TERAS BERITA.ID, BEKASI – Tahun ini, hari lahir pancasila jatuh pada hari Rabu (1/6/22). Mari kita mengenang momentum sejarah Indonesia, dimana para pendiri bangsa menggali nilai-nilai fundamental sebagai dasar negara membuat nusantara yang beraneka ragam suku adat dan budaya melebur bersatu menjadi Indonesia.
Pancasila sekaligus meneguhkan komitmen ideologi negara. Kelahiran Pancasila sebagai salah satu kebanggaan nasional (national pride).
Ketetapan di atas berdasarkan naskah otentik risalah sidang “Badan Oentoek Menyelidiki Oesaha-oesaha Persiapan Kemerdekaan”, mencatat pada 1 Juni 1945, Presiden Soekarno mencetuskan pertama kali pancasila sebagai dasar negara.
Ketetapan ini bertujuan menetapkan asal-usul dan perkembangan hidup berbangsa dan menegaskan tumpuan utama kehidupan bernegara Republik Indonesia.
Sejarah lahirnya Pancasila diawali dengan kekalahan Jepang pada Perang Pasifik, perang yang terjadi antara tahun 1941 sampai 1945.
Jepang lantas berusaha menarik perhatian masyarakat Indonesia dengan menjanjikan kemerdekaan dan membentuk sebuah lembaga mempersiapkan kemerdekaan bernama Dokuritsu Junbi Cosakai. Nama lain dari lembaga ini adalah Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI).
Sidang perdana BPUPKI digelar pada tanggal 29 Mei 1945 di Gedung Chuo Sangi In (sekarang Gedung Pancasila). Di sana, para anggota BPUPKI membahas mengenai tema dasar negara. Sidang tersebut berlangsung selama lima hari.
Sidang BPUPKI berlangsung selama dua kali melahirkan panitia sembilan. Tugas dari panitia sembilan yaitu, memeriksan usul yang masuk dan menentukan kebulatan pendapat.
Berikut nama-nama tokoh panitia sembilan yakni, Ir. Soekarno (ketua), Drs. Mohammad Hatta (wakil ketua), Mr. Raden Achmad Soebardjo Djojoadisoerjo (anggota), Mr. Prof. Mohammad Yamin, S.H. (anggota), K.H. Abdul Wahid Hasjim (anggota), Abdoel Kahar Moezakir (anggota), Raden Abikusno Tjokrosoejoso (anggota), H. Agus Salim (anggota), Mr.Alexander Andries Maramis (anggota).
Pada 1 Juni 1945, Presiden Soekarno menyampaikan gagasannya, yang dinamakan ‘pancasila’. Pada saat bersamaan, Soekarno juga menyebutkan lima dasar untuk negara Indonesia. Isinya mirip dengan pancasila yang kita tahu saat sekarang.
Sila pertama “Kebangsaan”, sila kedua “Internasionalisme atau Perikemanusiaan”, sila ketiga “Demokrasi”, sila keempat “Keadilan sosial”, dan sila kelima “Ketuhanan yang Maha Esa”.
Di sini terbentuknya pancasila, hingga kemudian diperingati sebagai Hari Lahir Pancasila. Nilai-nilai yang terkandung dalam pancasila, yakni Sila pertama Pancasila, berbunyi Ketuhanan Yang Maha Esa, Sila pertama Pancasila mengandung nilai ketuhanan. Penerapan nilai-nilai ketuhanan dalam kehidupan sehari-hari yang dapat kita aplikasikan diantaranya :
1. Membina kerukunan hidup antara sesama manusia.
2. Mengembangkan siap saling menghormati dan menjaga kebebasan orang dalam beribadah sesuai agama dan kepercayaannya.
3. Menjalankan kehidupan sehari-hari sesuai kebaikan yang diajarkan tuhan dalam agama dan keyakinan.
Sila kedua berbunyi Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab.
Sila kedua Pancasila mengandung nilai kemanusiaan. Relevansi penerapan nilai-nilai kemanusiaan dalam kehidupan sehari-hari, yakni negara baik ialah mempunyai sifat kemanusiaan tinggi, peduli dengan satu sama lain, menolong sesama tanpa melihat identitas setiap orang dan beradab dalam segala perbuatan tingkah laku sebagai dasar menjadi manusia memanusiakan manusia.
Sila ketiga berbunyi, Persatuan Indonesia. Sila ketiga Pancasila mengandung nilai persatuan.
Menjadi hal dasar untuk bisa saling menerima segala perbedaan baik perbedaan sering kita rasakan yakni pendapat, agama, budaya, kultur, tradisi, dan bahasa yang ada di Indonesia.
Sila ke-empat berbunyi, Kerakyatan Yang Dipimpin Oleh Hikmat Kebijaksanaan Dalam Permusyawaratan/ Perwakilan, Sila keempat Pancasila mengandung nilai kerakyatan. Relevansi yang bisa kita terapkan dalam keseharian:
1.Selalu mengutamakan musyawarah untuk mencapai kesepakatan dalam menyelesaikan permasalahan.
2.Menghargai hasil musyawarah.
3.Menjalankan hasil musyawarah dengan sungguh-sungguh dan bertanggung jawab dalam mengambil kebijakan atau keputusan untuk negara dan mementingkan kepentingan rakyat sebagai ruh negara.
Sila kelima berbunyi Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia.
Sila kelima Pancasila mengandung nilai keadilan. Adapun sikap yang mencerminkan sila kelima Pancasila dalam kehidupan sehari-hari diantaranya:
1.Tidak melakukan perbuatan yang merugikan kepentingan umum.
2. Mendukung kemajuan yang merata dan berkeadilan sosial, seperti membantu akses pendidikan bagi siapa saja, dan membantu akses sandang, pangan, dan papan merata.
Kesejahteraan rakyat menjadi terpenting dalam setiap negara dengan selalu melihat aspek-aspek dibutuhkan masyarakat, sehingga terciptanya keadilan merata dan masyarakat sejahtera.
Pancasila berarti dasar negara mengandung pedoman penting, khususnya bagi para generasi muda sebagai penerus bangsa.
Pancasila merupakan jiwa dari Indonesia. Tidak hanya dasar negara, tapi Pancasila juga adalah falsafah hidup untuk seluruh warga negara Indonesia.
Menurut kami, Indonesia tidak terbuat dari kebanggaan yang sama, tapi kesamaan nasib anak bangsanya. Terbangun dari rasa memiliki, anak bangsa yang berjanji untuk peduli. Di tanah kita, agama tradisi saling memberi arti, membuka peluang untuk saling menghargai. Jadikan hari lahir pancasila menjadi, dasar untuk kebangkitan negeri.
Sebab itu, Presiden Joko Widodo mengeluarkan Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 24 Tahun 2016 tentang Hari Lahir Pancasila. Melalui Keppres tersebut, setiap tanggal 1 Juni, pemerintah bersama dengan masyarakat akan memperingati hari lahir Pancasila di mana upacara peringatan tersebut dilaksanakan secara nasional serentak di masing-masing daerah.
Selamat hari lahir pancasila, 1 Juni 2022. Peringatan lahirnya pancasila sebuah momentum untuk mengembalikan spirit kebangsaan dan kenegaraan berdasarkan nila-nilai tertuang di tubuh pancasila.
(Badri Tamami, Farhan Firmansyah)