Teras Berita
No Result
View All Result
  • News
    • Pemda
    • Pemerintahan
  • BUMN
    • BUMDes
    • BUMD
  • Keuangan
    • Asuransi
    • CSR
  • Ekonomi Bisnis
  • Infrastruktur
  • Teras Kita
  • Teras Muslim
  • Tokoh Publik
  • UMKM
  • Wisata Budaya
  • News
    • Pemda
    • Pemerintahan
  • BUMN
    • BUMDes
    • BUMD
  • Keuangan
    • Asuransi
    • CSR
  • Ekonomi Bisnis
  • Infrastruktur
  • Teras Kita
  • Teras Muslim
  • Tokoh Publik
  • UMKM
  • Wisata Budaya
No Result
View All Result
Teras Berita
No Result
View All Result
Home Ekonomi Bisnis

Dongkrak Ekspor Kopi Lewat Pengembangan Bibit Kopi Unggul

Share on WhatsappShare on FacebookShare on Twitter

TERAS BERITA. ID, GARUT – Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (Mentan SYL) meninjau nursey bibit kopi di Kabupaten Garut Jawa Barat guna mendorong pengembangan kopi agar Indonesia menjadi negara nomor satu penghasil kopi dunia dan ekspornya semakin melejit. Jawa Barat merupakan wilayah penghasil varietas unggul benih kopi nasional dengan total target produksi mencapai 3 juta batang tahun 2022.

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (Mentan SYL) mengatakan produksi kopi Jawa Barat terus berkembang pesat, di mana pada Januari-Maret 2022 total distribusi benih unggul kopi dari nursery garut mencapai 499.000 batang. Kemudian bertambah lagi pada April-Junuari 2022 sebanyak 1,01 juta batang, Juli-September 300.000 batang dan pada Oktober-Desember mencapai 3 juta batang.

“Jawa Barat masuk sepuluh besar kawasan pengembangan Kopi di Indonesia. Termasuk Aceh, Sumut, Sumsel, Lampung, Sulsel, Bali, dan NTT,” ujar SYL saat meninjau nursey bibit kopi di Desa Cikandang, Kecamatan Cikajang, Garut, Minggu, (28/8/2022).

Secara Nasional, kata SYL, luas areal kopi nasional pada Tahun 2021 mencapai 1,26 juta ha yang terdiri dari luas kopi Perkebunan Rakyat (PR) seluas 1,23 juta ha atau 98 peraen dan Perkebunan Besar (PB) seluas 0,03 juta ha atau 2 persen. Inovasi bibit kopi harus dapat dikembangkan di berbagai daerah sehingga Indonesia yang saat ini menduduki posisi ketiga produksi kopi dapat dengan cepat menduduki posisi pertama di dunia ke depannya.

“Oleh karena itu, pengembangan kopi melalui produksi bibit kopi harus diwujudkan sekaligus untuk memenangkan tantangan krisis pangan dan energi di masa depan. Ekspor kopi pun meningkatkan dan kopi kita nomor satu di dunia,” tegasnya.

Berdasarkan status keadaan tanaman, luas kopi nasional terdiri dari TBM (Tanaman belum menghasilkan) seluas 188,91 ribu hektar dan TM (Tanaman Menghasilkan) seluas 947,92 ribu hektar. Adapun TTM/TR (Tanaman Tidak Menghasilkan atau Tanaman rusak) mencapai 122,16 ribu hektar.

Direktur Jenderal Perkebunan Kementan, Andi Nur Alam Syah menambahkan saat ini produksi kopi nasional RI mencapai 774,70 ribu ton yang terdiri dari produksi kopi Perkebunan Rakyat (PR) sebesar 769 ribu ton atau 99,33 peraen dan Produksi kopi Perkebunan Besar (PB) sebesar 5,67ribu ton atau 0,67 persen. Semua kopi tersebut tersebar hampir di seluruh provinsi di Indonesia dengan produktivitas 817 kg/ha.

“Produksi kopi yang dihasilkan sebagian besar di ekspor dengan volume ekspor tahun 2021 sebesar 382,93 ribu ton dan memberikan kontribusi devisa senilai Rp. 12,35 T atau penghasil devisa sektor perkebunan terbesar kelima setelah kelapa sawit, karet, kakao dan kelapa,” katanya.

Dirjen termuda ini menjelaskan perolehan devisa yang ada saat ini belum mencerminkan kontribusi nilai optimal, mengingat sebanyak 98,01 persen kopi yang diekspor masih dalam bentuk produk primer atau opi biji dengan kualitas ekspor didominasi 70 persen oleh mutu sedang sampai rendah grade IV hingga VI. Kendati demikan, Kementan sejak tahun 2020 mulai menggenacarkan Kegiatan BUN 500 yakni penyediaan benih uggul bermutu tanaman perkebunan 500 Juta Batang.

“Upaya tersebut di antaranya membangun Nursery BUN dan memproduksi benih kopi secara Swakelo dan mendorong produsen benih mitra untuk membangun dan memproduksi benih di dalam atau sekitar Kawasan Pengembangan Kopi,” jelasnya.

“Yang pasti saat ini jumlah produsen nurseri mitra benih kopi mencapai 47 unit yang tersebar di 14 Provinsi. Pemerintah terus mengembangkan kopi nasional untuk memenuhi kebutuhan ekspor dan dalam negeri,” tambah Nur Alam.

(Farhan Firmansyah)

Tags: GarutKEMENTRIAN PERTANIANMentri SYLPengembangan Kopi

Related Posts

News

Kementan Genjot Produksi Padi Maros Lewat Intervensi Mekanisasi

Maret 31, 2023
Ekonomi Bisnis

Melihat Pengembangan Kelapa Genjah di Karanganyar

Agustus 7, 2022
CSR

Waspada Krisis Pangan Global, Kementan dan ICMI Bogor Gelar Pelatihan Pertanian Geo Ekonomi Hijau

Juli 4, 2022
Infrastruktur

Situ Bagendit, Ikon Pariwisata Baru di Garut Tuntas Direvitalisasi

Juni 1, 2022
News

Dongkrak Produksi Beras, Kementan Optimalkan Potensi Lahan Rawa

Februari 17, 2022
News

Petani Bojonegoro Panen Padi Sempat Terkena Banjir

Februari 17, 2022
Next Post

KTP Digital Dinilai Hemat Keuangan Negara Rp.50-100 Miliar per Tahun

Please login to join discussion
Pemda

Sungai Pebayuran Dinormalisasi, Ini Alasan Pemkab Bekasi

Mei 9, 2025

TerasBerita.id - Dinas Sumber Daya Air Bina Marga dan Bina Konstruksi (DSDABMBK) Kabupaten Bekasi tengah melaksanakan kegiatan normalisasi sungai di...

Read more

Dokter Forensik Ungkap Proses Ekshumasi Soleh Darmawan Korban TPPO Kamboja 

Mei 9, 2025

Wamen Koperasi dan UKM RI Dijadwalkan Berkunjung Ke Sambas, Agenda Peluncuran Kopdes Merah Putih

Mei 8, 2025

Launching Kopdes Merah Putih di Sambas, Pemda Sambas Terima Kunjungan dari Dirut LPDB

Mei 8, 2025

Sepak Bola Persikasi: Dari Berdirinya hingga Menjadi Tim yang Diperhitungkan

Mei 8, 2025

seedbacklink

Seedbacklink

Teras Berita

Jalan MT Haryono Kav 10
Jatinegara, Jakarta Timur, DKI Jakarta

Follow us

No Result
View All Result
  • Homepages
    • Home Page 1
    • Home Page 2
  • News
  • Politics
  • National
  • Business
  • World
  • Entertainment
  • Fashion
  • Food
  • Health
  • Lifestyle
  • Opinion
  • Science
  • Tech
  • Travel

© 2023 JNews - Premium WordPress news & magazine theme by Jegtheme.

Go to mobile version