Teras Berita
No Result
View All Result
  • News
    • Pemda
    • Pemerintahan
  • BUMN
    • BUMDes
    • BUMD
  • Keuangan
    • Asuransi
    • CSR
  • Ekonomi Bisnis
  • Infrastruktur
  • Teras Kita
  • Teras Muslim
  • Tokoh Publik
  • UMKM
  • Wisata Budaya
  • News
    • Pemda
    • Pemerintahan
  • BUMN
    • BUMDes
    • BUMD
  • Keuangan
    • Asuransi
    • CSR
  • Ekonomi Bisnis
  • Infrastruktur
  • Teras Kita
  • Teras Muslim
  • Tokoh Publik
  • UMKM
  • Wisata Budaya
No Result
View All Result
Teras Berita
No Result
View All Result
Home News

Sosok 3 Guru Pengajar di Madrasah Ibtidaiyah Kp. Pengarengan kaliabang

Share on WhatsappShare on FacebookShare on Twitter

TERASBERITA.ID – Dahulu, ada tiga nama guru yang pernah mengajar di Madrasah Ibtidaiyah Attaqwa 10 Nurul Huda, Kampung Pengarengan, Kaliabang Tengah, Bekasi Utara. Mereka itu, Guru H. Abu Ya’la, Guru Ubaidillah, dan Guru Tsuwaibatul Aslamiyah (Guru Ibah).

Selain Pimpinan Kepala Sekolah, yakni Guru Muhammad Alwi bin Royani, ketiga guru ini bisa dikatakan sebagai guru yang sangat berjasa mengajar, mendidik para murid yang sekolah di MIA 10 Nurul Huda dari zaman ruang kelas hanya tiga lokal. Kelas 1 sampai 3 MI.

Pada era 90-an, mereka sudah mengajar di  sekolah madrasah tertua di Kaliabang Tengah tersebut. Sekolah madrasah ini dinahkodai oleh Almarhum Guru KH. Mummad Alwi bin Royani.

Madrasah kala itu, murid yang sekolah harus masuk dari kelas Nol. Sebelum memasuki kelas 1 MI. Maklum, saat itu sekolah Taman Kanak-Kanak (TK) belum ada.

Kelas Nol dan kelas 1 diajarkan oleh guru H. Abu Ya’la. Kelas nol itu masuk dari pagi, pulang jam setengah sepuluh. Kemudian masuk kelas 1 MI. Berhubung hanya satu kelas, muridnya banyak. Jadi bergantian masuknya.

Kelas 2 MI diajarkan oleh guru Ubay panggilan akrab guru Ubaidillah. Beliau ngajarnya tekun, sabar dan jarang marah. Pada saat itu penulis ditunjuk jadi Ketua Kelas mulai dari kelas 1 sampai penulis kelas 3 MI.

Ada kenangan, kadang kalau guru Ubai belum dateng ke sekolah, kita suka maranin kerumahnya, ramai-ramai jalan bareng ke rumah guru Ubai.

Itu salah satu kisah yang berkesan bagi penulis. Selain mengajar di sekolah madrasah, beliau juga ngajar ngaji usai salat maghrib.

Uniknya tempat ngaji itu di ruangan kelas 2 MI, dari tahun ke tahun tidak pernah pindah ruangan. Cara memberhentikan bocah baca alquran juga unik, guru Ubai hanya menjentikan jarinya ke meja, itu tanda gantian baca alquran.

Maklum, bocah kampung pengarengan saat itu antri baca alquran, sambil duduk di bangku sekolah nunggu giliran setor mengaji.

Selain guru Ubai ada juga guru ngaji lainnya, yakni Baba Haji Madinah dan Guru Ery As’arih. Dua Guru ngaji ini lain waktu bakal kita ulas.

Lanjut tentang guru yang mengajar di sekolah Madrasah Ibtidaiyah Attaqwa 10 Kp. Pengarengan.

Nah, di kelas 3 MI ada guru Ibah panggilan akrab ustadzah Tsuwaibatul Aslamiah. Ini guru perempuan satu-satunya saat itu.

Cara beliau mengajar ke-ibuan. Ramah dan baik, kadang tegas jika ada murid yang bandel.

Kebetulan rumah penulis dekat dengan guru Ibah. Sering bantu bikin es mambo, sering diupahin uang buat jajan hasil bantuin jualin es mambo. Keliling jualin es mambo pakai termos bareng kawan sepermainan yakni Yazid almarhum.

Masih banyak kisah para guru terdahulu yang mengajarkan murid-muridnya. Dari belum bisa membaca dan menulis, hingga pandai.

Dari belum bisa mengaji, hingga bisa baca alquran. Dari belum bisa menghitung, kini bisa lancar mencatat jumlah uang.

Kini, guru H. Abu Ya’la, Guru Ubaidillah, Guru Ibah telah tiada. Meninggalkan sejarah, meninggalkan jejak kebaikan dan jasa pengabdian sebagai seorang guru.

Guru yang ikhlas mengajar di Madrasah Ibtidaiyah 10 Kp. Pengarengan, Kaliabang hingga akhir hayat.  Terima Kasih Guru.

(Mahpuddin)

Tags: Guru Madrasah.Guru MIA 10MIA 10 Kp. PengarenganPendidikanPengajar

Related Posts

News

Pengamat Pendidikan Kritik Jam Masuk Sekolah Terlalu Pagi: Siswa Sulit Sarapan dan Kurang Fokus

Juni 4, 2025
News

Menyusur Keberadaan Cabang Attaqwa di Sambas

Mei 24, 2025
News

Ratusan Siswa SDN IV Padurenan Terpaksa Belajar di Perpustakaan dan Musala

Mei 2, 2025
Opinion

Mencetak Sarjana Berkarakter Unggul Siap Bersaing di Pasar Kerja Era Digital

Desember 21, 2024
News

Perguruan Attaqwa Dorong Komitmen Kampus Wujudkan Ruang Aman

November 6, 2024
Teras Kita

Transformasi Pendidikan Untuk Masa Depan Indonesia Maju

Oktober 26, 2024
Next Post
Bupati Satono Resmikan Jembatan Berkemajuan ke-30

Bupati Satono Resmikan Jembatan Berkemajuan ke-30

Please login to join discussion
News

AKBP Malvino Edward Yusticia, Polisi Intelektual, Lulusan FBI Penumpas Narkoba Internasional

Juni 11, 2025

Terasberita.id - AKBP Malvino Edward Yusticia, S.H., S.I.K., M.H., M.S.S. lahir di Medan pada 9 Agustus 1985 dari keluarga yang...

Read more

Swasembada Pangan Bupati Sambas Lakukan Panen Jagung Serentak Kuartal II Di Desa Sepinggan

Juni 7, 2025

Bupati Sambas Serahkan Sapi Kurban Dari Presiden Prabowo Subianto di Desa Samustida

Juni 7, 2025
Jamaah Haji asal Indonesia yang akan menunai kewajibannya menunaikan ibadah haji. (Foto: Istimewa)

Mulai 6 Juni 2025 Barang Bawaan Jemaah Haji Reguler Bebas Pajak Bea Cukai

Juni 4, 2025

Pengamat Pendidikan Kritik Jam Masuk Sekolah Terlalu Pagi: Siswa Sulit Sarapan dan Kurang Fokus

Juni 4, 2025

seedbacklink

Seedbacklink

Teras Berita

Jalan MT Haryono Kav 10
Jatinegara, Jakarta Timur, DKI Jakarta

Follow us

No Result
View All Result
  • Homepages
    • Home Page 1
    • Home Page 2
  • News
  • Politics
  • National
  • Business
  • World
  • Entertainment
  • Fashion
  • Food
  • Health
  • Lifestyle
  • Opinion
  • Science
  • Tech
  • Travel

© 2023 JNews - Premium WordPress news & magazine theme by Jegtheme.

Go to mobile version