TERASBERITA.ID, BEKASI – Suatu hari, galeri toko bingkai saya kedatangan lelaki berpenampilan lusuh. Nampaknya Lelaki itu seorang buruh bangunan baru selesai bekerja.
Awalnya, Ia agak sungkan masuk untuk melihat-lihat galeri. Tapi, ketika melihat sebuah cermin besar di deretan bingkai, matanya berbinar.
“Berapa harga cerminnya, Mbak?,” tanya lelaki tersebut.
“150 rebu, Pak,” jawab saya.
“Oo …,” Lelaki itu manggut-manggut.
“Bagus cerminnya,” katanya lagi sambil sumringah.
“Iya bingkainya cakep ini Pak. Keliatan mewah, kacanya juga bagus,” jawab saya langsung menanggapi dengan gaya khas tukang dagang.
Lelaki itu memperhatikan lagi cermin tersebut. Di bolak-balik bingkainya depan belakang, atas bawah, sambil mengelus halus punggung bingkai dengan tangan kasarnya.
Meksi wajahnya kusam. Namun, matanya memancarkan sinar bahagia, seperti baru saja menemukan sebongkah berlian.
“Pengen beli buat isteri saya, Mbak. Kasian isteri kalo ngaca sampe diputer-puter begini,” katanya sambil mencontohkan muter-muter badannya.
“Cermin di rumah kecil banget, cuma bisa ngeliat muka. Mana burem kacanya. Kasian, isteri kalo mau kondangan susah bener ngeliat dandanan ama bajunya,” imbuhnya.
Saya langsung terjedug. MasyaaAllah, ini suami hebat. Sampai segitunya memperhatikan kebutuhan isteri. Padahal, dilihat secara tampilannya lusuh, kotor, gondrong, dan tak terurus. Ternyata, diam-diam Ia peduli memperhatikan kebutuhan sang pujaan hati.
Saya terharu dibuatnya beberapa saat, lalu spontan berucap.
“Wah, MasyaaAllah, pasti isterinya senang banget dibeliin cermin begini,” kata saya.
Lelaki itu manggut-manggut, sambil tersenyum. Ia gembira, saya pun ikut gembira. Terlebih isterinya di rumah, pasti lebih gembira.
Setelah harganya cocok, dibayar. Di bawa-lah cermin itu dengan senyuman lebar mengembang, meninggalkan toko bingkai.
Hmm…, Saya membayangkan, isterinya akan tersenyum bahagia dibawakan sebuah cermin besar oleh sang suami tersebut. Mungkin mata sang isteri akan berkaca-kaca.
Mungkin suami lusuhnya akan dipeluk. Mungkin ini cinta sejati. Sang isteri pasti terharu, gaji suami yang tak seberapa menurut ukuran orang lain. Namun, Ia belikan sebuah cermin cantik untuk sang belahan jiwa.
Ya, begitulah cinta, kisahnya tiada akhir.
(Dian Rehem)