Terasberita.id – 28 Oktober menjadi bersejarah, tiap tahun bangsa Indonesia memperingati hari Sumpah Pemuda. Pada tanggal tersebut, para pemuda bergerak menorehkan tinta sejarah, ikut berjuang memerdekakan Republik Indonesia.
Semangat berkobar, tak mengenal lelah, pantang menyerah. Itu karakter sejati pemuda. Sayogiyahnya setelah Indonesia 78 tahun merdeka, peran pemuda tetap dibutuhkan bangsa.
Membangun Indonesia dengan skill masing-masing, berbuat apa yang bisa dilakukan. Jangan duduk manis menunggu dan diam di tempat nyaman.
Peribahasa mengatakan, setiap zaman ada orangnya, setiap orang ada zamannya. Begitu juga peranan pemuda saat ini tentu berbeda pada era kemerdekaan, mengangkat senjata, berperang di medan laga.
Pemuda saat ini menurut saya, justru musti bersyukur. Sebab, mereka hanya butuh mempertajam skill, memperluas jaringan dan wawasan. Dengan adanya gatget, smartphone, sepatutnya dimanfaatkan untuk upgrading pengetahuan.
Tak perlu ongkos mahal, dan jauh belajar. Asal mau berselancar di dunia maya, semua informasi dalam genggaman tangan.
Nah, yang menjadi permasalahan saat ini. Kemana arah dan tujuan para pemuda?. Jangan dihabiskan waktunya untuk selonjoran main games 24 jam, hura-hura, apalagi untuk tawuran malah membuang kesempatan umur yang diberikan Tuhan.
Pemuda hari ini menentukan Indonesia ke depan. Nasib bangsa Indonesia ditentukan oleh mereka, jangan terlalu lama rebahan. Terhanyut dunia fatamorgana kesenangan sesaat, dan menyesal di kemudian.
Jangan ngaku pemuda kalau masih bermalas-malasan, apalagi mengantungkan nasib masa depan tanpa persiapan basic skill yang matang. Tantangan pemuda saat ini, persaingan dalam dunia kerja, era globalisasi tanpa batas. Jika tidak siap, maka aka tergerus perubahan zaman.
Mulai hari ini, katakan pada diri, bahwa kami pemuda siap melanjutkan estafet perjuangan membangun Indonesia yang maju, adil, dan sejahtera sesuai dasar pancasila.
(Dede Rosyadi)