TERAS BERITA.ID – Banten, Ekspor UMKM produk halal merupakan salah satu faktor penting dalam menjadikan Indonesia pusat halal dunia. Namun, sayangnya kontribusi UMKM dalam ekspor non-migas belum mampu menandingi usaha besar.
Perbandingan kontribusi keduanya masih cukup jauh, sekitar 16% dan 84%. Untuk itu, seluruh stakeholders perlu berkolaborasi meningkatkan ekspor UMKM halal.
“Data ini perlu kita cermati dengan optimisme dan semangat yang tinggi, terutama untuk terus bersinergi dan berpartisipasi nyata guna mendukung semakin banyaknya UMKM “naik kelas” dan masuk ke pasar global. Jangan UMKM kita itu terkena penyakit stunting, tidak besar-besar, kerdil terus,” tegas Wakil Presiden (Wapres) K.H. Ma’ruf Amin.
Lebih jauh Wapres menekankan, pemerintah melalui Komite Nasional Ekonomi Keuangan Syariah (KNEKS)terus mendorong peningkatan kinerja ekspor produk halal, di antaranya melalui pengembangan infrastruktur dan klaster industri halal, percepatan standardisasi halal secara komprehensif; serta peningkatan kontribusi industri halal terhadap neraca perdagangan nasional di sektor-sektor unggulan.
Selain itu, tambah Wapres, pemerintah juga terus mendorong semua pihak untuk secara optimal memanfaatkan potensi ekonomi digital Indonesia yang sangat besar, dan yang masih akan tumbuh ke depan.
Sebab, ekonomi digital Indonesia diprediksi akan menjadi yang terbesar di Asia Tenggara pada tahun 2025 dengan nilai mencapai 1.700 triliun rupiah.
“Kita tidak ingin masyarakat Indonesia sekadar menjadi konsumen, tapi harus mampu menjadi produsen yang turut menikmati buah dari perkembangan ekonomi digital,” harapnya.
Wapres mencatat, berkembangnya konektivitas digital akan membuka peluang bagi pelaku usaha dalam mempromosikan produk-produknya melalui berbagai platform, baik marketplace maupun sosial media.
Untuk itu, Wapres optimis keberadaan GHH akan memberikan harapan baru bagi pelaku UMKM untuk menjadi bagian dari pelaku ekspor.
“Mari kita bersama-sama membangun Brand Halal Indonesia yang diakui dunia,” imbaunya.
Namun, Wapres mencermati, masih ada beberapa hal yang perlu ditingkatkan oleh ekosistem GHH, seperti kualitas, kuantitas dan kontinuitas produk, serta pemasaran digital.
“Melalui langkah ini, harapan saya kontribusi ekspor UMKM bisa mencapai 20 sampai 25 persen di tahun 2024 dari saat ini masih 15,6 persen,“ harapnya.
Sebelumnya, Ketua Umum Platform Digital Ekspor (PDEkspor) Hadi Lee mengungkapkan, ekosistem GHH merupakan kontribusi para pelaku usaha dalam mendukung visi Presiden dan Wakil Presiden RI untuk menjadikan Indonesia pusat produsen produk halal dunia.
“Kehadiran dan dukungan Bapak Wakil Presiden dan para Menteri menjadi penyemangat kami untuk terus berkarya dan membangun pemasaran global UMKM dan produk halal melalui platform digital,” ucapnya.
Hadi juga melaporkan bahwa hingga saat ini sudah ada sembilan hub dalam ekosistem yang dibangun.
“Kami juga selalu berpedoman kepada Masterplan Ekonomi Syariah 2019-2024 dimana terdapat beberapa strategi dan quick wins di bidang pengembangan produk halal melalui pemberdayaan UMKM dan ekonomi digital,” jelasnya.
Dalam kesempatan tersebut, Wapres secara simbolik juga melepas ekspor UMKM dan produk halal senilai USD 9 juta yang dikirimkan ke 23 negara tujuan, seperti Amerika Serikat, Tiongkok, dan Mesir.
Sebanyak 25 perusahaan ekspor UMKM berbasis digital yang tergabung dalam Asosiasi PDEkspor menjadi bagian utama dalam pengembangan ekosistem GHH. Asosiasi ini menggandeng Kamar Dagang Indonesia (Kadin), Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI), komunitas, pesantren, perguruan tinggi dan para pelaku UMKM.
Hadir dalam kesempatan tersebut Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita, Wakil Menteri Perdagangan Jerry Sambuaga, Gubernur Banten Wahidin Halim, dan Walikota Tangerang Arief Wismansyah.
Sementara Wapres didampingi oleh Plt. Kepala Sekretariat Wakil Presiden Ahmad Erani Yustika, serta Staf Khusus Wapres Masduki Baidlowi, Lukmanul Hakim dan Bambang Widianto. (Acan)