Terasberita.ID-Presiden RI telah melantik Duta Besar Arrmanatha Christiawan Nasir alias Tata sebagai Wakil Tetap Republik Indonesia untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa dan Otoritas Dasar Laut Internasional berkedudukan di New York, Amerika Serikat.
Pelantikan tersebut menjadi momen bersejarah karena Indonesia untuk kali pertama mengangkat seorang Wakil Tetap untuk Otoritas Dasar Laut Internasional.
Otoritas Dasar Laut Internasional merupakan sebuah organisasi internasional, dibentuk berdasarkan Konvensi Hukum Laut 1982, sebagai wadah bagi Negara Pihak Konvensi untuk mengelola dan mengawasi aktivitas terkait sumber daya mineral, terkandung di Kawasan Dasar Laut Internasional.
Sesuai dengan prinsip Warisan Bersama bagi Umat Manusia. Otoritas Dasar Laut Internasional bermarkas di Kingston, Jamaika.
Pengangkatan Wakil Tetap RI untuk Otoritas Dasar Laut Internasional mengacu pada Peraturan Menteri Luar Negeri Nomor 4 Tahun 2021 tentang Perubahan Kelima atas Keputusan Menteri Luar Negeri Nomor SK.06/A/OT/VI/2004/01 Tahun 2004, tentang Organisasi dan Tata Kerja Perwakilan Republik Indonesia di Luar Negeri, menetapkan bahwa Perutusan Tetap Republik Indonesia untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa di New York turut merangkap Otoritas Dasar Laut Internasional.
Pelantikan Duta Besar Nasir sebagai Wakil Tetap RI pertama untuk Otoritas Dasar Laut Internasional sekali lagi menggarisbawahi komitmen Indonesia sebagai Negara Pihak Konvensi Hukum Laut, untuk turut serta dalam berbagai aktivitas di Kawasan Dasar Laut Internasional.
Termasuk dalam proses penyusunan berbagai regulasi Otoritas Dasar Laut Internasional yang terkait dengan pengelolaan sumber daya mineral di Kawasan Dasar Laut Internasional agar dapat bermanfaat bagi seluruh umat manusia.
Sekedar informasi, Arrmanatha yang biasa disapa Tata ini merupakan lulusan sarjana dari University of Buckingham di bidang ekonomi, kemudian melanjutkan pendidikan masternya di University of Leicester dan Universitas Indonesia.
Dirinya pernah berkarier di World Trade Organization sebagai sekretaris kedua/negosiator, kemudian menjabat sebagai Kepala Sub Direktorat Pertanian di Direktorat Perdagangan, Industri, dan HKI.
Pada 2010-2011, pria yang akrab disapa Tata ini didaulat menjadi penasihat ekonomi untuk presiden di Majelis Umum Persatuan Bangsa-bangsa (PBB) ke-65 dan dilanjutkan Sekretaris Pertama di Misi Tetap Indonesia untuk PBB di New York.
Tata adalah juru Bicara Kementerian Luar Negeri, sebelum dilantik jadi dubes oleh Presiden Jokowi di Istana Negara.