Teras Berita
No Result
View All Result
  • News
    • Pemda
    • Pemerintahan
  • BUMN
    • BUMDes
    • BUMD
  • Keuangan
    • Asuransi
    • CSR
  • Ekonomi Bisnis
  • Infrastruktur
  • Teras Kita
  • Teras Muslim
  • Tokoh Publik
  • UMKM
  • Wisata Budaya
  • News
    • Pemda
    • Pemerintahan
  • BUMN
    • BUMDes
    • BUMD
  • Keuangan
    • Asuransi
    • CSR
  • Ekonomi Bisnis
  • Infrastruktur
  • Teras Kita
  • Teras Muslim
  • Tokoh Publik
  • UMKM
  • Wisata Budaya
No Result
View All Result
Teras Berita
No Result
View All Result
Home News

Perjalanan “Nekat” dari Bekasi ke Banten

Share on WhatsappShare on FacebookShare on Twitter

TERAS BERITA.ID, BEKASI – Perjalanan ini memang sedikit menantang. Sebab kami (Acan dan Deros) memutuskan berangkat mendadak dan dengan persiapan seadanya.

Tujuan untuk silaturahim, berbicara apakah ada jejak antara Syech Asnawi dengan Kyai Noer Alie, Bekasi yang dikabarkan sempai ‘hijrah’ ke wilayah Banten. Berbicara soal perjuangan, organisasi, hingga peran dakwah para ulama kepada masyarakat sekitar.

Berbekal keyakinan dan semangat 45, kami memutuskan berangkat pada malam hari, tengah malam menggunakan roda dua alias sepeda motor matik.

Sebelumnya, kami mengecek rute perjalanan dan estimasi waktu di google map. Terlihat estimasi perjalanan sekitar 4 jam, rute Bekasi- Jakarta Timur- Jakarta Barat- Tanggerang- Serang- Ciomas dan sampailah rute tujuan, yakni Labuan, Caringin, Banten, Jawa Barat.

Sekitar pukul 00.52 kami start berangkat dari Kp. Tanah Tinggi, Setia Asih, Bekasi Utara dengan motor berkekuatan 150 cc.

Udara dingin tentu terasa dan jalan sudah lenggang. Membuat perjalanan lancar tanpa macet di jalan. Hujan gerimis mulai turun, perjalanan sempat berhenti di warung kopi (warkop) pinggir jalan di sekitar wilayah Bitung Jaya, Serang, Banten.

Usai subuh, kami tancap gas kembali. Melanjutkan rute perjalanan yang dipandu oleh google map. Rute lurus memanjang tanpa kelok, membuat kami dengan mudah melakukan perjalanan tanpa banyak tanya ke orang.

Jelang pagi sekitar pukul 06 WIB. Kami sampai di daerah Ciomas. Hujan turun tanpa jeda, sesekali kami terpaksa berhenti mencari tempat ngaub (berteduh).

Beberapa kali kami merapat ke rumah penduduk sekitar pinggir jalan untuk menghindari basa kuyup dari terpaan air hujan.

Ada yang menarik, saat kami mencari sarapan pagi di sekitar wilayah Ciomas tersebut. Harga dua porsi lontong sayur penuh, satu gorengan bakwan plus teh hangat dibanderol murah hanya Rp.12 ribu saja.

Cukup murah jika dibandingkan harga di Bekasi, Jakarta dan sekitarnya. Suasana perkampungan memang terasa di kampung tersebut, mayoritas warganya memelihara burung perkutut, kutilang, tekukur dan burung ocehan kampung lainnya. Jadi pagi itu terasa nuansa alam, burung berkicau sambil menikmati pemandangan pohon kelapa yang menjulang tinggi di sudut-sudut pedesaan.

Hari semakin siang, matahari nampak diufuk timur dan hilir mudik warga sekitar mulai kembali beraktifitas. Beberapa angkot berwarna kuning polos sesekali melintas, melaju dengan kencang lantaran jalan yang mulus dan lurus memanjang.

Setelah sarapan pagi, kami kembali menyalakan motor, meluncur ke tujuan awal, Caringin, Banten.

Hujan kembali turun, semakin deras dan sesekali dibarengi angin kencang, dan pohon tumbang dipinggir jalan raya membuat kami harus menepi lagi.

Beberapa kali kami menepi di pinggir jalan sebab hujan kadang hadir begitu saja, tanpa memberi kabar terlebih dahulu. Sebentar hujan, sebentar reda. Begitu ritme saat kami melanjutkan perjalanan dari Ciomas hingga Labuan.

Dari Labuan google map memberikan keterangan bahwa waktu jarak tempuh tinggal 32 menit lagi. Semangat kami mulai muncul kembali, sebab jaket dan pakaian kami basah kuyup yang membuat kami mager (malas gerak).

Tapi, lantaran tekad sudah bulat. Pantang pulang sebelum sampai tujuan. Belilah kami jas hujan tipis merek angsa, minimal rasa dingin di badan tidak terlalu menusuk kulit. Pakai jas bentuk plonco, tancap gas, terabas jalan yang berkelok-kelok, naik turun lembah gunung. Sesekali kami dihadang jalan berlobang, membuat laju kendaraan terpaksa harus pelan.

Akhirnya, setelah melewati jalan raya yang berkelok-kelok dan masih banyak pohon rimbun di kanan dan kiri bahu jalan, sampailah kami di Caringin, Banten.

Terlihat nampak gapura bertuliskan Makam Aulia Syech Asnawi. Plang Pesantren Al – Qur’an Syihabuddin Bin Ma’mun.

Sampailah di lokasi yang kami tuju. Angin kencang dan hawa laut terasa, sebab lokasi yang kami tuju memang di dekat bibir pantai.

Selang beberapa waktu, kami dijemput dan diantar ke kobong pesantren oleh salah satu santri Kyai Tubagus Hasan Aang yang memang diketahui sebagai salah satu turunan Syech Asnawi Caringin Banten.

Di Kobong santri tersebut sudah disiapkan kamar jika ingin istirahat. Selain itu, ada termos dan kopi khas Banten yang memang disediakan buat tamu.

Benar-benar terasa mantap kopi tersebut terasa dilah sampai tenggorokan. Kopi hitam dicapur gula aren.

Beberapa kobong dikonsep dengan nuansa saung, mayoritas bangunan terbuat dari bambu, di kelilingi pohon rindang dan tanaman hias.

Di sudut halaman ada beberapa hewan ternak, ada seperti domba, ayam dan lebah.

Ya, pengasuh pesantren tersebut memang memaksimalkan pesantren dengan nuansa perkampungan dan menyatu dengan alam.

Benar-benar nyaman, terbayar sudah perjuangan perjalanan dari Bekasi- Banten, diguyur hujan. Semua itu hilang, saat kami tiba di pesantren Al- Qur’an Syihabuddin Bin Ma’mun. (Deros/Acan).

Tags: AcanBekasiBekasi Utara - Caringin BantenBekasi-BantenCaringin Labuhan BantenCatatan Jurnalis DerosDede Rosyadi JurnalisDerosJejak antara Syech Asnawi dengan Kyai Noer AlieKyai Noer Alie BekasiKyai Tubagus Hasan AangMakam Aulia Syech AsnawiPesantren Al- Qur'an Syihabuddin Bin Ma'mun.Syech Asnawi

Related Posts

News

Seorang Anak di Bekasi Laporkan Sang Ayah ke Polisi Gegara Dicabuli

April 26, 2025
News

Bangunan Liar di Bantaran Kali CBL Cikarang Dibongkar

April 16, 2025
Ekonomi Bisnis

Klarifikasi Batik Air Terkait Prank Penumpang Bawa Bom Saat Penerbangan Rute Jakarta – Manado 

April 16, 2025
News

Biskita Transpatriot Alami Kecelakaan di Jalan Raya Siliwangi, Ini Penyebabnya

April 16, 2025
News

Selebgram Dilaporkan Ibu-Ibu Muda ke Polisi Kasus Arisan Bodong di Bekasi

April 15, 2025
Sport

Tim SSB Tajimalela Siap Unjuk Gigi di Kuala Lumpur Cup 2025

April 15, 2025
Next Post

Pemerintah Dorong Pembangunan Berbasis Teknologi

Please login to join discussion
Pemda

Sungai Pebayuran Dinormalisasi, Ini Alasan Pemkab Bekasi

Mei 9, 2025

TerasBerita.id - Dinas Sumber Daya Air Bina Marga dan Bina Konstruksi (DSDABMBK) Kabupaten Bekasi tengah melaksanakan kegiatan normalisasi sungai di...

Read more

Dokter Forensik Ungkap Proses Ekshumasi Soleh Darmawan Korban TPPO Kamboja 

Mei 9, 2025

Wamen Koperasi dan UKM RI Dijadwalkan Berkunjung Ke Sambas, Agenda Peluncuran Kopdes Merah Putih

Mei 8, 2025

Launching Kopdes Merah Putih di Sambas, Pemda Sambas Terima Kunjungan dari Dirut LPDB

Mei 8, 2025

Sepak Bola Persikasi: Dari Berdirinya hingga Menjadi Tim yang Diperhitungkan

Mei 8, 2025

seedbacklink

Seedbacklink

Teras Berita

Jalan MT Haryono Kav 10
Jatinegara, Jakarta Timur, DKI Jakarta

Follow us

No Result
View All Result
  • Homepages
    • Home Page 1
    • Home Page 2
  • News
  • Politics
  • National
  • Business
  • World
  • Entertainment
  • Fashion
  • Food
  • Health
  • Lifestyle
  • Opinion
  • Science
  • Tech
  • Travel

© 2023 JNews - Premium WordPress news & magazine theme by Jegtheme.

Go to mobile version