Terasberita.id, Jakarta – Efisiensi percetakan oleh pemerintah dapat memiliki dampak yang besar yang merugikan pelaku usaha percetakan pada umumnya pada konteks dan implementasinya.
Didik setiawan sebagai pelaku usaha percetakan dan juga ketua Forum silaturahim pelaku usaha percetakan (Forsi Paper) menolak serta keberatan adanya surat edaran menteri bahwa efisiensi percetakan oleh pemerintah kementerian/lembaga sebesar 75%.
Hal ini sangat merugikan para pelaku dan para buruh percetakan dan berpotensi pengurangan tenaga kerja ratusan ribu pekerja akibat efisiensi tersebut, buruh finising, buruh cetak, kurir serta seluruh SDM baik langsung dan tidak langsung paling terkena imbasnya.
Didik menyampaikan kepada pemerintah harusnya edaran itu lebih kepada edaran efisiensi dalam menekan angka korupsi 100% karena merugikan rakyat dan negara, intinya kebijakan ini sangat merugikan pelaku usaha percetakan dan souvenir.
Akibat efisiensi tersebut akan berdampak Pada:
1. Persaingan yang Lebih Ketat
Efisiensi percetakan oleh pemerintah dapat membuat persaingan di industri percetakan menjadi lebih ketat, sehingga pelaku usaha percetakan harus bersaing lebih keras untuk mendapatkan pesanan, sudah banyak terjadi, demi mempertahankan usaha ahirnya pelaku usaha lakukan persaingan diskon besar-besaran demi mempertahankan usaha karena masih banyak angsuran permodalan yang harus dibayar ahirnya banyak usaha tutup.
2. PHK dan Pengangguran
Efisiensi percetakan oleh pemerintah dapat berakibat pengangguran tinggi yang diperkirakan berdampak ke lebih dari 100.000 pekerja akan terkena dampaknya disemua daerah.
Dalam kesimpulan ini Didik setiawan menolak keras kebijakan efisiensi 75% dari kementerian keuangan, mengingat kita semua pelaku usaha percetakan adalah para pelaku usaha yang taat pajak dan dalam perjalanan sejarah kita mempekerjakan pekerja yang membantu meringankan beban negara.
Masa transisi dunia cetak ke era digital ini juga harus dimaknai secara dewasa agar supaya negara tidak hanya berfikir efisiensi fapi juga berfikir bagaimana meningkatkan pendapatan negara diluar pajak, apalagi bisa menekan korupsi 100% yang mana jika ini berhasil semua pelaku usaha tidak akan terkena dampak kebijakan.
Terus terang kementerian keuangan dengan mengeluarkan edaran efisiensi 75% untuk percetakan dan souvenir sama juga membunuh para pelaku UMKM khususnya didunia percetakan dan souvenir, kita harus diajak dialog dan solusi jika tidak kita akan lakukan demontrasi.
Reporter: Indro
Redaktur : Deros Rosyadi