TERAS BERITA. ID, Jakarta – Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) kembali menggelar Webinar Satu Hari Belajar Terintegrasi (SAHABAT), Rabu (22/8/2022). Pada seri IX ini, BPSDM Kemendagri mengusung tema “Literasi Statistik”.
Dalam sambutannya mewakili Kepala BPSDM Kemendagri, Kepala Pusat Pengembangan Kompetensi Fungsional dan Teknis Dian Andy Permana mengatakan, tema ini dipilih untuk membekali setiap ASN baik di pemerintah pusat maupun pemerintah daerah (Pemda) agar memahami pentingnya pemutakhiran data, analisa data, pengolahan data, hingga penyusunan data yang valid serta dapat dipertanggung jawabkan.
Dian berharap, webinar tersebut dapat memberikan pemahaman kepada ASN agar andal dalam mengelola data untuk kepentingan lembaga dan masyarakat secara menyeluruh. Hal ini termasuk dalam mendukung pemerintah agar terus melakukan pemutakhiran data secara berkesinambungan, sehingga memberi dampak manfaat yang lebih luas.
Sementara itu, Kepala Pusat Pendidikan dan Pelatihan (Pusdiklat) Badan Pusat Statistik (BPS) Eni Lestariningsih yang hadir sebagai narasumber memaparkan pentingnya ASN memahami literasi statistik. Keahlian ini diperlukan untuk mendukung penyusunan dokumen perencanaan, baik Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) maupun Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD).
Menurutnya, upaya tersebut penting untuk mencapai target pembangunan dan asumsi makro dalam penyusunan Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) yang disusun oleh pemerintah dan DPR. Selain itu, langkah ini juga untuk mendukung pencapaian pembangunan berkelanjutan (SDGs) serta kebijakan sektoral yang dimiliki kementerian/lembaga maupun Pemda.
Di lain sisi, dia menjelaskan, dalam mendukung pengelolaan data, pemerintah telah menerapkan kebijakan Satu Data atau Big Data. Program ini melibatkan kementerian/lembaga dan Pemda melalui penerapan Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE). Upaya ini untuk mendukung tata kelola pemerintahan dan layanan sistem informasi agar berjalan lebih maksimal.
(Farhan Firmansyah)