TERASBERITA.ID, JAKARTA – Teater eL Na’ma bakal mementaskan naskah berjudul “Kisah Perempuan” di gelaran Lebaran Teater, Festival Teater Jakarta (FTJ) 2022. Pementasan diselenggarakan Sabtu 10 November 2022, berlokasi di GoetheHaus, Goethe Institute, Jakarta, pukul 19.30 WIB.
Pementasan Kisah Perempuan, merupakan salah satu dari tiga konsep pementasan lolos dari jalur kuratorial dalam rangkaian FTJ 2022.
Kisah Perempuan merupakan naskah karya Laila Uliel eL Na’ma (Uliel), yang juga sebagai sutradara. Uliel mengungkapkan, pementasan lakon Kisah Perempuan sebagian besar didukung oleh kaum wanita. Tujuannya, sebagai usaha untuk pemberdayaan perempuan, khususnya di ranah seni teater.
“Mulai dari pemain, hingga kru kebanyakan adalah para wanita yang tertarik menggeluti teater. Ini merupakan salah satu usaha pemberdayaan perempuan, agar menjadi pencipta dalam seni pertunjukan teater. Kami ingin berkontribusi untuk memberdayakan kreatifitas para perempuan,” tutur Uliel.
Masih kata Uliel, naskah Kisah Perempuan ditulis berdasarkan kisah nyata para perempuan yang gigih berjuang untuk memenuhi kebutuhan keluarga.
Kisah-kisah para perempuan ini diambil dari wawancara langsung. Hasil wawancara kemudian ditulis ,sesuai kebutuhan pementasan dan dimainkan oleh para aktor teater. Bahkan, ada beberapa kisah yang dimainkan langsung oleh tokoh aslinya.
“Kisah Perempuan diangkat, agar bisa menjadi inspirasi bagi para perempuan yang menjalani berbagai permasalahan hidup, untuk tetap tegar dalam menjalani kehidupan,” katanya.
Aksi teater kali ini mengisahkan 5 tokoh utama wanita, yaitu Gayatri, Hastanti, Ardiyanti, Larasati, dan Ariani. Kelima tokoh tersebut merupakan perwakilan gambaran dari para sosok perempuan yang terpaksa menjadi kuat oleh keadaan.
Nasib terus berputar, kebahagiaan, kesedihan, kesuksesan, kegagalan, jatuh bangun oleh keadaan mereka. Sejatinya mereka sangat mendambakan hidup bahagia seperti dalam cerita (dongeng). Namun, mereka harus mengambil sikap realistis untuk mengatasi permasalahan hidupnya.
“Gayatri, Hastanti, Ardiyanti, Larasati, dan Ariani adalah perempuan-perempuan yang berperan ganda dalam hidupnya. Setiap hari bermandikan keringat untuk bisa menghidupi keluarga, mencari pendapatan layak untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari. Biarlah kegagalan meski terjadi, tapi kesuksesan dan kebahagiaan tetap diraih,” ucap Uliel saat menggambarkan naskah Kisah Perempuan tersebut.
Laila “Uliel” eL Na’ma merupakan salah satu dari tiga sutradara terpilih yang lolos dalam ajang kurasi Lebaran Teater.
Teater eL Na’ma dibentuk pada tanggal 20 Juni 2000 di Ciputat Tangerang Selatan. Merupakan sebuah teater independent, dibangun di atas wilayah kreatifitas yang bebas dan terbuka, pada berbagai pendekatan artistik dan estetik.
Berbagai proses kreatif ditempuh untuk mengembangkan potensi SDM, sehingga mampu mengenal diri, mengenal Tuhan dan berkiprah dalam mengembangkan seni budaya, khususnya teater di Indonesia.
Pada tahun 2019 Teater eL Na’ma telah bertumbuh menjadi YAYASAN EL NAMA INDONESIA. Tema/isu yang sering dieksplorasi adalah tema sufistik, perempuan dan sosial masyarakat.
Beberapa pertunjukan Teater eL Na’ma adalah Si Mirah (2022), Dramatic Reading Reading Gue Ama Tuhan (2021). Pentas Daring (Monologue Performance) /Muda Melesat Tua Belingsat, (2020), INTI BUMI: Menuju Magma (2018), Perjalanan Hang Juro II (2017), Dawala dan Hilangnya Jimat Kalimasada (2016), dan lain-lain.
Sekedar informasi, Lebaran Teater merupakan salah satu rangkaian FTJ 2022. Acara ini merupakan puncak apresiasi teater melalui proses lomba dan kurasi. Lebaran Teater tahun 2022 ini mengambil tema, ‘Ingatan dan Kemudian’.
Tema itu diambil sebagai upaya mengabadikan pandemi Covid-19 sebagai refleksi dan kenyataan menghadapi masa depan.
(Rahmat HM/Aray/drs/dede rosyadi)