TERASBERITA.ID, KOTA BEKASI – Pengurus Dewan Kemakmuran Mesjid (DKM) Nurul Huda, Kp. Penggarengan, Kota Bekasi, secara rutin menggelar pengajian bulanan usai salat subuh berjamaah.
Kali ini kajian ketaqwaan mengutip dari Riyadhus Shalihin, salah satu kitab kumpulan hadis Nabi Muhammad SAW, yang berarti taman orang-orang shalih. Kitab ini disusun Imam Abu Zakariya Muhyiddin bin Syaraf An-Nawawi.
Pemateri kali ini diisi oleh Ustadz. Ahmad Taufiq Ma’ruf, M.Pd, membahas bab Taqwa yakni mengerjakan segala perintah Allah SWT dan menjauhkan segala laranganNya. Ketaqwaan itu bertahap, mulai dari level dasar hingga level ketaqwaan orang-orang salih.
“Ketaqwaan seseorang itu bertingkat. Ibarat sekolah, mulai dari tingkatan Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP), Sekolah Menengah Atas (SMA), hingga jenjang perguruan tinggi,” ujar Ustadz A. Taufiq saat membuka pengajian bulanan usai salat berjamaah di Mesjid Nurul Huda Kp. Pengarengan, Bekasi Utara, Minggu (6/11/22).
Ketaqwaan seseorang, lanjut Ustadz A. Taufiq, diuji dari seberapa bijak mereka memandang suatu masalah dilingkungan, menjaga sikap dan berbuatan.
“Tidak boleh merasa sombong atas jabatan, kekayaan. Tidak boleh menghina seseorang yang miskin atau bodoh. Menjaga lisan, dan menahan rasa amarah,” tegas alumni lulusan Pesantren Attaqwa, Bekasi tersebut.
Sebagaimana Allah Ta’ala berfirman, Hai sekalian orang yang beriman, bertaqwalah engkau semua kepada Allah dengan sebenar-benarnya ketaqwaan.” (ali-lmran: 102).
Allah Ta’ala juga mengatakan, maka bertaqwalah engkau semua kepada Allah sekuat-kuatmu.” (at-Taghabun: 16).
Ayat tersebut menjelaskan apa yang dimaksudkan dari ayat yang pertama. Ayat-ayat yang berhubungan dengan perintah bertaqwa itu banyak sekali.
“Hai sekalian orang-orang yang beriman, bertaqwalah kepada Allah dan berkatalah dengan kata-kata yang betul – sesuai dengan apa yang sesungguhnya.” (al-Ahzab: 70).
Adapun Hadis-hadisnya ialalah, pertama Dari Abu Hurairah r.a. “Rasulullah s.a.w. ditanya, “Ya Rasulullah, siapakah orang yang semulia-mulianya?, yaitu orang yang bertaqwa di antara engkau semua.
Kedua, dari Abu Said al-Khudri r.a. dari Nabi Muhammad SAW mengatakan, sesungguhnya dunia ini manis dan menghijau – yakni lazat dan nyaman dan sesungguhnya Allah itu menjadikan engkau semua sebagai pengganti di bumi itu, maka itu Dia akan melihat apa-apa yang engkau lakukan. Oleh kerananya, maka takutilah harta dunia dan takutilah pula tipu daya kaum wanita. Sebab sesungguhnya pertama-tama fitnah yang melanda di kalangan kaum Bani Israil adalah dalam persoalan kaum wanita.” (Riwayat Muslim).
Ketiga, dari Ibnu Mas’ud r.a. bahwasannya Nabi Muhammad SAW bersabda, Ya Allah, sesungguhnya saya memohonkan padaMu akan petunjuk, ketaqwaan, menahan diri dari apa-apa yang tidak diperkenankan serta kekayaan hati.” (Riwayat Muslim).
(drs)