Terasberita.id – Saya menyebutnya anak hilang yang ditemukan kembali. Sudah cukup lama saya mengetahui bahwa Yayasan Attaqwa Bekasi memiliki cabang di Sambas, sebuah wilayah di Kalimantan Barat yang jarang dikunjungi.
Saya sendiri belum pernah ke sana. Namun, kali ini saya berkesempatan mengunjungi Sambas untuk riset dan menemukan anak kami yang hilang kontak selama bertahun-tahun.
Saya mencari informasi tentang cabang Attaqwa di Sambas, siapa pendirinya ?, di mana lokasinya ?, dan apa saja satuan pendidikan yang ada ?. Setelah bertanya kesana kemari dan akhirnya mendapatkan kontak Bang Dedi Apriadi, saya akhirnya menemukan riwayat yang sahih tentang cabang Attaqwa di Sambas.
Setelah melewati gang sempit dan penuh kerikil, saya akhirnya menemukan anak hilang itu. Sekolah tersebut hanya memiliki satu bangunan dengan empat ruang, yaitu tiga ruang kelas dan satu ruang guru. Kondisi bangunan sederhana, dengan beberapa meja dan kursi, papan tulis yang miring, dan rak buku yang kosong.
Saya mencari kepala sekolah, Ustadz Azhari, namun tidak menemukannya di rumah. Setelah bertanya kepada tetangga, saya akhirnya menghubungi beliau dan mendapatkan respon yang luar biasa. Beliau mengatakan, bahwa saya adalah orang pertama dari Attaqwa yang menghubunginya setelah belasan tahun tidak pernah menyapa.
Saya berjanji untuk membawa anak ini pulang ke rumahnya dan memastikan bahwa rumah besar Attaqwa siap menerima anak yang telah lama berjalan sendiri di sebuah pulau jauh di sana.
(Khaerul Umam Noer)