Terasberita.id – Dalam respons cepat banjir wilayah Jabodetabek akibat hujan deras di malam hari pada 7 Juli 2025 lalu, Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo menyatakan bahwa kementeriannya telah mengerahkan tim tanggap darurat dan pompa mobile di 14 titik kritis.
Penggunaan alat ini diharapkan dapat mempercepat proses penyedotan genangan air serta membantu evakuasi warga yang terdampak.
“Kami terjunkan tim tanggap darurat serta mengerahkan pompa mobile di 14 titik wilayah terdampak banjir. Seluruh peralatan kami pastikan siaga 24 jam,” jelasnya.
Ia juga mengimbau masyarakat untuk tetap waspada terhadap potensi bahaya, terutama di daerah rawan banjir dan longsor.
Untuk efektivitas penanganan di lapangan, Kementerian PU menginstruksikan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Ciliwung Cisadane untuk berkoordinasi intensif dengan BNPB, BPBD, dan instansi terkait lainnya. Langkah ini bertujuan agar penanganan genangan air berjalan maksimal dan cepat.
Daerah-daerah rawan yang menjadi fokus utama dalam pengerahan pompa mobile termasuk Jakarta Timur, Jakarta Selatan, Jakarta Barat, Tangerang Selatan, serta Kota Tangerang, dengan perhatian khusus kepada lokasi yang sering mengalami banjir seperti Cipinang Melayu, Kampung Pulo, dan Ciledug.
Selain penanganan banjir, Menteri Dody juga mengungkapkan bahwa timnya sedang menangani dampak longsor di Cilember, Kecamatan Megamendung, Kabupaten Bogor. Kendala dalam penanganan tersebut adalah medan yang sulit diakses oleh alat berat, sehingga pembersihan dilakukan secara manual dengan bantuan karung pasir dan peralatan lainnya.