekolah swasta, tidak sepopuler sekolah lain pada jaman dulu. Tapi alumni sekolah tersebut bisa menjadi Bupati Sambas.
“Kepada adik-adik di SMP Tunas Harapan, dan kepada seluruh anak sekolah di Sambas. Ingatlah untuk terus berjuang dan meluruskan niat bahwa sekolah adalah bagian dari ibadah. Masalah jadi apa je depannya itu urusan belakangan, tapi jangan takut untuk bercita-cita tinggi,” katanya.
Dalam kesempatan itu, Bupati Satono berjanji akan merehab SMP Tunas Harapan dalam waktu dekat. Supaya lebih nyaman, dan representatif.
“Insyaallah sekolah ini akan saya rehab, saya minta tolong kepada pihak sekolah untuk membuat usulan secara tertulis langsung berikan ke saya. Supaya cepat di proses, apakah nanti di APBD Perubahan, atau di APBD Murni tahun depan,” katanya.
Bupati Satono berencana akan menjadikan sekolah tersebut dua lantai, karenanya dia mohon dukungan semua pihak supaya itu bisa terwujud.
“Saya lihat ruang perpustakaan nya kecil, toilet juga kecil, nanti kita rehab. Idealnya sekolah ini dua lantai. Tapi semua itu perlu proses karena kita menggunakan dana pemerintah, perlu perencanaan yang matang,” pungkasnya.
(Dede Rosyadi)