infobekasi.co.id – Kepala Dinas Pemadam Kebakaran Kota Bekasi, Aceng Solahudin mengungkapkan, pihaknya memiliki kendala persoalan supplai air bersih saat petugas Damkar melakukan proses pemadaman api.
Kendala tersebut, anggota Damkar kerap melakukan balik kanan (balik ke markas) untuk mengisi air, kadang berkoordinasi dengan pos sektor terdekat guna melakukan proses pemadaman.
“Memang biasanya kendala supplai air untuk mobil pemadam ini menjadi kendala tersendiri. Mobil harus mengisi air, kadang balik kanan ke Mako ataupun Sektor,” kisah Aceng seperti dikutip Infobekasi.co.id melalui Kanal YouTube Pemkot Bekasi di acara Sapa Warga Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Tangguh, Rakyat Tumbuh, Bekasi Keren, Indonesia Maju, Minggu (26/02/2023).
Anggota Damkar dalam memadamkan api juga tidak sembarangan menggunakan air. Jika asal sedot air dari sumber yang kotor, akan berakibat rusaknya mobil Damkar.
“Saya tidak mungkin menyedot air dari kali yang kotor, harus air yang bersih agar mobil awet. Nahz ini menjadi kendala. Sehingga, saya sampaikan juga ke pak Plt Wali Kota, bahwa ini kendala yang sedang dihadapi pasukan Pemadam Kebakaran Kota Bekasi,” ungkap Aceng.
Solusinya, kata Aceng, Damkar berencana, bakal mencoba menggunakan sumber air berasal dari sumur artesis, ataupun air bersumber dari PDAM.
“Kita tidak mungkin menggunakan sumber air kotor atau air kali yang tercemar, sudah terkontaminasi, tidak mungkin. Artinya, pemerintah kedepan akan melakukan upaya pembangunan jaringan hydrant pilar diwilayah perkotaan atau diwilayah kecamatan, yang memang belum ada sumber air. Nah ini mungkin akan kita lakukan kedepan,” jelasnya.
Proyeksi perencanaan pengalihan solusi dari kekurangan supplai air bersih diwacanakan. Dari 79 titik hydrant pilar yang dibangun Pemkot Bekasi, puluhan hydrant yang tersedia sudah rusak.
“Saya sudah laporkan ke pak Plt Wali Kota, ternyata hydrant pilar di Kota Bekasi yang dibangun pemerintah itu hanya 79 titik yang sudah kita identifikasi, di seluruh wilayah di Kota Bekasi. Dan sebagiannya itu rusak, bahkan tidak terawat, ini mungkin tugas berat kita kedepan. Bagaimana mencoba melakukan solusi supplai air bersih. Hydrant pilar dipasang di trotoar, tinggal dikoneksikan melalui selang mobil, itu kedepan juga bisa dipergunakan, terutama sebagai pengganti, apabila terkendala dalam hal supplai air bersihnya,” pungkas Aceng.
Kontributor: Denny Arya Putra
Editor: Deros D.Rosyadi