Teras Berita
No Result
View All Result
  • News
    • Pemda
    • Pemerintahan
  • BUMN
    • BUMDes
    • BUMD
  • Keuangan
    • Asuransi
    • CSR
  • Ekonomi Bisnis
  • Infrastruktur
  • Teras Kita
  • Teras Muslim
  • Tokoh Publik
  • UMKM
  • Wisata Budaya
  • News
    • Pemda
    • Pemerintahan
  • BUMN
    • BUMDes
    • BUMD
  • Keuangan
    • Asuransi
    • CSR
  • Ekonomi Bisnis
  • Infrastruktur
  • Teras Kita
  • Teras Muslim
  • Tokoh Publik
  • UMKM
  • Wisata Budaya
No Result
View All Result
Teras Berita
No Result
View All Result
Home News

Mengapa Gibran Menang Debat Cawapres Perdana?

Share on WhatsappShare on FacebookShare on Twitter

“Satu  malam yang mengubah arah angin.”  Ini mungkin metafor yang tepat menggambarkan hasil debat calon wakil presiden semalam,  antara Gibran melawan Cak Imin  melawan Mahfud MD.

Sebelum debat dimulai, betapa Gibran dipandang sebelah mata. Betapa ia menjadi underdog.  Namun setelah debat selesai,  arah opini publik pun berubah.
Gibran dianggap lebih menguasai panggung perdebatan. Apa  yang terjadi?

Kita mulai dulu dengan judul berita ini yang muncul setelah debat selesai.  Dari Republika,  menulis “Gibran kuasai debat Cawapres.”

Dari TV One, judulnya,  “Berpengalaman  jadi Walikota Solo, Gibran dinilai kuasai isu debat perdana cawa pres 2024.”

Juga media lain mewartakan:  “Dianggap menang debat cawapres malam ini,  nama Gibran jadi omongan netizen.”

Bagaimanakah sebenarnya menang dan kalah dalam debat capres/cawapres ini dinilai? Variabel  apa yang umumnya dijadikan kriteria?

Maka kita pun teringat perdebatan calon presiden pertama dalam sejarah di televisi.  Itu terjadi antara Richard Nixon melawan John F Kennedy dalam pemilu presiden Amerika Serikat tahun 1960.

Bagi  yang mendengar debat ini hanya dari radio, umumnya mengatakan Nixon yang menang. Tapi  bagi yang menonton debat   di televisi, mayoritas menyatakan sebaliknya: Kennedy lah yang menang.

Mengapa berbeda penilaian pemenang debat antara yang mendengar di radio, dan yang menonton di televisi?

Jika warga mendengar  hanya dari radio, penguasaan isu dan kematangan materi masing masing capres yang lebih terdengar. Namun warga yang melihat di televisi, melihat sosok fisik sang capres, mimik wajahnya, gesture tubuhnya, aura  gaya komunikasi.

Yang menonton debat di televisi, riset menunjukkan, 40 persen publik secara agregat (menyeluruh) menilai lebih pada penguasaan materi sang capres. Sedangkan 60 persen publik menilai lebih pasa gaya komunikasi sang capres.

Maka kita bisa mengembangkan tiga variabel untuk menilai debat capres- cawapres sini. Pertama, penguasaan materi.  kedua, gaya komunikasi. Ketiga,  isu yang lain lagi: sentimen atau harapan sebelum debat atas cawapres yang bersangkutan.

Dari sisi  penguasaan materi,  Gibran diuntungkan oleh topik ekonomi yang memang dikuasainya. Sementara  Mahfud atau Muhaimin tak dikenal berkecimpung lama di dunia ekonomi.

Dengan  sendirinya, Gibran nampak menguasai lebih banyak terminologi, data, dan keluasan analisa. Itu terlihat ketika ia membahas soal hilirisasi dari nikel.

Terasa Gibran lebih fasih bicara teknis dan detail isu ekonomi itu, dibandingkan Mahfud dan Muhaimin.

Kedua, dari sisi gaya komunikasi. Satu isu penting yang nampak kasat mata adalah Time Management, pengaturan waktu penyampaian pesan.

Juga terlihat, Gibran lebih tertata bicara sesuai alokasi waktu yang disediakan. Sehingga terasa, sang cawapres tuntas menyampaikan pesannya dalam tempo dua menit, atau satu menit.

Ini paling terlihat di awal perdebatan. Mengapa? Itu karena Gibran sudah memiliki pengalaman debat di pilkada Solo 2020.  Ia sudah punya pengalaman mengelola waktu dalam menyampaikan pesan.

Semtara bagi Muhaimin  dan Mahfud, pola debat yang dipaket dalam durasi dua menit, dan satu menit, ini pengalaman pertama. Mereka misalnya belum pernah berdebat sebagai peserta kandidat pilkada.

Baik Mahfud atau Muhaimin terasa membutuhkan adaptasi di awal perdebatan. Belum tuntas mereka menyampaikan pesan utuh, tiba-tiba bel berbunyi.

Yang tak kalah penting adalah sentimen dan prakiraan publik atas kemampuan cawapres sebelum debat cawapres terjadi. Gibran justru diuntungkan karena  ia dianggap anak bawang, Si Bocil, underdog, tak kompeten dan hal-hal negatif lain.

(Denny JA)

Tags: Debat Cawapres RIGibran RakabumingPemilu 2024

Related Posts

News

Terima Pendaftaran Bupati Kukar Dua Periode, Ketua KPUD akan Dilaporkan ke DKPP

September 22, 2024
News

Warga Kampung Pengarengan Kaliabang Siap Menangkan Wahyu BK Jadi Dewan DPRD Provinsi Jabar

Januari 30, 2024
News

Prabowo-Gibran Berpeluang Menang Satu Putaran, Ini Penjelasan Peneliti LSI Denny JA

Januari 19, 2024
News

Peneliti LSI Denny JA Muhammad Khotib Nilai Program Idris Sandiya Layak Dicontoh Para Caleg

Januari 15, 2024
News

Wah Serunya, Warga Sawangan Dukung Idris Sandiya Lewat Nasi Liwet

Januari 15, 2024
News

Seniman Milenial Andreas Silverius Nyatakan Dukungan Capres Prabowo Subianto, Ini Alasannya

Januari 15, 2024
Next Post

Bupati Sambas H Satono Manfaatkan Natal Untuk Saling Silaturahmi

BUMD

Wamen Koperasi dan UKM RI Dijadwalkan Berkunjung Ke Sambas, Agenda Peluncuran Kopdes Merah Putih

Mei 8, 2025

TERASBERITA ID, SAMBAS - Wakil Menteri Koperasi dan UKM (Wamenkop UKM) Ferry Juliantono dijadwalkan berkunjung ke Kabupaten Sambas pada Kamis,...

Read more

Launching Kopdes Merah Putih di Sambas, Pemda Sambas Terima Kunjungan dari Dirut LPDB

Mei 8, 2025

Sepak Bola Persikasi: Dari Berdirinya hingga Menjadi Tim yang Diperhitungkan

Mei 8, 2025

Warga Ramai-Ramai Lapor ke Diskominfostandi Terkait Pemindaian Retina WorldID

Mei 8, 2025

Dua Calhaj Asal Karawang dan Bekasi Dipulangkan Lantaran Gula Darah Tinggi

Mei 8, 2025

seedbacklink

Seedbacklink

Teras Berita

Jalan MT Haryono Kav 10
Jatinegara, Jakarta Timur, DKI Jakarta

Follow us

No Result
View All Result
  • Homepages
    • Home Page 1
    • Home Page 2
  • News
  • Politics
  • National
  • Business
  • World
  • Entertainment
  • Fashion
  • Food
  • Health
  • Lifestyle
  • Opinion
  • Science
  • Tech
  • Travel

© 2023 JNews - Premium WordPress news & magazine theme by Jegtheme.

Go to mobile version