TERAS BERITA.ID – Dalam perspektif manusia, yang kepadanya Allah SWT telah memberikan anugrah akal dan kecerdasan. Maka banyak sedikitnya nilai amal dan kebajikan yg dapat di terima oleh seseorang yang berbuat baik dan beramal Sholeh itu sangat ditentukan oleh sedikitnya dua hal yaitu, seberapa lama atau panjangnya waktu yang Ia gunakan untuk berbuat baik dan beramal Sholeh.
Maksudnya adalah, bahwa makin panjang waktu digunakan oleh seseorang untuk mengerjakan kebajikan dan amal Sholeh, maka makin banyak juga balasan yang akan Ia terima atas amal baiknya tersebut.
Begitu pun sebaliknya, makin sedikit atau pendek waktu yang dikorbankan seseorang untuk berbuat baik dan beramal Sholeh, maka makin sedikit pula ganjaran yang diterima.
Selanjutnya, seberapa sering seseorang mengerjakan kebaikan serta amal Sholeh tiap waktunya.
Maksudnya adalah, semakin sering seseorang berbuat baik dan amal Sholeh dalam satu waktu, maka ganjaran kebaikannya makin banyak dan begitu pun sebaliknya, makin jarang ia lakukan, makin sedikit balasan yang Ia terima.
Firman Allah SWT dalam Alquran surat Al-Baqarah Ayat 25:
وَبَشِّرِ الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا وَعَمِلُوا الصّٰلِحٰتِ اَنَّ لَهُمْ جَنّٰتٍ تَجْرِيْ مِنْ تَحْتِهَا الْاَنْهٰرُ ۗ كُلَّمَا رُزِقُوْا مِنْهَا مِنْ ثَمَرَةٍ رِّزْقًا ۙ قَالُوْا هٰذَا الَّذِيْ رُزِقْنَا مِنْ قَبْلُ وَاُتُوْا بِهٖ مُتَشَابِهًا ۗوَلَهُمْ فِيْهَآ اَزْوَاجٌ مُّطَهَّرَةٌ وَّهُمْ فِيْهَا خٰلِدُوْنَ
“Dan sampaikanlah kabar gembira kepada orang-orang yang beriman dan berbuat kebajikan, bahwa untuk mereka (disediakan) surga-surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai. Setiap kali mereka diberi rezeki buah-buahan dari surga, mereka berkata, “Inilah rezeki yang diberikan kepada kami dahulu.” Mereka telah diberi (buah-buahan) yang serupa. Dan di sana mereka (memperoleh) pasangan-pasangan yang suci. Mereka kekal di dalamnya,”.
Dengan menggunakan logika normatif yang manusia miliki maka menjadi sangat masuk akal jika ummat para nabi terdahulu dengan umur yang sangat panjang, kurang lebih 1000 tahun. Dan ketika umur mereka yang begitu panjang mereka gunakan untuk selalu taat dan berbuat baik kepada Allah, maka ganjaran pahala yang mereka bida terima tentulah sangat besar dan banyak.
Lebih lebih lagi jika mereka juga tergolong ummat yang rajin beribadah, maka bisa dipastikan mereka adalah yang akan menjadi calon penghuni dan penguasa surga.
Jika menggunakan bahasa berkelakar, kita ummat Nabi Muhammad SAW bisa tidak kebagian kavling nanti disurga, semua habis menjadi bagian mereka. Mereka menjadi penghuni dominan di surga.
Ssuai dengan janji Allah dalam Alquran, surat Al-Baqarah Ayat 62:
اِنَّ الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا وَالَّذِيْنَ هَادُوْا وَالنَّصٰرٰى وَالصَّابِــِٕيْنَ مَنْ اٰمَنَ بِاللّٰهِ وَالْيَوْمِ الْاٰخِرِ وَعَمِلَ صَالِحًا فَلَهُمْ اَجْرُهُمْ عِنْدَ رَبِّهِمْۚ وَلَا خَوْفٌ عَلَيْهِمْ وَلَا هُمْ يَحْزَنُوْنَ
“Sesungguhnya orang-orang yang beriman, orang-orang Yahudi, orang-orang Nasrani dan orang-orang sabi’in, siapa saja (di antara mereka) yang beriman kepada Allah dan hari akhir, dan melakukan kebajikan, mereka mendapat pahala dari Tuhannya, tidak ada rasa takut pada mereka, dan mereka tidak bersedih hati,”.
Dengan menggunakan logika diatas maka umatnya para nabi terdahulu dengan usianya yang panjang itu bisa punya kesempatan lebih, dibanding umat nabi Muhammad SAW, hal seperti terlihat seperti tidak bijak.
Akan menjadi masalah tentu bagi ummat akhir zaman yang dianugarahkan umur yang relatif sangat pendek oleh Allah SWT, jika ummat ini tidak mendapat atau diberi keistimewaan lain dibanding ummat nabi terdahulu.
Nah, dimana rahasia dan keistimewaannya, Insya Allah bakal dibahas dalam lanjutan tulisan ini.
(Ustadz Shohib, Ketua Yayasan Pendidikan Bina Insani dan pengurus Yayasan Attaqwa)