TERAS BERITA.ID – Direktur Inovasi dan Teknologi Informasi (TI) Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) RI, Achmad Setio Adinugroho, S.Si, M.IT, berhasil menyabet penghargaan The Best Chief Innovation & Information Technology (Zakat Management Institution) dalam ajang Digital Technology & Innovation Award 2022 yang diadakan Majalah Itech, di Hotel Mulia, Senayan, Jakarta, Rabu (30/3).
Penghargaan itu merupakan buah dari terobosan digitalisasi yang diusung Achmad Setio bersama timnya di tubuh BAZNAS RI.
“Alhamdulillah, terima kasih atas penghargaan yang diberikan. Saya dan segenap tim yang bertugas sangat mengapresiasi capaian ini. Ini merupakan hasil bersama, bagaimana terobosan dan inovasi yang digencarkan BAZNAS dalam beberapa tahun terakhir akhirnya membuahkan hasil,” ucap Achmad Setio, Sabtu (2/4).
Achmad Setio menambahkan, upaya digitalisasi BAZNAS telah banyak memberi dampak positif dalam pengumpulan dana zakat, infak, dan sedekah. Menurutnya, sejak 2016 lalu, upaya digitalisasi BAZNAS terus dikembangkan menjadi transformasi digital secara menyeluruh dari semua proses kerja BAZNAS.
“BAZNAS selalu berusaha memberi kemudahan kepada masyarakat untuk menebar kebaikan dan manfaat. Pada Ramadhan kali ini pun, BAZNAS terus menggencarkan dunia digital guna mendorong peningkatan zakat, infak, dan sedekah,” ujarnya.
Menurut Achmad Setio, salah satu upaya BAZNAS untuk mendorong pengumpulan ZIS di antaranya melalui aplikasi crowdfunding Cinta Zakat, tidak hanya demi memberi kemudahan muzaki menunaikan zakatnya namun juga menyebarkan informasi kepada para muzaki atas situasi dan kondisi mustahik yang sedang membutuhkan bantuan.
Kemudian, ada pula Kantor Digital BAZNAS yang diluncurkan untuk menguatkan kolaborasi antar BAZNAS Pusat dan daerah.
“Kantor Digital BAZNAS adalah sarana kerja berbasis teknologi telekomunikasi. Melalui Kantor Digital, amil bisa melakukan pelayanan, baik terhadap mustahik, muzaki, mitra, dan masyarakat pada umumnya,” ucapnya.
Achmad Setio menjelaskan, Kantor Digital BAZNAS yang tersebar diseluruh daerah ini juga dapat digunakan oleh para muzaki untuk berdonasi melalui platform pembayaran digital yang tersedia sesuai dengan wilayahnya masing-masing. Demikian halnya untuk para mustahik yang nantinya dapat mengajukan bantuan secara langsung dengan mengisi form yang telah disediakan.
“Melalui Kantor Digital BAZNAS, muzaki akan semakin dimudahkan dalam menebar kebaikan, sehingga semakin banyak yang akan merasakan manfaatnya,” ucapnya.
Achmad Setio menambahkan, BAZNAS juga akan berupaya mengembangkan Command Center, yang berfungsi untuk menampilkan segala macam dashboard seperti pengumpulan, penyaluran, operasional, dan lain-lainnya, baik data analytics makro maupun mikro. Ke depan, Command Center BAZNAS akan dikembangkan agar bisa menjadi media komunikasi dengan OPZ lain. Serta melihat kesehatan pengelolaan zakat yang dilakukan oleh OPZ.
“Berbagai inovasi ini melengkapi upaya digitalisasi yang telah digaungkan BAZNAS sebelumnya. Seperti contohnya sistem backbone yang disebut SIMBA, singkatan dari Sistem Informasi dan Manajemen BAZNAS. SIMBA merupakan sistem yang dikembangkan sejak 2012 dan berperan penting dalam pencatatan aktivitas pengelolaan zakat, infak, dan sedekah secara nasional,” katanya.
“Mimpi besarnya adalah upaya digitalisasi BAZNAS ini dapat dimanfaatkan muzaki dan banyak pihak untuk terus menebar kebaikan dan memberi manfaat kepada para mustahik yang membutuhkan melalui dana zakat, infak, dan sedekah yang disalurkan. Kenyataannya banyak sekali mustahik di luar sana yang memang mengharapkan dan memerlukan bantuan, kami membangun berbagai sarana digital ini sangat berharap dapat mengantarkan dengan cepat keinginan para asnaf yang membutuhkan kepada masyarakat yang berkeinginan untuk membantu.” pungkasnya.