TerasBerita.ID-Pemerintah mengungkapkan saat ini Kerajaan Arab Saudi sudah memberikan nota diplomatik untuk pelaksanaan ibadah umrah. Sebentar lagi, jemaah Indonesia bisa kembali bertamu ke Baitullah.
Hal tersebut disampaikan langsung oleh Menko Perekonomian Airlangga Hartarto dalam konferensi pers, Selasa (16/11/2021).
“Kerajaan Arab Saudi sudah memberikan nota diplomatik dan pembahasan dilakukan untuk mengembalikan jemaah Indonesia bisa umrah dengan protokol kesehatan yang mereka terapkan,” ungkapnya.
Ada usulan di mana pemerintah dalam hal ini Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas melakukan diplomasi mitranya di Arab Saudi.
Berdasarkan informasi dari Menag Yaqut, akan segera mengirim tim di minggu ini dan Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin akan berkomunikasi dengan Kementerian Kesehatan di Arab Saudi mengenai penanganan Covid-19 di Indonesia yang sudah diakui oleh WHO.
“Bahwa saat sekarang semuanya Level 1, dan beberapa negara sudah mengakui Sinovac, Sinopharm, dan yang lain sehingga misalnya Uni Emirat Arab pun menerima, dan negara-negara lain menerima tingkat penanganan Covid-19 di Indonesia. Diharapkan umrah bisa segera kembali dinormalkan,” ujarnya.
Seperti diketahui, Arab Saudi baru mengakui dan memperbolehkan vaksin Covid-19, di antaranya AstraZeneca, Moderna, Pfizer, Johnson and Johnson. Dan kini Arab direncanakan akan menambah pengakuan vaksin Sinovac dan Sinopharm.
Kendati demikian, untuk jemaah yang disuntik dengan vaksin Covid-19 Sinovac dan Sinopharm, pemerintah Arab Saudi masih meminta adanya booster. Namun, saat ini Indonesia baru memberikan perizinan booster ketiga untuk tenaga kesehatan.
Pemerintah masih memiliki target untuk bisa mencapai dosis pertama 70% dan 40% dosis kedua hingga akhir tahun, sehingga program vaksin booster di Tanah Air baru akan dipersiapkan pada Januari 2022.
Sembari menunggu adanya vaksinasi booster, kata Airlangga, perwakilan Indonesia akan segera mengirim tim untuk melakukan diplomasi dengan pemerintahan Kerajaan Arab.