No Result
View All Result
  • News
    • Pemda
    • Pemerintahan
  • BUMN
    • BUMDes
    • BUMD
  • Keuangan
    • Asuransi
    • CSR
  • Ekonomi Bisnis
  • Infrastruktur
  • Teras Kita
  • Teras Muslim
  • Tokoh Publik
  • UMKM
  • Wisata Budaya
  • News
    • Pemda
    • Pemerintahan
  • BUMN
    • BUMDes
    • BUMD
  • Keuangan
    • Asuransi
    • CSR
  • Ekonomi Bisnis
  • Infrastruktur
  • Teras Kita
  • Teras Muslim
  • Tokoh Publik
  • UMKM
  • Wisata Budaya
No Result
View All Result
Teras Berita
No Result
View All Result
Home News

Kyai Noer Alie, Ulama Teknokrat dan Pejuang

Share on WhatsappShare on FacebookShare on Twitter

Teraswberita.ID-Kiai Haji Noer Ali atau Noer Ali adalah ulama dan tokoh perjuangan asal Jawa Barat. Pada 1937, Noer Ali bersama rekannya Hasan Basri membentuk organisasi Persatuan Pelajar Betawi yang ia ketuai.

Kemudian, pada 1940, Noer Ali membangun pesantren dan madrasah di Ujung Malang, Bekasi, di mana pesantren ini tidak lepas dari penguasaan Jepang. Pasca kemerdekaan Indonesia, Noer Alie dipilih menjadi Ketua Komite Nasional Indonesia (KNID) Kecamatan Babelan, Bekasi.

Kiai Haji Noer Ali lahir di Babelan, Bekasi, pada 1914. Noer Ali dikenal sebagai seorang ulama yang tidak lagi diragukan wawasan keIslamannya.

Ia telah melalang buana belajar mengenai Islam dengan banyak ulama besar, baik di tanah air maupun di tanah suci Mekah. Saat berusia delapan tahun, Noer Ali sudah belajar mengeja serta membaca bahasa Arab. Ia juga belajar mengaji dan menghafalkan surah-surah dalam Al-Qur’an kepada Guru Maksum di Kampung Bulak. Ketika beranjak dewasa, Noer Ali terus memperdalam ilmu agama Islam.

Ia juga berguru ke Guru Mughni di Ujung Malang, ia belajar mengenai ilmu keIslaman tentang tauhid. Saat masa pendidikannya ini, KH Noer Ali secara langsung juga melihat bagaimana kondisi nyata kehidupan bangsa serta masyarakatnya.

Kiprah Noer Ali melihat adanya ketimpangan antar ilmu Islam yang ia peroleh dengan yang terjadi di dunia nyata.Ia menemukan adanya kesenewengan tuan tanah ke warga pribumi, kekejian aparat kolonial, ketidakadilan, maksiat, dan sebagainya.

Sejak itu, Noer Ali tergugah untuk mulai memperbaiki kehidupan tanah air. Tahun 1934, Noer Ali berangkat ke Mekkah untuk meneruskan pencarian ilmu keIslamannya.

Selama di sana, Ali banyak belajar dengan para Syaikh atau pemimpin. Kemudian Noer Ali bersama rekan-rekan lainnya dari Indonesia, di Mekah, membentuk organisasi Persatuan Pelajar Betawi (PPB).

Tahun 1939, KH Noer Ali kembali ke tanah air. Kedatangan Noer Ali ke Indonesia ini telah merisaukan para tuan tanah serta pemerintah kolonial. Hal ini disebabkan oleh seluruh warga dengan sukarela memberikan tanahnya untuk pembangunan akses jalan di Ujung Malang, Teluk Pucung, dan Pondok Ungu. Pada 1940, Noer Ali membangun pondok pesantrennya.

Perjuangan Pada 1942, nama KH Noer Ali masuk dalam daftar ulama yang harus bekerja sama dengan penjajah Jepang. Penjajah Jepang memintanya untuk bersedia bekerja sama dengan Jepang. Namun, Noer Ali dengan tegas menolak permintaan Jepang tersebut.

Ia tidak ingin jika nanti para santrinya tidak terurus dan terpecah karena enggan bekerja sama dengan Jepang.

Pada era perebutan kemerdekaan, KH Noer Ali telah mempersiapkan santrinya dengan memasukkan mereka ke pelatihan militer bentukan Jepang. Sebagai ulama, Noer Ali tidak hanya berdiam diri. Ia menjadi “singa” medan perang.

KH Noer Ali memimpin laskar-laskar rakyat untuk bertempur merebut kemerdekaan. Bahkan, Noer Ali pernah menjadi Komandan Batalin Tentara Hizbullah Bekasi. Selanjutnya, pada 1948, setelah tercetus Perjanjian Renville, Noer Ali hijrah ke Banten.

Setahun kemudian, 1949, Noer Ali ditunjuk menjadi Ketua Partai Masyumi cabang Jatinegara. KH Noer Ali wafat pada 29 Januari 1992. Atas jasanya, pemerintah RI menganugerahi Noer Ali gelar Pahlawan Nasional berdasarkan keputusan Presiden RI No.085/TK/Tahun 2006, 3 November 2006 dilansir dari kompas.com.

Tags: KH Noer AlieKyai Noer AliePahlawan Nasional Kyai Noer AlieUjung Harapan BekasiUlama Teknokrat dan PejuangYayasan Attaqwa Bekasi

Related Posts

News

Peringati Hari Sumpah Pemuda Para Santri Kyai Noer Alie Gelar Kemah di Karang Kitri

Oktober 29, 2024
News

Kekerasan di Pesantren adalah Puncak Gunung Es

Oktober 24, 2024
News

Sekjen Dewan Ulama Al-Azhar Prof. Dr. Abbas Shouman Bertandang ke Ponpes Attaqwa Bicara Kerukunan Agama

Juli 11, 2024
CSR

Yayasan Attaqwa Bekasi Kirim “Pasukan” ke Cianjur, Bantu Korban Gempa

November 28, 2022
News

Rayakan Hari Santri, Pesantren Attaqwa Putra Gelar Khataman Al Quran di Makam Kyai Noer Ali

Oktober 22, 2022
News

Maulid dan Nasi Uduk Jumalang

Oktober 11, 2022
Next Post

Perluas Jaringan Pemasaran Hingga Mall, BPJPH Genjot Produk Halal UMK

Please login to join discussion
Ekonomi Bisnis

Pemda Sambas Raih Penghargaan Sebagai Kepala Daerah Paling Insfiratif 2025

Mei 18, 2025

TERASBERITA ID, SAMBAS - Pemerintah Kabupaten Sambas meraih penghargaan dari The Asian Post dalam ajang The Best Regional Champion 2025...

Read more

Bupati Sambas H Satono Dampingi Kapolres Sambas Rakor Program Ketahanan Pangan di Polda Kalbar

Mei 18, 2025

Pengeroyokan di Bekasi Berujung Maut, Teman Sendiri Tewas Jadi Korban

Mei 15, 2025

Mantan Kadispora Kota Bekasi Ditetapkan Jadi Tersangka Korupsi Alat Olahraga

Mei 15, 2025

Oknum Pemuka Agama di Bekasi Lakukan Pelecehan Seksual, Ini Rekasi Walikota Bekasi

Mei 13, 2025

seedbacklink

Teras Berita

Jalan MT Haryono Kav 10
Jatinegara, Jakarta Timur, DKI Jakarta

Follow us

No Result
View All Result
  • Homepages
    • Home Page 1
    • Home Page 2
  • News
  • Politics
  • National
  • Business
  • World
  • Entertainment
  • Fashion
  • Food
  • Health
  • Lifestyle
  • Opinion
  • Science
  • Tech
  • Travel

© 2023 JNews - Premium WordPress news & magazine theme by Jegtheme.

Exit mobile version