TERASBERITA.ID, JAKARTA – Wakil Ketua Umum Partai Prima, Mangapul Silalahi, mempertanyakan jadi atau tidak Pemilu 2024?. Pertanyaan itu ia sampaikan saat menjadi narasumber dalam diskusi publik JCC Network, bertajuk 3 Koalisi Parpol Jalan di Tempat, Bubar di Tengah Jalan atau Tunggu di Tikungan, di Jakarta, Sabtu (14/01/2023).
Awalnya, Mangapul yang juga Aktivis 98 ini menilai proses demokrasi di Bangsa Indonesia saat ini sedang tidak baik.
Merujuk dari berbagai persoalan, seperti Pemilu 2019 yang digelar serentak diwarnai tragedi. Mulai konflik horizontal di masyarakat, ketatnya jadwal dan tahapan pemilu menyebabkan ratusan petugas kelompok penyelenggara pemungutan suara (KPPS) meninggal dunia.
“Sebelum bicara koalisi ada proses demokrasi kita hari ini yang sangat terganggu, kalau koalisi bicara kekuasaan, belajar dari pemilu sebelumnya, politik hari ini sedang tidak sehat,” kata Mangapul.
Lalu, lanjut Mangapul, adanya laporan dari Koalisi Masyarakat Sipil Kawal Pemilu Bersih membeberkan soal adanya dugaan kecurangan pemilu pada tahapan verifikasi partai politik calon peserta Pemilu 2024.
Begitu juga dinamika politik di bangsa ini terus berkembang dengan dinamis akibat logika elit tidak sama dengan logika rakyat.
Ditambah lagi, ancaman resesi ekonomi, yang mengkhawatirkan apabila berpartisipasi dalam setiap tahapan Pemilu. Beranjak dari semua pelik persoalan itu, timbullah pertanyaan jadi atau tidak pelaksanaan Pemilu 2024?
“Belum lagi kita bicara soal kepentingan oligarki, kepentingan internasioanal. Pertanyaan sangat kritis adalah, emangnya Pemilu jadi?,” ucap Mangapul.
Sementara itu, Politisi Muda Golkar, Rudolfus Jack Paskalis, menilai Pilpres 2024 merupakan pertarungan gengsi Jokowi, pasalnya yang bakal bertarung adalah orang Jokowi. Jadi koalisi yang telah dibangun hanya gimik politik saja.
“2024 ini adalah pertarungan gengsi Jokowi, yang nantinya bakal bertarung itu adalah all Jokowi man tidak mungkin lepas daripada itu, kalau bicara koalisi semuanya ini gimik belaka, bagi kami di Golkar secara organisasi jelas, keputusan organisasi nasional jelas calonnya Airlangga,” tutup Jack Paskalis.
(Wil/drs)