TERASBERITA.ID, JAKARTA – Pondok Pesantren Attaqwa Putra, Kabupaten Bekasi, menjadi bagian ajang Jakarta Pesantren Expo (JAPEX) 2022, pada 28-30 Oktober 2022 di Pelataran Mesjid Istiqlal, Jakarta Pusat.
Stand Panitia PSB Ponpes Attaqwa Putra juga cukup menarik perhatian para peserta lomba dan pengunjung JAPEX 2022. Di antaranya artis pemeran sinetron Islam KTP, Bapak Tebe dan Komedian Ginanjar.
Ketua Panitia PSB Attaqwa Putra, Ustadz Nurhasan Jurjani mengatakan, panitia PSB tahun ini sudah melakukan berbagai inovasi agar menarik calon santri dan para orang tua, agar mendaftarkan putranya belajar di pesantren Attaqwa Putra.
“Semoga dengan adanya stand PSB di JAPEX halaman Mesjid Istiqlal ini, animo masyarakat, khsusunya para orang tua berminat menyekolahkan putranya di Pesantren Attaqwa yang didirikan Almagfurllah KH. Noer Ali,” harap ustadz Cacan, sapaan akrab Nurhasan Jurjani.
Ponpes Attaqwa Putra, Bekasi, bukan saja membuka stand Penerimaan Santri Baru (PSB), momentum ini juga sekaligus mengikutisertakan santrinya lomba pada 3 cabang kompetisi, yakni pidato bahasa Arab, qiroatul kutub (MQK), Hadhroh.
Santri Attaqwa bersaing dengan puluhan peserta dari utusan pesantren se-Jabodetabek. Daffa Saputra Irawan (Kelas 6 IIS Plus) santri Attaqwa Putra ini berhasil meyabet juara dua pidato bahasa Arab. Sedangkan tim hadhroh dari santri kelas 6 Ponpes Attaqwa Putra, meraih posisi juara harapan dua. Pada cabang MQK masih menunggu hasil pengumunan.
JAPEX 2022 diselenggarakan oleh PW RMI NU DKI Jakarta dan Badan Pengelola Masjid Istiqlal (BPMI) dalam rangka memperingati Hari Santri Nasional 2022. Event ini dibuka secara resmi oleh Imam Besar Masjid Istiqlal, Prof. Dr. KH. Nasaruddin Umar, pada Jum’at Siang 28 Oktober 2022.
Sekedar informasi, Pondok Pesantren Attaqwa Putra, Bekasi adalah lembaga pendidikan yang didirikan pada tahun 1940 oleh Almarhum Almaghfurlah K.H. Noer Ali.
Para alumninya banyak melanjutkan ke perguruan tinggi di dalam negeri, semisal UIN, UGM, UMY, dan berbagai Kampus STAI di Indonesia.
Sementara di luar negeri, seperti Mesir, Turki, Pakistan, Jepang, Malaysia dan lain sebagainya.
Di Pesantren Attaqwa Putra, santri dilatih untuk ahli dalam bidang Ma’hadiyah (kemasyarakatan) dimana materi ini menjadi ciri khas dari Attaqwa Putra. Membaca Alqur’an, menghapal, membaca kitab kuning. Di harapkan alumninya ‘siap pakai’ saat terjun di masyarakat. Menjadi ulama, minimal menjadi seorang ustadz.
Selain itu, pada bidang ilmu umum, pesantren Attaqwa Putra berhasil mencetak para alumninya mampu berkiprah dalam kancah politik, sosial, pemerintahan, birokrasi, pengusaha dan lain sebagainnya. Hal itu ‘buah’ dari didikan organisasi selama mereka menjadi santri di Pesantren Attaqwa, Bekasi.
(YAT/drs)