TerasBerita.ID-Bupati Sambas, Satono menegaskan, dalam APBD 2022 mendatang, gaji para guru di Kabupaten Sambas tidak boleh terlambat dibayarkan. Hal itu dia tegaskan pada momentum peringatan Hari Guru Nasional (HGN) dan Persatuan Guru Repulik Indonesia (PGRI) ke-76 di lapangan sepakbola Semparuk.
Kata dia, Guru adalah ujung tombak pendidikan di Kabupaten Sambas, sehingga dia tidak ingin patriot pendidikan itu gajihnya dibayar terlambat.
“Hari ini saya pesankan ke Pak Kadis (Kepala Dinas-Red) Pendidikan, ingat ya tahun 2022 hak guru-guru ini jangan sampai terlambat dibayarkan. Mulai berlaku di masa pemerintahan saya 2022 nanti. Kalau tahun 2021 ini masih anggaran pemerintahan yang lama,” ujarnya, Kamis 25 November 2021.
Sebagaimana diketahui, Bupati Satono sangat konsen memperhatikan kesejahteraan para guru di Kabupaten Sambas. Menurutnya, ada banyak masukan yang sudah dia dengar dari para guru terutama terkait kesejahteraan.
Oleh karenanya dia berpendapat, Sambas tidak akan maju jika tidak ada guru-guru yang tangguh dan ikhlas mendidik anak-anak kita agar menjadi generasi yang cerdas.
“Jangan berharap anak-anak kita menjadi insan yang cerdas dan berkualitas jika kita mengabaikan kesejahteraan para guru. Karena itulah, saya mohon bantuan para bapak ibu guru sekalian, agar membangun sinergi dengan Satono-Rofi, membawa Sambas yang lebih Berkemajuan,” katanya, dilansir dari pontianaktribunes.com.
Dia menegaskan, Satono-Rofi tidak ingin Kabupaten Sambas menjadi daerah yang Indeks Pembangunan Manusia (IPM)-nya rendah dari kabupaten yang usianya lebih muda.
Untuk menuju ke arah yang lebih baik ke depan kata dia maka harus ada proses yang panjang dan kolaborasi yang kuat terutama para guru dan pemerintah daerah.
“Para guru memiliki peran penting dalam meningkatkan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kabupaten Sambas ke depan. Harus ada perubahan selama saya menjabat, saya ingin 2045 nanti, Sambas menjadi kabupaten paling unggul di Kalbar,” tutupnya.