Teras Berita
No Result
View All Result
  • News
    • Pemda
    • Pemerintahan
  • BUMN
    • BUMDes
    • BUMD
  • Keuangan
    • Asuransi
    • CSR
  • Ekonomi Bisnis
  • Infrastruktur
  • Teras Kita
  • Teras Muslim
  • Tokoh Publik
  • UMKM
  • Wisata Budaya
  • News
    • Pemda
    • Pemerintahan
  • BUMN
    • BUMDes
    • BUMD
  • Keuangan
    • Asuransi
    • CSR
  • Ekonomi Bisnis
  • Infrastruktur
  • Teras Kita
  • Teras Muslim
  • Tokoh Publik
  • UMKM
  • Wisata Budaya
No Result
View All Result
Teras Berita
No Result
View All Result
Home News

Cerita Warga 62, “Demam” Batu Cincin Hingga Janda Bolong

Share on WhatsappShare on FacebookShare on Twitter

TERAS BERITA.ID, JAKARTA (Liputan Khusus) – Beberapa tahun lalu fenomena tranding batu cincin marak di tanah air. Mulai batu jenis bacan, pandan, hingga jenis akik terlihat penjual bertebaran disepanjang sisi jalan. Omset dari jual beli batu cincin bahkan sampai puluhan juta, bahkan ratusan juta rupiah.

Kini, para pedagang batu mulia itu sepi pelanggan. Konsumen mulai surut, berganti trend yang baru, salah satunya tanaman hias pohon janda bolong. Seperti itulah budaya warga 62 alias Indonesia, ikut-ikutan trend.

Sebagian orang Indonesia memang suka ‘kagetan’ dengan berita yang viral, apalagi yang menghasilkan cuan (uang). Orang ramai-ramai berbondong-bondong mencari dan membeli, menjual dan menyimpan barang tersebut. Semisal, dulu sempat heboh, pohon hias alogritma yang harganya ratusan juta, hingga pohon janda bolong, harganya selangit belum lama ini viral diperbincangkan.

Hasan (46), salah satu pedagang batu dan asesoris cincin sempat mengenang kisah manis, meraup keuntungan dari hasil jual batu cincin. Dulu, sehari Ia mengaku mengantongi uang jutaan rupiah dari berjualan batu cincin tersebut.

“Wah, dulu mah waktu lagi rame dagang, saya bisa untung jutaan. Bahkan sebulan bisa beli apa saja dari keuntungan jualan batu,” kenang Hasan saat berbincang dengan jurnalis teras berita.id, beberapa waktu lalu.

Pria kelahiran Kuningan ini merasa bahwa berjualan batu cincin selain hobi bisa juga menjadi sumber mata pencarian keluarga. Menambah pundi-pundi pemasukan dapur.

“Saya selain hobi batu juga memang niat jualan segala macam jenis batu cincin dan jual juga asesorisnya. Lumayan buat pemasukan keluarga dan jajan anak sehari-hari,” ujar Hasan.

Namun, seiring waktu berjalan. Animo masyarakat membeli batu cincin kian memudar dan para penjual batu cincin sebagian gulung tikar. Hanya yang benar-benar hobi saja masih eksis bertahan, termasuk Hasan yang tetap istiqomah berjualan dipinggir jalan rel kereta api dekat Pasar Kranji.

“Sekarang ini paling kebanyakan orang cuma ganti ikatan cincin. Kalau beli batu udah jarang,” keluhnya.

Ia menambahkan, bahwa trend batu cincin sudah bergeser ke trend baru. Budaya sebagian masyarakat Indonesia memang mengikuti trend yang berkembang di jejaring sosial.

“Yah, jualan batu cincin kan memang ngikutin trend. Hanya yang benar-benar hobi batu saja yang masih setia membeli, biasanya hanya waktu lebaran saja yang lumayan ramai pembeli” jelasnya.

Pria berambut gondrong ini berharap, trend batu cincin kembali lagi, sehingga Ia tetap berjualan sekaligus merawat hobinya.

“Mudah-mudahan bisa rame lagi ya kayak dulu. Meski kondisi sekarang sepi pembeli, saya tetap berjualan batu cincin. Hobi batu ini yang membuat saya bertahan sampai sekarang berjualan,” pungkasnya.

Selain itu, belum lama ini juga trend jual beli pohon janda bolong mewabah ke warga 62 alias masyarakat Indonesia. Mereka berbondong-bondong mencari, membeli, menjual pohon tersebut.

Pohon Janda Bolong yang bahasa latinnya Monstera adalah salah satu tanaman hias, saat ini menjadi salah satu paling populer dan banyak digandrungi.

Bahkan, harganya pun dijual dari yang masih berbentuk bibit ratusan ribu, hingga yang berukuran besar mencapai puluhan juta rupiah.

Lantaran harganya mahal, bahkan, ada orang yang menyusuri hutan, perkampungan, demi mendapatkan pohon janda bolong. Batu cincin dan pohon janda bolong sudah lewat masanya. Entah esok apalagi yang bakal booming di tengah-tengah warga 62.

Silahkan, nikmati hobi masing-masing dan jangan lupa bahagia dan ngopi.

(Deros/Dede Rosyadi)

Tags: Batu AkikBatu Cincin dan Janda BolongBatu MuliaBekasiCatatan Jurnalis DerosDede RosyadiJakarta

Related Posts

Pemerintahan

Gladi Kotor Upacara HUT ke-80 Kemerdekaan RI Mencapai 70 Persen

Agustus 13, 2025
News

APTIKNAS Dukung IISMEX 2025 Terintegrasi Indo Water, Indo Waste & Recycling Wujudkan Smart City Berkelanjutan

Agustus 13, 2025
News

Rumah Warga di Bekasi Terancam Tenggelam, Ini Penyebabnya

Agustus 3, 2025
News

Mantan Menteri Agama Suryadharma Ali Meninggal, Keluarga: Perjuangan 2 Tahun Almarhum Melawan Penyakit Jantung

Juli 31, 2025
News

Polsubsektor Pekayon Jaya 100 Perseb Personel Polwan

Juli 30, 2025
Ekonomi Bisnis

itel Rilis VistaTab 30S: Tablet Canggih Harga Terjangkau, Ramaikan Pasar Indonesia

Juli 25, 2025
Next Post

Yunisa Satono Resmi Dilantik Jadi Bunda Literasi Kabupaten Sambas

Please login to join discussion
Pemerintahan

Gladi Kotor Upacara HUT ke-80 Kemerdekaan RI Mencapai 70 Persen

Agustus 13, 2025

TerasBerita.id, Jakarta -Gladi kotor kedua rangkaian peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia yang digelar di halaman Istana...

Read more

APTIKNAS Dukung IISMEX 2025 Terintegrasi Indo Water, Indo Waste & Recycling Wujudkan Smart City Berkelanjutan

Agustus 13, 2025

Gedung BNNK Sambas Resmi Diresmikan, Harap Berikan Dampak Positif

Agustus 14, 2025

Nova Arianto: Dari Anak Legenda ke Arsitek Timnas U-17 di Piala Dunia

Agustus 13, 2025

Pengendalian Inflasi Daerah, Pemda Sambas Gelar Pasar Murah Di Temajuk

Agustus 14, 2025

seedbacklink

Seedbacklink

Teras Berita

Jalan MT Haryono Kav 10
Jatinegara, Jakarta Timur, DKI Jakarta

Follow us

No Result
View All Result
  • Homepages
    • Home Page 1
    • Home Page 2
  • News
  • Politics
  • National
  • Business
  • World
  • Entertainment
  • Fashion
  • Food
  • Health
  • Lifestyle
  • Opinion
  • Science
  • Tech
  • Travel

© 2023 JNews - Premium WordPress news & magazine theme by Jegtheme.

Go to mobile version