TERASBERITA.ID, BEKASI – Menjalani debut lanjutan putaran Babak Delapan Besar, Liga 3 Seri 1 Jawa Barat, Grup E, Persipasi Bekasi vs Depok City sempat terjadi kericuhan antar kedua pemain. Meski demikian, Persipasi unggul dari Depok City dengan skor akhir 2 – 1.
Aksi kericuhan terjadi di menit 86. Lantaran keputusan wasit dinilai keliru saat memberikan sanksi pelanggaran kepada pemain Depok City.
Pelatih Persipasi Bekasi, Tias Tono Taufik, mengatakan, kericuhan tersebut terjadi, lantaran saat laga pertandingan para pemain memiliki tensi permainan yang dinilai cukup tinggi.
“Pertama memang mungkin tensi permainan lebih tinggi, tapi karena memang benturan-benturan yang tidak bisa dihindari, terjadi benturan-benturan yang sangat kasar,” kata Tias kepada awak media di Stadion Chandrabaga, Kota Bekasi, Minggu (08/01/2023) Petang.
“Ya itulah sepak bola dalam arti mereka bermain, mereka saling dorong, tanpa pengecualian. Hukumannya kartu merah, tapi memang tensi permainan babak kedua sangat tinggi,” sambung Tias.
Secara terpisah,bAsisten Pelatih Depok City, Yani, turut angkat bicara selepas terjadinya kericuhan tersebut. Menurutnya, ada kekeliruan kinerja wasit yang mesti dievaluasi. Sebab keputusannya amat merugikan timnya.
“Pertandingan tadi sebenernya enak di tonton, jual-beli serangan. Cuma kita menyayangkan, kinerja wasit saja yang seharusnya pertadingan bisa ditonton dengan enak, jadi sedikit agak kacau,” keluhnya.
Masih kata, Yani, selanjutnya pihaknya berharap agar panitia penyelenggara bisa mengevaluasi hal ini, dan memilih kualitas keputusan wasit yang adil dalam mengambil setiap keputusan.
“Kedepannya, kami berharap disetiap pertandingan kinerja wasitnya lebih bagus lagi. Bener-bener kualitas sepak bola yang di tunjukan. Keputusan wasit sangat merugikan kami, membuat anak-anak jadi agresif. Mental mereka kena, bukan hanya dari lawan tapi dari keputusan wasit,” tutup Tias.
FarhanF/ Denny
Editor: Deros D.Rosyadi