Terasberita.ID-Bupati Sambas, Satono melaunching Sistem Informasi Monitoring Tenaga Kerja atau disingkat Simonika. Dari namanya, aplikasi besutan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kabupaten Sambas ini diibaratkan gadis cantik yang harus didandani setiap hari agar selalu tampil cantik.
“Saya minta Simonika ini harus didandani setiap pagi. Supaya selalu cantik dan mempesona. Jangan sampai dibiarkan keriput hingga tidak dilirik orang lagi. Sesuai namanya, aplikasi ini ibarat gadis cantik yang harus selalu dibedaki,” ucap Satono.
Dia pun menyampaikan, saat ini Kabupaten Sambas sedang mengerjakan PR besar terkait tenaga kerja. Sebab, ada ketimpangan antara jumlah penduduk dan ketersediaan lapangan pekerjaan. Diperparah lagi dengan rendahnya tingkat pendidikan masyarakat yang menjadi indikator utamanya.
“Berdasarkan data statistik, rata-rata lama waktu sekolah masyarakat Kabupaten Sambas hanya 6 sampai 8 tahun. Artinya, kebanyakan belum sampai kelas 1 SMP. Ini PR besar kita,” katanya.
“Bagaimana kita membuka lapangan kerja seluas-luasnya, hingga anak-anak kita, masyarakat yang nganggur bisa bekerja. Ini tanggung jawab berat Pak Kadisnaker. Tidak hanya sebatas launching, jadi kita pantau bagaimana informasi ketenagakerjaan,” sambungnya.
Satono berharap, launching aplikasi Simonika bisa jadi inovasi dan langkah maju Disnakertrans dalam memberikan pelayanan ketenagakerjaan di Kabupaten Sambas.
Dia minta semua OPD membuat inovasi mencontoh apa yang dilakukan Disnakertrans, agar pelayanan kepada masyarakat lebih efektif dan efisien.
“Harapan saya sistem Simonika ini punya manfaat. Bisa memonitor tenaga kerja, dan informasi ketenagakerjaan, hingga betul-betul bisa menjadi sumber referensi masyarakat. Ini langkah luar biasa dari Disnakertrans. Mudah-mudahan bisa diikuti OPD lainnya,” pungkasnya.