TerasBerita.ID-Pemerintah telah memutuskan untuk menaikkan upah minimum tahun 2022 mendatang. Namun, angkanya lebih kecil dari tuntutan buruh yang meminta kenaikan sebesar 7 persen-10 persen, pemerintah hanya memberi ruang rata-rata 1,09 persen.
“Ini lebih rendah dibandingkan dengan kenaikan upah tahunan rata-rata 8-9 persen dalam lima tahun terakhir dan dengan demikian dampak inflasi harus minimal,” kata Analis Bahana Sekuritas dikaji oleh Satria Sambijantoro, Raden Rami Ramdana, dan Drewya Cinantyan dikutip Rabu (16/11/21).
Ketika nilai simulasi kenaikan UMP 2022 yang ditetapkan pemerintah sangat minim, maka kesempatan unjuk gigi kepala daerah makin kecil. Nantinya kepala daerah atau gubernur yang bakal menentukan besaran detilnya. Penetapan upah minimum tahun ini menjadi panggung terakhir bagi gubernur, utamanya untuk menaikkan pamor di depan buruh dengan massa yang besar.
“Bagi beberapa pemimpin lokal, ini akan menjadi kesempatan terakhir untuk merayu buruh. Masa kepemimpinan Anies Baswedan atau Ganjar Pranowo, misalnya, akan berakhir pada 2022 karena pemimpin daerah sementara diangkat sebelum pemilihan serentak pada 2024,” katanya.
Ketika kepercayaan investor terbangun, pemerintah mengklaim tujuan penetapan UMP tahun ini untuk mempersempit kesenjangan upah dalam beberapa tahun ke depan. Hal ini terlihat dari provinsi tetangga, namun angka upah minimumnya sangat berbeda secara signifikan.
“Beberapa kabupaten saat ini memiliki upah minimum yang terlalu tinggi karena ketergantungan mereka yang tinggi pada komoditas atau kawasan industri, sementara yang mengandalkan pertanian atau pertanian dasar tertinggal. Saat ini, Jakarta memiliki upah minimum nasional tertinggi (Rp 4,45 juta) sementara Jawa Tengah memiliki yang terendah (Rp1.81 juta),” sebutnya.
Dari tabel yang disajikan Bahana, umumnya provinsi di Jabar memiliki UMP di atas rata-rata nasional. Selain itu, compound annual growth rate (CAGR) dengan persentase termasuk yang tertinggi atau di atas 6 persen.
Contohnya di DKI Jakarta yang di tahun 2016 UMP-nya hanya Rp 3 jutaan awal atau tepatnya Rp 3,1 juta maka tahun ini sudah mencapai Rp 4,42 juta.