TERASBERITA.ID, BEKASI, Dede Rosyadi, Sos.I, M.Sos (MIMBAR JUMAT) – “Sesungguhnya manusia diciptakan bersifat keluh kesah lagi kikir. Apabila ia ditimpa kesusahan, ia berkeluh kesah. Dan apabila ia mendapat kebaikan, ia lupa amat kikir.” (QS Al-Ma’aarij [70]: 19-22).
Ayat yang terkait juga dijelaskan dalam surat Ibrahim ayat 7, “Ingatlah ketika Tuhanmu memaklumkan, sesungguhnya jika kamu bersyukur, niscaya Allah akan menambah (nikmat) kepadamu, tetapi jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka pasti azab Allah SWT sangat berat”.
Salah satu anjuran yang sebaiknya dilakukan oleh manusia di dunia ini yakni agar senantiasa bersyukur.
Tak jarang manusia lalai dan tidak menyadari dengan segala kenikmatan yang dimiliki dan justru terus mengeluh.
Padahal, Allah telah memberikan kenikmatan luar biasa, tidak hanya dari segi materi, namun salah satunya juga kesehatan dan kesempurnaan fisik yang justru sering dilalaikan.
Jangan banyak mengeluh dalam hidup ini. Sesungguhnya banyak nikmat yang telah diberikan oleh Allah SWT, namun sebagian manusia lupa berterima kasih kepada sang pencipta alam, Allah SWT.
Rasa sukur dalam diri manusia membuahkan hasil yang positif, baik kesehatan mental, menambah rezeki dari arah yang tak terduga dan sebagai ungkapan terima kasih kepada Allah SWT.
Jika manusia mengeluh, tidak terima bahkan tidak merasa puas apa yang sudah diberikan nikmat dari Tuhan, buahnya menjadi ‘busuk’ dan akan berakibat kepada kesehatan mental batin berupa stres, iri, dengki, hasud, tidak ada keberkahan hidup bahkan lebih hina dari sifat binatang. Sesungguhnya azab Tuhan sangat pedih.
Ibaratnya, sudah ditolong, diberi hidup oleh Allah SWT, tapi manusia tidak merasa puas, ingin lebih dan lebih bahkan sifat tamak muncul lantaran tidak ada dasar keimanan dan ketaqwaan dalam diri manusia.
Manusia di beri kesehatan, maka bersyukur. Manusia dikasih umur panjang, bersyukurlah. Manusia diberi kecerdasan pikiran, bersyukurlah. Manusia dikasih pekerjaan mendapat rezeki sedikit atau banyak, tetap bersyukurlah, jangan mengeluh.
Manusia diberi kenikmatan dalam berumah tangga, musti bersyukur, manusia diberi karunia keturunan (anak), patut disyukuri. Sebab nikmat mana lagi yang kamu dustakan wahai manusia, begitu Allah bersabda dalam alquran surat arrahman secara berulang-ulang.
Banyak manusia berkeluh kesah dalam hidup sehari-harinya. Mengeluh rezeki, mengeluh jodoh, mengeluh jabatan, mengeluh pekerjaan, mengeluh sakit, mengeluh kesusahan hidup dan lain-lainnya.
Padahal ada kunci dasar untuk membuka belenggu keluh kesah tersebut. Salah satunya tanamkan sikap rasa sukur. Selain tetap ikhtiar dan berbuat kebaikan, menjalin dan merawat silaturahim antar manusia.
Allah SWT dalam alquran memerikan tiga ujian kepada manusia, yakni rasa takut kehilangan, kesedihan dan rasa kekecewaan terhadap kebaikan yang telah ditebar, namun balasan dari orang yang kita tolong kadang berbuat jahat dan kita kecewa. Itu semua ujian, ujian manusia agar bisa naik kelas ke tingkat yang tinggi, jika lulus Ia menndapatkan predikat yang mulia disisi Allah SWT.
Anugerah dan keberkahan hidup senantiasa mengiringi orang yang pandai bersyukur. Perbanyak mengucapkan, alhamdulillah. Apapun nikmat yang didapat musti bersyukur, nikmat bernafas, nikmat merasakan lezatnya makanan, nikmat menandang ciptaan Tuhan, nikmat mendengar suara dari alam dan sebagainya. Sudahkan kita bersyukur hari ini?.
Mulai dari sekarang, kikis rasa keluh kesah didalam diri, kikis rasa iri hati, kikis rasa dengki, kikis rasa putus asa, perbanyak bersyukur nikmat. Sebab itu sifat iblis yang selalu berusaha menjerumuskan manusia ke lembah kehancuran hingga akhir kiamat. Wassalam.
(Dede Rosyadi / Deros: Dosen Ilmu Komunikasi dan Jurnalis)