Terasberita.id – Fenomena El Nino diprediksi bakal melanda Indonesia. Puncaknya terjadi pada bulan Agustus 2023.
Fenomena El Nino ini bisa menyebabkan terjadinya bencana kekeringan, diprediksi bakal terjadi puncaknya di bulan Agustus 2023.
El Nino merupakan fenomena pemanasan Suhu Muka Laut (SML) di atas rata-rata kondisi normal yang terjadi di Samudera Pasifik.
Dampak pemanasan SML menyebabkan meningkatnya potensi meningkatnya awan di Samudera Pasifik tengah, sehingga mengurangi curah hujan wilayah Indonesia.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) telah memprediksi, musim kemarau pada tahun 2023 bakal tiba lebih awal dari sebelumnya.
Curah hujan selama musim kemarau diperkirakan bakal normal, hingga lebih kering dari biasanya. Puncak musim kemarau, BMKG memprediksi akan terjadi di bulan Agustus 2023.
Data yang didapat dari Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati pada Senin, 6 Maret 2023 lalu, mengatakan, Indonesia akan beralih menuju fase El Nino semester kedua, diprediksi bakal bertahan hingga akhir tahun 2023.
BMKG mengimbau kepada Kementerian/Lembaga, Pemerintah Daerah, institusi terkait dan seluruh masyarakat Indonesia, agar siap dan bisa mengantisipasi dampak musim kemarau, terutama di wilayah mengalami musim kemarau bawah normal (lebih kering dibanding biasanya).
“Di prediksi mengalami peningkatan risiko bencana kekeringan meteorologis, kebakaran hutan dan lahan serta kekurangan air bersih,” tandas Dwikorita, dilansir dari laman BMKG, Selasa, 2 Mei 2023 lalu.
“Perlu mitigasi secara komprehensif mengantisipasi dampak musim kemarau, diperkirakan akan jauh lebih kering dari tiga tahun terakhir,” imbuh Dwikorita.
Pihak BMKG juga memaparkan, sebanyak 32 dari total 34 provinsi yang bakal dilanda musim kering pada Agustus 2023. Hanya Riau dan Papua Barat memiliki intensitas hujan di atas 100 mm per bulan.
BMKG memberikan solusi, salah satu cara bisa dilakukan masyarakat untuk meminimalisir dampak bencana kekeringan, yakni dengan cara menyimpan di wadah penampungan air saat musim hujan.
Semisal, pada embung, kolam retensi, dan penyimpanan air buatan lainnya. Dengan cara menggerakan masyarakat melalui memanen air hujan.
Berikut daftar 32 provinsi bakal diterjang kekeringan pada Agustus 2023:
1. Sumatera: Aceh, Bangka Belitung, Bengkulu, Kepulauan Riau, Jambi, Sumatera Barat, Sumatera Utara, Lampung, dan Sumatera Selatan.
2. Jawa: Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Timur.
3. Kalimantan: Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur dan Utara.
4. Sulawesi: Sulawesi Selatan, Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara, Gorontalo Sulawesi Utara.
5. Bali dan Nusa Tenggara: Bali, NTB, NTT.
6. Maluku dan Papua: Maluku, Maluku Utara, Papua, Papua Selatan.
(Dede Rosyadi)