TERASBERITA.ID – Pemerintah melalui Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) memberikan himbauan kepada masyarakat agar tidak ngotot berlibur saat momentum liburan pergantian tahun. Cuaca ekstrem menjadi alasan.
Pernyataan itu disampaikan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengimbau kepada masyarakat, agar waspada terhadap ancaman bencana hidrometeorologi. Seperti banjir, longsor, angin kencang, puting beliung, dan gelombang air laut. Dimana puncak cuaca ekstrem tersebut diperkirakan akan terjadi di bulan Januari-Februari 2023.
Warga Jatibening, Kota Bekasi, Aditya (23), mengatakan, dirinya sempat terkejut atas informasi perihal cuaca ekstrem yang berlangsung Desember 2022 hingga Ferbruari 2023 mendatang.
“Awalnya kaget sih mas, pas denger katanya ada cuaca ekstrem di media. Tapi untuk rencana liburan akhir tahun saya tetap jalan, Tetapi, ada sedikit kewaspadaan aja,” kata Aditya kepada Infobekasi.co.id, Selasa (27/12/2022).
Ia menjelaskan, momentum Libur Natal dan Tahun Baru rencananya dirinya akan berlibur ke daerah Jawa Tengah. Menikmati jatah libur dari kantor.
“Saya mau liburan ke Jawa Tengah mau refreshing aja, kan udah lama juga enggak ke luar daerah. Apalagi ini libur panjang, Libur Natal dan Tahun Baru. Ya manfaatin aja libur panjang dari kantor. Karena udah terlalu penat juga sama kerjaan di kantor,” tutur Aditya.
Ia mengaku, berencana liburan menggunakan kereta api sampai tujuan selama hampir seminggu. Selalu waspada di jalan, menjadi kunci berlibur ala Aditya.
“Saya rencananya liburan dari tanggal 28 Desember 2022, sampai 2 Januari 2023 mendatang. Kenapa memilih menggunakan transportasi kereta api, karena lebih aman aja dan efisien secara waktu. Walau diprediksi akan terjadi cuaca ekstrem. Kita harus lebih berhati-hati dan tetap waspada,” tutup Aditya.
Denn
(drs)