Teras Berita
No Result
View All Result
  • News
    • Pemda
    • Pemerintahan
  • BUMN
    • BUMDes
    • BUMD
  • Keuangan
    • Asuransi
    • CSR
  • Ekonomi Bisnis
  • Infrastruktur
  • Teras Kita
  • Teras Muslim
  • Tokoh Publik
  • UMKM
  • Wisata Budaya
  • News
    • Pemda
    • Pemerintahan
  • BUMN
    • BUMDes
    • BUMD
  • Keuangan
    • Asuransi
    • CSR
  • Ekonomi Bisnis
  • Infrastruktur
  • Teras Kita
  • Teras Muslim
  • Tokoh Publik
  • UMKM
  • Wisata Budaya
No Result
View All Result
Teras Berita
No Result
View All Result
Home News

Kemendikbudristek Tingkatkan Kualitas Penerimaan Mahasiswa Baru Seleksi Masuk PTN

Share on WhatsappShare on FacebookShare on Twitter

TERAS BERITA.ID, JAKARTA – Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) terus berupaya mewujudkan peningkatan kualitas pembelajaran di berbagai jenjang pendidikan. Untuk itu, melalui transformasi skema masuk Perguruan Tinggi Negeri (PTN) Kemendikbudristek berupaya memperbaiki kualitas input sekaligus menyelaraskan terobosan kebijakan pembelajaran di jenjang pendidikan dasar dan menengah.

“Tujuan dari kebijakan ini utamanya adalah menyambungkan transformasi, perubahan-perubahan, dinamika-dinamika yang sudah dikembangkan melalui kebijakan Merdeka Belajar dari pendidikan dasar hingga menengah dengan transformasi yang dilakukan di pendidikan tinggi dengan Kampus Merdeka,,” jelas Pelaksana tugas (Plt.) Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi (Dirjen Diktiristek), Nizam pada webinar Silaturahmi Merdeka Belajar (SMB): Mewujudkan Transformasi Skema Masuk Pendidikan Tinggi Negeri Berkeadilan, Kamis (16/9).

Berdasarkan data tahun 2020/2021, terdapat lebih dari 3,2 juta siswa lulus dari jenjang SMA/SMK/sederajat. Lebih lanjut, mahasiswa baru yang melanjutkan studi ke perguruan tinggi secara nasional adalah lebih dari 2,1 juta mahasiswa dan dari jumlah tersebut sekitar 762 ribu mahasiswa diterima di PTN, baik akademik maupun vokasi.

Merujuk angka tersebut, skema seleksi masuk PTN harus memberikan kesempatan yang luas bagi calon mahasiswa untuk dapat menempuh pendidikan tinggi sesuai minat dan bakatnya. Dengan demikian, calon mahasiswa lebih bebas dalam menentukan program studi pilihannya tanpa merasa dibatasi. Sebab, skema masuk PTN berkorelasi kuat dengan kualitas lulusan perguruan tinggi yang mampu bersaing dalam dunia usaha dan dunia industri (DUDI).

“Siapa pun dengan kurikulum apa pun bisa mengkuti seleksi masuk ke perguruan tinggi negeri sesuai dengan skema seleksi yang baru. Justru salah satu latar belakang di balik perubahan transformasi ini tentu juga untuk bisa mengakomodasi pergerakan kurikulum, di samping mentransformasi pembelajaran di SMA,” terang Nizam.

Calon peserta seleksi diharapkan bisa lebih fokus pada pembelajaran, penguasaan materi, kemampuan bernalar, kemampuan literasi dan numerasi yang lebih mendalam, serta kemampuan untuk memanfaatkan pengetahuan di dalam menyelesaikan berbagai permasalahan secara lintas keilmuan.

Kurikulum 2013, kata Nizam, mengaitkan nilai-nilai authentic learning yang implementasinya ada di dalam tes seleksi yang baru. Ia mendorong para peserta untuk menggunakan pengetahuan yang dimiliki dalam proses penyelesaian masalah, peningkatan kemampuan bernalar, baik secara matematis maupun bahasa, “Adik-adik, berpikir secara kritis itu yang penting, tetap belajar semangat, sukses,” ujarnya sembari menekankan bahwa tes skolastik relevan untuk kesuksesan studi dan karir di masa depan.

Sebelum munculnya kebijakan ini, Nizam menjelaskan bahwa Kemendikbudristek sudah melakukan persiapan dan diskusi yang panjang hingga akhirnya ditetapkan pada Agustus lalu. “Kami di Kemendikbudristek sudah melibatkan para pimpinan perguruan tinggi dalam pembahasan kebijakan ini,” ungkapnya.

Adapun demikian, sosialisasi seleksi masuk perguruan tinggi negeri yang sudah berjalan selama ini, kata Nizam, biasanya dilakukan di bulan Desember. “Jadi kalau untuk seleksi masuk tahun 2023 itu biasanya akan disosialisasikan sampai detil jadwal, petunjuk teknis, pada akhir tahun 2022. Di bulan Desember, tentu saja para rektor PTN secara masif bersama dengan Kemendikbudristek bersinergi mengoptimalkan penyampaikan informasi,” ujarnya..

Tak lupa, Nizam berpesan kepada calon mahasiswa agar tidak perlu khawatir, karena seleksi masuk perguruan tinggi tahun 2023 akan berjalan dengan baik. “Tugas adik-adik sekarang belajar dengan serius, ikuti pembelajaran di kelas, jangan hanya sekedar menghafal, tetapi memahami dan mengaplikasikan pengetahuan tersebut terutama dengan menyelesaikan permasalahan-permasalahan konkret,” ajaknya.

Astuti Andriyani selaku orang tua siswa SMAN 1 Yogyakarta berpendapat dengan adanya transformasi seleksi masuk perguruan tinggi akan berdampak positif ke depannya untuk masa depan anak-anak. Menurutnya, kebijakan ini sesuai dengan perkembangan arah pendidikan Indonesia. “Kami berharap dengan perubahan ini anak-anak kami ke depannya tidak hanya menguasai konten belajar tapi sisi lain juga memperhatikan bakat, minat, dan karakternya secara holistik,” ujar Astuti.

Melengkapi, Ari Aryanto, Guru Bimbingan Konseling (BK) SMA Negeri 2 Cibinong menyampaikan bahwa kebijakan ini lebih fleksibel karena membantu peserta didik mengembangkan potensi dan minatnya pada jenjang pendidikan yang lebih tinggi. “Yang tadinya hanya berfokus pada mata pelajaran tertentu yang diujikan, sekarang semua mata pelajaran peserta didik didorong supaya bisa meningkatkan prestasi di semua mata pelajaran. Terutama di kelas 12 ini penting sekali mengubah pola pikir anak yang dulu mungkin mereka mengerjakan soal menggunakan cara cepat, sekarang mereka didorong untuk lebih kritis dengan menalar soal-soal yang akan dikerjakan,” ungkapnya antusias.

“Kami yakinkan bahwa tes yang sekarang itu lebih fair bukan berarti jadi lebih sulit atau lebih mudah tapi justru lebih fair bagi siapa pun terbuka untuk siapa pun karena memang banyak anak-anak sekarang merasa cemas seolah-olah saingannya menjadi lebih banyak. Padahal sebenarnya lebih adil karena kita tinggal bersaing secara sehat dan secara psikologis tingkat stres pada anak juga menurun,” pungkasnya.

(Farhan Firmamsyah)

Tags: DUDIKemendibudristekPTN

Related Posts

Pemerintahan

Guru Aktif Belajar Mandiri, Luruskan Miskonsepsi

Juli 25, 2022
Pemerintahan

Kisah Artis Prilly Latuconsina Belajar di Luar Kelas

Juli 21, 2022
News

Kemendikbudristek Dukung Percepatan Digitalisasi Pendidikan di Indonesia

Juni 24, 2022
Next Post

BAZNAS Gelar Nobar Film Noktah Merah Perkawinan

Please login to join discussion
Pemda

Sungai Pebayuran Dinormalisasi, Ini Alasan Pemkab Bekasi

Mei 9, 2025

TerasBerita.id - Dinas Sumber Daya Air Bina Marga dan Bina Konstruksi (DSDABMBK) Kabupaten Bekasi tengah melaksanakan kegiatan normalisasi sungai di...

Read more

Dokter Forensik Ungkap Proses Ekshumasi Soleh Darmawan Korban TPPO Kamboja 

Mei 9, 2025

Wamen Koperasi dan UKM RI Dijadwalkan Berkunjung Ke Sambas, Agenda Peluncuran Kopdes Merah Putih

Mei 8, 2025

Launching Kopdes Merah Putih di Sambas, Pemda Sambas Terima Kunjungan dari Dirut LPDB

Mei 8, 2025

Sepak Bola Persikasi: Dari Berdirinya hingga Menjadi Tim yang Diperhitungkan

Mei 8, 2025

seedbacklink

Seedbacklink

Teras Berita

Jalan MT Haryono Kav 10
Jatinegara, Jakarta Timur, DKI Jakarta

Follow us

No Result
View All Result
  • Homepages
    • Home Page 1
    • Home Page 2
  • News
  • Politics
  • National
  • Business
  • World
  • Entertainment
  • Fashion
  • Food
  • Health
  • Lifestyle
  • Opinion
  • Science
  • Tech
  • Travel

© 2023 JNews - Premium WordPress news & magazine theme by Jegtheme.

Go to mobile version