SuaraPemerintah.ID-PT Pindad (Persero) merupakan perusahaan industri dan manufaktur bergerak dalam pembuatan produk militer (alutsista) dan komersial di Indonesia. Perusahaan pelat merah ini didirikan sejak 29 April 1983 dan termasuk dalam kluster industri pertahanan di Tanah Air.
Pada tahun 1950, Pindad ini awalnya memiliki nama Pabrik Senjata dan Mesiu (PSM) memproduksi peralatan militer yang dikelola Angkatan Darat Indonesia.
Kemudian pada 1983 berubah nama menjadi Pindad yang berada di bawah pembinaan Badan Pengelola Industri Strategis (BPIS).
Namun pada 1999 Pindad kembali berubah nama menjadi PT Pakarya Industri (Persero) dan kemudian berubah nama lagi menjadi PT Bahana Pakarya Industri Strategis (Persero). Lalu pada 2002, PT BPIS (Persero) dibubarkan pemerintah dan akhirnya berganti nama menjadi PT Pindad (Persero) di bawah pembinaan kementerian.
Bergerak di industri produk militer, Pindad telah menghasilkan sejumlah produk militer mulai dari senjata hingga kendaraan militer. Produk-produk garapan Pindad antara lain senapan serbu SS1, senapan tempur Pindad SP-1, senapan mesin SMB-1, pistol Pindad Revolver, hingga kendaraan militer seperti Pindad APR-1V, Water Cannon M1W-40, dan yang terbaru kendaraan taktis rantis ringan tempur jarak dekat, Pindad Maung.
Setelah sukses menghadirkan sejumlah produk militer, PT Pindad (Persero) baru-baru ini mulai menjajaki industri kendaraan listrik di Indonesia. Hal tersebut terlihat dari peluncuran prototipe atau konsep MotoEV, sebuah sepeda motor listrik dual purpose yang dibuat langsung oleh Pindad di Indonesia.
MotoEV ini buatan dalam negeri dan seluruh komponennya 100 persen dibuat langsung oleh Pindad. Rencananya motor listrik ini akan diproduksi massal di Indonesia bahkan Pindad juga berencana untuk memasarkan MotoEV ini secara global.
“Kami berharap bahwa produk-produk Pindad, khususnya motor listrik ini dipasarkan baik di lokal maupun global,” kata Direktur Strategi Bisnis PT Pindad, Syaifuddin, Sabtu, (11/210 lalu.
Pindad MotoEV dibekali motor listrik bertenaga 5 kW atau setara 6,7 HP dan torsinya mencapai 45 Nm. Motor trail listrik ini mampu melesat hingga kecepatan maksimal 120 km/jam dengan rata-rata putaran mesin 2.675 rpm sampai dengan 3.858 rpm.
Dilansir dari Tempo.ci.id, motor listrik jenis MotoEV ditenagai baterai lithium berdaya 72V 48 Ah yang bisa diajak berkendara hingga jarak 100 kilometer.
Untuk pengisian dayanya, dibutuhkan waktu 3 sampai dengan 4 jam dari kondisi kosong sampai terisi penuh. MotoEV juga dibekali proteksi IP57 dan diklaim mampu melintasi medan dengan gradien kemiringan 30 persen atau 16 derajat.
Prototipe MotoEV ini pertama kali diperkenalkan di Indonesia dalam event balap internasional di Sirkuit Pertamina Mandalika, Lombok. Tahap selanjutnya, Pindad akan mengembangkan rangka dan body kendaraan sekaligus membuka kesempatan bagi mitra tertarik ikut mengembangkan motor listrik tersebut.