TERASBERITA.ID, BEKASI – Sebagian orang liburan akhir pekan diisi dengan ‘ritual’ memancing. Mancing ikan dianggap ‘obat’ jenuh menghilangkan penat rutinitas sehari-hari. Tidak perlu ongkos mahal. Tidak perlu alat joran pancing harga jutaan seperti milik Sultan. Dengan modal jangkrik, cilung, dan cacing tanah sudah bisa mancing di danau.
Salah satu pemancing dadakan, Imam (28), mengaku kegiatan mancing sebagai pengusir jenuh, sekaligus refreshing yang murah meriah. Cukup datang dipinggir danau tidak jauh dari tempat tinggalnya.
“Iseng-iseng ajah. Daripada jenuh di rumah. Kali ajah dapat ikan gabus,” ujar pria berkulit sawo matang saat berbincang di danau ISPI, Tarumajaya, Kabupaten Bekasi, Minggu (11/12/22).
Imam, yang berprofesi sebagai cleaning servis di sebuah perusahaan kurir ini mengatakan, selain mancing ikan, dirinya juga lebih senang ‘berlibur’ di tempat nuansa alam. Tenang, damai dan pikiran jadi plong (rileks).
“Suasananya juga enak, menyatu dengan alam. Biasa aktifitas di perusahaan ramai, bising. Kalau di tempat mancing kan enak. Damai, bikin hati dan pikiran fresh kembali,” tutur Imam.
Di lokasi yang sama, Adul (31) warga asli Bekasi mengaku, hobi memancing ikan. Ia hampir setiap minggu pasti bawa alat pancingan. Dengan persiapan matang, tancap gas menuju danau sekitar. Tanpa bayar, asal sabar.
“Hobi mancing sih. Ya namanya udah suka, dapat enggak dapat ikan, nikmatin ajah. Apalagi tempatnya gratis, jadi enggak terlalu kejar target dapat ikan,” ucap Adul sembari mengisap rokok dan menyeruput segelas kopi di pinggir danau ISPI.
Bermodal pancingan jenis tegeg yang harga murah, umpan lumut, dirinya mengaku sering dapat ikan mujair.
“Kalau pakai umpan lumut, gampang-gampang susah dapetin ikan. Biasanya yang kena kail, ikan mujair. Ya lumayan lah buat lauk makan di rumah,” seloroh Adul.
Ia berharap, hobi mancing gratis bisa tetap tersalurkan. Sebab, Adul berkerja serabutan hanya mampu mancing di danau liar.
“Mancing gratis di danau ajah. Enggak apa-apa, yang penting hati bahagia,” tutup Adul.
(drs / dede rosyadi)