TERAS BERITA.ID, JAKARTA – Ketua Umum Perhimpunan Waralaba dan Lisensi Indonesia (WALI) Tri Raharjo mengungkapkan, dampak pandemi yang berkepanjangan membuat sektor Usaha Mikro Kecil dan Menegah (UMKM) sempat lesu dan mengalami penurunan omzet.
Namun, saat ini sektor UMKM kembali bangkit dan ‘membawa angin segar’ terhadap pertumbuhan ekonomi di Indonesia. Hal ini dibuktikan dari survei dilakukan oleh WALI.
“Itu terjadi pada saat awal-awal pandemi di bulan Maret, April, Juni. Memang pada saat itu masih ketat-ketatnya peraturan dampak pandemi Covid-19. Kini pengusaha waralaba sudah bangkit dan perekonomian mulai pulih,” kata Tri Rahjarjo, dalam acara Indonesia Franchise Forum dan BizFest 2021, di Jakarta, Selasa (7/12/21) lalu.
Pada kuartal IV tahun ini, WALI mencatat sebanyak 25 persen sektor usaha waralaba di Indonesia telah mengalami pemulihan usaha hingga 100 persen dan menjadi sebuah kabar baik bagi para pelaku UMKM di seluruh Indonesia.
“Dari data yang kami himpun, dari 30 responden yang kami tanyakan 25,8 persen menjawab, bisnis mereka berangsur normal 90 sampai 100 persen,” ungkap Tri Raharjo.
Kemudian, masih dari survei data tersebut juga menunjukkan 32,3 persen responden mengatakan bisnisnya berangsur normal 80-89 persen. Selanjutnya, 16,1 persen responden menjawab kondisi bisnisnya mulai pulih 70 persen-79 persen.
“Sisanya itu masih di bawah 70 persen sebanyak 25,8 persen dibandingkan dengan kondisi sebelum dampak pandemi terjadi,” ungkapnya.
Menariknya, responden atau pelaku waralaba tetap bakal melakukan ekspansi dengan membuka gerai baru di tahun depan. Selain itu, meski 75 persen responden mengatakan bisnisnya belum pulih 100 persen, tapi mereka tetap optimistis bakal ada peningkatan transaksi di jaringan usaha mereka.
“Berdasarkan data yang kami himpun sebanyak 32,3 persen responden memproyeksikan peningkatan penjualan diatas 50 persen. Ini angka optimis yang sangat tinggi dari para pelaku usaha. Kita tahu sekarang mal-mal sudah mulai buka, ini angin segar untuk pelaku industri, karena transaksi sudah mulai menggeliat kembali,” papar Tri Raharjo yang juga menjabat CEO Tras N Co Indonesia.
Melihat dari data tersebut, Tri mengatakan, baik dari WALI, Asosiasi Franchise Indonesia (AFI) serta Asosiasi Linsensi Indonesia (Asensi), mendorong pemulihan sektor waralaba Indonesia melalui gerakan nasional, ‘Ayo Berbisnis’.
“Terdapat dua hal yang ingin dicapai, pertama, transaksi di outlet-outlet jaringan bisnis waralaba kembali pulih. Kedua, tumbuhnya wirausaha baru melalui waralaba, lisensi, dan peluang usaha sebagai penerima waralaba atau penerima lisensi,” tandasnya.
Pada kesempatan itu juga, Ketua Asosiasi Franchise Indonesia (AFI) Anang Sukandar menambahkan, perekonomian mulai terlihat menggeliat. Hal ini dibuktikan dengan membaiknya indikator ekonomi nasional, dimana toko-toko usaha, gerai-gerai kini mulai bangkit kembali dilansir dari kontan.co.id.
“Usaha-usaha seperti food and beverage makanan dan minuman, ritel, toko obat, apotek, toko roti, catering sampai barbershop, tukang sepatu, mereka berusaha money income stream bertahan dengan digitalisasi dalam pemasaran dan penjualannya,” pungkas Anang.
Sekedar informasi, Kementerian Perdagangan bersama asosiasi pelaku usaha lisensi dan waralaba menggelar festival bisnis lisensi dan waralaba ‘BizFest 2021 pada 7 Desember hingga 13 Desember 2021. Festival bisnis lisensi dan waralaba ini menjadi strategi untuk mendorong pemulihan ekonomi secara nasional.