TERAS BERITA.ID, Desa Setia Asih – Berbisnis tidak mengenal gengsi, yang penting halal dan bisa membawa perubahan perekonomian, minimal untuk masyarakat sekitar. Itulah yang dilakukan Nurhsanuddin (28), lelaki berbadan kurus tinggi asli Kp Tanah Tinggi, Desa Setia Asih, Bekasi Utara.
Meski dirinya masih berstatus mahasiswa di salah satu kampus swasta di Bekasi dengan mengambil jurusan ilmu pemerintahah, namun bakat jualan alias berbisnis memang sudah ada pada dirinya.
Berbekal dari peliharaan hewan sapi sang ayah. Ia menemukan ide bisnis menjual kotoran sapi dan disulap menjadi pupuk kompos organik.
“Selain menghasilkan daging dan susu, kotoran sapi juga ternyata menghasilkan pupuk organik,” jelas Acan oanggilan akrab Nurhasanuddin beberapa waktu lalu saat diwawancarai di kandang sapi kediamannya.
Ia mengaku merintis bisnis pupuk organik kotoran sapi ini sudah lumayan lama, lantaran orang tuanya berjualan sapi tiap hari raya besar Islam (Idul Adha).
“Saya menekuni bisnis ini sudah berjalan kurang lebih 2 tahun. Awalnya hanya mencoba untuk sendiri, karena di rumah saya juga pelihara sapi untuk dijual,” ungkap anak kedua dari empat bersaudara tersebut.
Lebih jauh Acan menilai, bahwa jika ada peluang bisnis apapun sebaiknya dicoba untuk menambah penghasilan. Apalagi bisa menambah biaya kuliah meringankan beban orang tua sekaligus bermanfaat untuk masyarakat sekitar.
“Awalnya sih hanya buat sendiri dan tetangga minta saya kasih gratis. Namun, seiringnya berjalannya waktu ternyata begitu banyak peminat yang pesan, jika sudah begitu kenapa tidak dijadikan peluang usaha,” tuturnya..
Lebih jauh dirinya menilai bahwa saat ini peternak sapi belum bisa menangani dengan baik dalam mengelola limbah sapi. Bukan hanya saja pembibitan, susu dan daging sapi, teryata didalam kotoran hewan ini menghasilkan peluang bisnis.
“Peternak pada umumnya di daerah sini belum dapat mengelola limbah ternaknya dengan baik. Padahal limbah ternak dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan efisiensi usaha tani dalam sistem integrasi ternak dan tanaman. Pemanfaatan pupuk organik lebih bagus daripada penggunaan pupuk kimia,” ujar lelaki asli Betawi Bekasi ini.
Kini ditangan Acan, kotoran sapi yang dianggap bau dan menjijikan disulap menjadi peluang bisnis berupa pupuk organik. Sebagai mahasiswa tentu dirinya ingin ada perubahan dalam segi taraf hidup warga sekitar. Apa yang dilakukannya diharapkan bisa menjadi inspirasi bagi peternak hewan sapi.
“Pupuk organik memang belum populer dibandingkan pupuk kimia beredar di pasaran. Permasalahan yang sering terjadi adalah minimnya informasi tentang cara membuat pupuk organik dari kotoran sapi ini,” beber Ia.
Para peternak, kata Acan, lebih tertarik menggunakan pupuk kimia lantaran lebih praktis dan mudah didapat. Berbeda dengan pupuk organik perlu waktu dan tenaga untuk membuatnya.
Belum lagi anggapan yang mengatakan pupuk kimia lebih baik dibanding pupuk organik. Padahal sebenarnya pupuk organik mempunyai kwalitas yang tidak kalah dalam hal pemberian nutrisi untuk tanah dan tumbuhan.
“Apa salahnya mencoba membuat pupuk oragnik sendiri. Terlebih jika bahan-bahan sudah tersedia melimpah” tutup pria yang masih melajang tersebut. (Arif Fiandia)