TERASBERITA.ID, Kota Bekasi – Hujan mengguyur di beberapa wilayah Kota Bekasi, salah satunya di Kp. Pengarengan, Kaliabang Tengah, Kota Bekasi. Intensitas curah hujan terus menerus hingga sore hari, ditambah cuaca dingin sejak pagi, membuat aktifitas sebagian warga memilih berdiam diri di rumah.
Apalagi, Pemerintah melalui Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) memberikan himbauan kepada masyarakat agar tidak berpergian jauh, lantaran cuaca ekstrem melanda beberapa wilayah di Indonesia.
Pernyataan itu disampaikan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) agar waspada terhadap ancaman bencana hidrometeorologi. Seperti banjir, longsor, angin kencang, puting beliung, dan gelombang air laut. Puncak cuaca ekstrem diperkirakan bakal terjadi di bulan Januari-Februari 2023.
Sebagian warga tetap beraktifitas, menyambung hidup. Roda perekonomian tetap berputar, keselamatan tetap dijalankan. Baik keselamatan di jalan, maupun saat berkendara.
“Cuaca akhir-akhir ini tidak menentu. Kadang panas, tiba-tiba hujan. Ini yang bikin kondisi kesehatan juga berpengaruh. Musim sakit juga,” ujar Rosyid, pedagang sayur di Kaliabang Tengah, Kota Bekasi, saat berbincang dengan infobekasi.co.id, Rabu (28/12/22).
Rosyid mengaku, dengan cuaca yang kerap tak menentu, aktifitas jual beli sedikit menurun. Masyarakat jadi malas keluar rumah. Namun, dirinya tetap berjualan, meski cuaca tak bersahabat dan konsumen berkurang.
“Kebutuhan pokok kan setiap hari dicari orang. Kita tetap jualan. Cuaca musim hujan begini bikin malas pembeli keluar rumah,” kata pria yang sudah 35 tahun berjualan sayur mayur ini.
Kondisi jalan yang tergenang air hujan, licin dan becek membuat aktifitas warga sekitar lebih memilih berdiam diri di rumah masing-masing. Apalagi ditambah, musim penyakit lantaran cuaca yang tak menentu. Angin kencang, hujan terus menerus membuat kondisi badan tidak stabil.
“Cuaca saat ini memang rawan penyakit ya. Kita sudah baca info cuaca ekstrem di media televisi juga. Semoga cuaca normal kembali, bisa beraktifitas normal lagi,” harap Askanah, salah satu Ibu Rumah Tangga yang sehari-hari beraktifitas serabutan.
Cuaca tak menentu, membuat sebagian warga juga pusing lantaran matahari tak nampak dari pagi hingga sore. Jemur pakaian tidak kering-kering. Ini yang dialami oleh ibu-ibu rumah tangga, termasuk Askanah.
“Kalau cuaca begini. Matahari enggak ada, jemur pakaian jadi lama keringnya. Musim hujan akhir tahun, dikit lagi awal tahun. Semoga ke depannya kondisi cuaca normal lagi,” tutup Askanah.
(Deros/farhan)