Teras Berita
No Result
View All Result
  • News
    • Pemda
    • Pemerintahan
  • BUMN
    • BUMDes
    • BUMD
  • Keuangan
    • Asuransi
    • CSR
  • Ekonomi Bisnis
  • Infrastruktur
  • Teras Kita
  • Teras Muslim
  • Tokoh Publik
  • UMKM
  • Wisata Budaya
  • News
    • Pemda
    • Pemerintahan
  • BUMN
    • BUMDes
    • BUMD
  • Keuangan
    • Asuransi
    • CSR
  • Ekonomi Bisnis
  • Infrastruktur
  • Teras Kita
  • Teras Muslim
  • Tokoh Publik
  • UMKM
  • Wisata Budaya
No Result
View All Result
Teras Berita
No Result
View All Result
Home News

Pasok Pakan Ikan, KKP Latih Budidaya Maggot

Share on WhatsappShare on FacebookShare on Twitter

TerasBerita.ID-Pakan merupakan komponen biaya tertinggi dalam kegiatan budidaya perikanan. Tantangan terbesarnya yakni penyediaan bahan baku pembuatan pakan yang memiliki kadar gizi dan protein tinggi.

Tepung ikan untuk pembuatan pakan ikan, sebagian besar didapat melalui impor, sehingga harga cenderung tinggi dan menyulitkan pembudidaya. Guna mengatasinya, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menggelar pelatihan pembuatan pakan di berbagai daerah.

Pelatihan tersebut diselenggarakan oleh Badan Riset dan Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan (BRSDM) melalui Pusat Pelatihan dan Penyuluhan Kelautan dan Perikanan (Puslatluh KP).

Terbaru, diselenggarakan Pelatihan Budidaya Maggot bagi 100 orang masyarakat perikanan di Kabupaten Temanggung pada 23-24 November 2021. Pelatihan ini dilakukan untuk mendukung program prioritas yang menjadi terobosan KKP.

Sebelumnya, Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono telah menetapkan program prioritas tersebut, yaitu peningkatan PNBP sumber daya alam perikanan tangkap untuk kesejahteraan nelayan,  pengembangan budidaya berbasis pada ekspor, dan pembangunan kampung perikanan budidaya berbasis kearifan lokal. Pelatihan budidaya maggot dilakukan untuk mendukung program kedua dan ketiga.

Plt. Kepala BRSDM Kusdiantoro mengatakan, produksi maggot memegang prinsip zero waste (tanpa limbah) yang tengah digenjot Pemerintah Indonesia dalam pengelolaan lingkungan. Menurutnya, maggot memiliki banyak keunggulan untuk dibudidayakan.

“Maggot dapat diproduksi dalam berbagai ukuran sesuai dengan kebutuhan, budidayanya mudah dan pakan yang digunakan sangat bersahabat, yaitu dengan memanfaatkan sampah organik. Praktik ini tentunya meningkatkan nilai ekonomi dan berperan dalam mengatasi masalah sampah,” terangnya.

Untuk itu, peserta diberikan materi mengenai biokonversi sampah organik, pengenalan maggot, pengenalan bahan baku (media) budidaya maggot, budidaya Black Soldier Fly (BSF), produksi maggot dan aplikasi maggot sebagai pakan. Melalui fasilitasi Balai Pelatihan dan Penyuluhan Perikanan (BPPP) Tegal, pelatihan luring ini diadakan di Graha Mina Bhakti, Dangkel – Parakan, Kabupaten Temanggung.

Kepala Puslatluh KP Lilly Aprilya Pregiwati menyampaikan, maggot yang merupakan larva lalat BSF ini adalah salah satu bahan solusi pakan alternatif yang cukup murah dan dapat dimanfaatkan sebagai pakan ikan. Pasalnya hewan ini mengandung protein yang cukup tinggi.

“Kandungan protein dalam larva BSF ini mencapai 41 sampai 42%, cukup setara dengan kandungan protein pada pakan ikan pabrikan yang berkisar antara 20 hingga 45%. Selain itu, maggot juga mengandung kalsium, fosfor dan nutrisi lainnya yang baik bagi pertumbuhan ikan,” ujarnya.

Tak kalah menarik, dia menyebut, pelatihan ini dipandu oleh para Pelatih BPPP Tegal dan Mahmud Effendi, penyuluh perikanan Kabupaten Temanggung yang pada 17 Agustus 2021 lalu menerima tanda kehormatan Satyalancana Wira Karya dari Presiden Joko Widodo.

Mahmud meraih penghargaan tersebut atas jasanya dalam mengembangkan maggot sebagai pakan alternatif guna menekan biaya produksi budidaya ikan.

Anggota Komisi IV DPR RI Panggah Susanto menyebut, budidaya maggot ini didukungnya sebagai “challenge” dan respon pemerintah bagi isu sampah dan lingkungan baik di kota-kota maupun perdesaan.

“Dengan adanya kegiatan pengumpulan sampah organik dari pasar-pasar lokal, diharapkan dapat mengurangi beban TPA, karena sampah yang diolah tersebut dapat menjadi media bagi pertumbuhan dan perkembangbiakan maggot serta hasil lain seperti pupuk kompos dan cair. Hal ini tentunya sejalan dengan program yang telah dicanangkan Kabupaten Temanggung dalam rangka mewujudkan ‘Temanggung Bebas Sampah’,” pungkasnya.

Tags: Pakan IkanTegal

Related Posts

News

Survei LKPI : Elektabilitas Faruq -Ashim 46,6% di Pilwakot Tegal Kalahkan Petahana

September 14, 2024
Ekonomi Bisnis

Mas Pur, Pecel Lele dan Jodoh

Februari 19, 2022
Next Post

Ambisi Kang Emil Targetkan Seluruh Desa di Jabar Punya BUMDes

Please login to join discussion
Pemda

Sungai Pebayuran Dinormalisasi, Ini Alasan Pemkab Bekasi

Mei 9, 2025

TerasBerita.id - Dinas Sumber Daya Air Bina Marga dan Bina Konstruksi (DSDABMBK) Kabupaten Bekasi tengah melaksanakan kegiatan normalisasi sungai di...

Read more

Dokter Forensik Ungkap Proses Ekshumasi Soleh Darmawan Korban TPPO Kamboja 

Mei 9, 2025

Wamen Koperasi dan UKM RI Dijadwalkan Berkunjung Ke Sambas, Agenda Peluncuran Kopdes Merah Putih

Mei 8, 2025

Launching Kopdes Merah Putih di Sambas, Pemda Sambas Terima Kunjungan dari Dirut LPDB

Mei 8, 2025

Sepak Bola Persikasi: Dari Berdirinya hingga Menjadi Tim yang Diperhitungkan

Mei 8, 2025

seedbacklink

Seedbacklink

Teras Berita

Jalan MT Haryono Kav 10
Jatinegara, Jakarta Timur, DKI Jakarta

Follow us

No Result
View All Result
  • Homepages
    • Home Page 1
    • Home Page 2
  • News
  • Politics
  • National
  • Business
  • World
  • Entertainment
  • Fashion
  • Food
  • Health
  • Lifestyle
  • Opinion
  • Science
  • Tech
  • Travel

© 2023 JNews - Premium WordPress news & magazine theme by Jegtheme.

Go to mobile version