TERASBERITA.ID, BEKASI – Tanggal 22 Desember adalah Hari Ibu Nasional, hari yang telah ditetapkan sebagai penghormatan tertinggi kepada seorang ibu yang telah bertatih – tatih dalam merawat element terpenting dalam negeri yaitu sang anak. Jerih payahnya tak terbayar dengan apapun didunia ini, kesabaran dan ketabahannya luas bagai dunia dan isinya, tak juga rasa kasih dan sayangnya yang tak kunjung padam meski dunia meredam untuk sang anak.
Ibu menjadi sosok terpenting dalam kehidupan kita, karena beliaulah manusia dilahirkan. Sosok ibu ialah orang yang paling berjasa pada hidup kita, semua proses dilalui asalkan anaknya bisa hidup bahagia dan senang dalam menjalani hidupnya. Pengorbanannya tidak terbayar pada apapun, jerih payah dan usahanya selalu berarti dalam hidup.
“Kasih Ibu Sepanjang Massa” begitulah kira – kira semboyan yang menjadi penghormatan terhadap jasa ibu, Kasih yang di berikan ibu kepada sang anak adalah anugrah yang diberikan oleh tuhan (Ar Rahman) yang berarti yang maha pengasih, dan ( Ar Rahim ) yang memiliki arti penyayang. Kedua makna itu dimiliki dan melekat pada setiap ibu terhadap anaknya.
Kehadiran sosok ibu adalah hal yang paling indah bagi setiap anak, keberadaannya menghangatkan hati dan jiwa dalam setiap kasih dan sayangnya yang selalu ia berikan. Ketika sang anak membutuhkan bantuan / sedang berada pada fase yang sulit, seorang ibu selalu bersedia 26 jam untuk mendengar semua keluh kesah dan tak lupa juga siap menemani dalam situasi apapun.
Ia tidak pernah meminta balasan apapun atas apa yang ia berikan kepada anaknya, tidak pula menginginkan hadiah yang di berikan seorang anak, namun ia selalu berpesan bahwa “kamu harus siap mengemban amanah sebagai anak dengan selalu berbakti dan ingat kepada orang tua”, terkhusus seorang ibu yang melahirkannya.
Pesan – pesan yang di berikan oleh ibu adalah nasihat terbaik yang diberikan seorang ibu kepada anaknya, ia mengajarkan mana yang baik dan mana yang tidak baik, melihat segala persoalan bukan hanya pada focus 1 titik tapi dengan segala pertimbangan yang lainnya. Tidak pernah memperhitungkan hal – hal yang sudah kita berikan kepada orang lain, mengikhlaskan apa yang bukan kita miliki dan selalu bersikap tegar dalam situasi dan kondisi apapun.
Kesabaranmu seluas samudera, dan ketabahanmu sekeras karang lautan. Terima kasih sudah membersamai sejak aku tak mampu apa-apa hingga kini mampu mengeja kehidupan. Sayang kamu, Ibu!
Penulis : Farhan Firmansyah (Anak Sulung)